Optimasi Fase Gerak PENGANTAR

Gambar 4. Bagan rendemen

C. Optimasi Fase Gerak

Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu metode pemisahan senyawa pada suatu fase diam berdasarkan polaritas senyawa terhadap fase gerak pembawa. KLT ini bertujuan untuk membantu skrining fitokimia dalam mengetahui komponen bioaktif apa saja yang terdapat dalam ekstrak etanolik daun pegagan. Pada penelitian, pemisahan senyawa bioaktif dilakukan menggunakan fase diam yaitu pelat aluminium TLC Silica gel 60 F 254 karena partikel silika pada pelat KLT dapat dikontrol keseragamannya sehingga pemisahan yang akan terbentuk semakin optimal dan efisien. Pemisahan yang optimal pada KLT ditunjukkan dengan nilai Rf 0,2-0,8, untuk mendapat pemisahan yang baik maka perlu dilakukan optimasi fase gerak. Optimasi fase gerak dilakukan dengan Rendemen Ekstrak Etanolik Kental = 1,65 bb Rendemen Fraksi Heksan = 15,59 bb Rendemen Fraksi Kloroform : Metanol 95:5 vv = 5,06 bb Rendemen Isolat 1 = 1,39 bb Rendemen Isolat 2 = 0,99 bb Rendemen Fraksi Kloroform:Metanol 9:1 vv = 0,41 bb mencoba menggunakan 5 macam fase gerak, yaitu n-heksana : etil asetat 2:3 vv ; kloroform : metanol 7:3 vv ; kloroform : metanol 9:1 vv ; kloroform : metanol 95:5 vv ; etil asetat:asam formiat:asam asetat glasial:air 100:11:11:20 vv. Pada Tabel 1, dapat dilihat hasil KLT yang menunjukkan bahwa pada fase gerak etil asetat:asam formiat:asam asetat glasial:air 100:11:11:20 vv dapat memisahkan senyawa dengan sempurna menjadi 11 spot pemisahan. Akan tetapi, fase gerak yang dipilih untuk penelitian selanjutnya adalah kloroform : metanol 95:5 vv. Pemilihan fase gerak ini karena fase gerak dapat memisahkan senyawa aktif dengan optimal setelah fase gerak etil asetat:asam formiat:asam asetat glasial:air 100:11:11:20 vv yaitu didapatkan 6 spot pemisahan dengan bercak yang lebih jelas. Pada fase gerak etil asetat:asam formiat:asam asetat glasial:air 100:11:11:20 vv tidak dipilih dengan pertimbangan pada saat uji aktivitas selanjutnya akan sangat sulit menghilangkan pelarut karena fase gerak tersebut mengandung komponen pelarut yang susah menguap.

D. Uji Kualitatif Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas Ekstrak Etanolik

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Senyawa Alkaloida Ekstrak Etanol Sponge Xestospongia sp de Laubenfels

1 51 82

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

8 110 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Asiatikosida Dari Pegagan (Centella asiatica l. Urban) Sebagai Senyawa Antibakteri

2 19 61

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

8 37 129

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas, uv protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau (vigna radiata (l.) R. Wilczek).

13 48 140

Isolasi dan identifikasi golongan senyawa aktif penangkap radikal bebas, antibakteri, dan uv protection ekstrak rimpang kunyit (curcuma longa l.).

0 11 134

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.

1 7 118