Susut pengeringan ekstrak Uji kualitatif aktivitas penangkap radikal bebas ekstrak dan isolat Optimasi ketinggian lampu UV dan waktu perlakuan Uji kualitatif aktivitas UV protection ekstrak dan isolat

5. Susut pengeringan ekstrak

Ekstrak kental ditimbang sebanyak 1 g menggunakan cawan petri yang sudah ditimbang berat kosongnya. Cawan petri yang berisi ekstrak kental ditimbang sebagai berat pada waktu 0 menit. Panaskan menggunakan oven dengan suhu 105 ℃ tiap 30 menit kemudian didiamkan pada desikator selama 10 menit dilakukan sampai memperoleh bobot tetap. Replikasi dilakukan sebanyak tiga kali.

6. Uji kualitatif golongan senyawa

a. Optimasi fase gerak

Berbagai macam fase gerak dibuat dengan perbandingan : 1 n-heksana : etil asetat 2:3 vv 2 kloroform : metanol 7:3 vv 3 kloroform : metanol 9:1 vv 4 kloroform : metanol 95:5 vv 5 etil asetat : asam formiat : asam asetat glasial : air 100:11:11:20 vv Larutan ekstrak dibuat dengan konsentrasi 5 mgmL dari ekstrak kental dan pastikan ekstrak telah larut sempurna. Larutan ekstrak tersebut ditotolkan pada sebuah pelat KLT dengan jarak elusi 5 cm. Pelat KLT dimasukkan ke dalam chamber fase gerak yang sudah dijenuhkan menggunakan kertas saring. Pelat KLT dibuat sejumlah fase gerak yang akan dioptimasi. Nilai Rf tiap spot senyawa yang muncul dihitung.

b. Uji kualitatif golongan senyawa

Enam buah pelat KLT yang sudah dielusi dibiarkan beberapa saat untuk menghilangkan pelarut fase gerak yang masih tersisa pada pelat KLT. Satu buah pelat KLT dilihat dibawah lampu UV 254 nm dan 360 nm beri tanda pada spot pemisahan yang meredam atau berpendar. Lima buah pelat disemprotkan pelat KLT tersebut dengan reagen semprot : 1 AlCl 3 2 FeCl 3 3 Dragendroff 4 Vanilin-asam sulfat 5 Sitroborat Nilai Rf tiap spot senyawa yang muncul dihitung.

7. Uji kualitatif aktivitas penangkap radikal bebas ekstrak dan isolat

Pelat KLT disiapkan untuk pengujian, totolkan larutan ekstrak konsentrasi 5 mgmL dan isolat konsentrasi 1 mgmL ditotolkan hingga mendapatkan mass loading 10 μg, 20 μg, dan 30 μg, kemudian dielusikan pada fase gerak yang sudah dipilih paling optimal. Satu buah pelat untuk kontrol dan satu buah untuk disemprotkan menggunakan larutan DPPH 0,25mg10mL metanol. Hitung nilai Rf pada spot pemisahan yang dapat menghambat DPPH dengan memberikan warna ungu yang memudar hingga kekuningan.

8. Optimasi ketinggian lampu UV dan waktu perlakuan

Pada rangkaian alat lampu UV dibuat untuk dapat digerakan naik turun sehingga dapat mengoptimasikan jarak lampu UV yang dapat merubah warna larutan �-karoten dan masih dapat terukur dengan jarak 100 cm dari dasar, 50 cm dari dasar, dan 35 cm dari dasar. Ditiap perbedaan ketinggian diukur intensitas cahaya lampu UV dengan alat lightmeter. Ditiap perbedaan ketinggian, pelat KLT yang sudah dicelupkan ke dalam larutan �-karoten dan dimasukkan ke dalam rangkaian alat dengan lampu UV yang menyala. Diukur perubahan warnanya menggunakan indikator warna tiap menit hingga 15 menit. Perubahan warna setiap diamati tiap 0, 1, 3, 6, 9, 12, dan 15 menit.

9. Uji kualitatif aktivitas UV protection ekstrak dan isolat

Enam buah pelat KLT disiapkan, satu buah pelat untuk kontrol, lima buah pelat untuk perlakuan tiga kali replikasi pada ekstrak dan dua buah pelat untuk pengujian isolat yang tidak dilakukan replikasi. Larutan ekstrak ditotolkan dengan konsentrasi 5 mgmL dan isolat konsentrasi 1 mgmL ditotolkan hingga mendapatkan mass loading 10 μg, 20 μg, dan 30 μg, kemudian elusikan pada fase gerak yang paling optimal. Larutan �-karoten 0,5mgmL disiapkan dengan melarutkan �-karoten dalam kloroform. Lampu UV disiapkan dengan ketinggian optimal dan ukur intensitas cahaya yang dikeluarkan oleh lampu UV menggunakan lightmeter. Pelat KLT dicelupkan satu per satu kedalam larutan �-karoten dan dimasukkan pada rangkaian alat lampu UV selama 0, 1, 3, 6, 9, dan 12 menit tiap hitungan waktu dilihat perubahan warna yang terjadi menggunakan indikator skala warna. Nilai Rf pada spot pemisahan yang dapat mempertahankan warna orange kekuningan dihitung.

10. Uji kualitatif aktivitas antibakteri

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Senyawa Alkaloida Ekstrak Etanol Sponge Xestospongia sp de Laubenfels

1 51 82

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium nucleatum (Secara In-Vitro)

8 110 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (Secara In-Vitro)

3 71 74

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

Uji Aktivitas Penghambatan Pembentukan Batu Ginjal (Anti Nefrolitiasis) Ekstrak Etanol dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) pada Tikus Putih Jantan

0 61 88

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Asiatikosida Dari Pegagan (Centella asiatica l. Urban) Sebagai Senyawa Antibakteri

2 19 61

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak bunga kenanga (cananga odorata (lmk.) Hook.F.

8 37 129

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas, uv protection dan antibakteri ekstrak kacang hijau (vigna radiata (l.) R. Wilczek).

13 48 140

Isolasi dan identifikasi golongan senyawa aktif penangkap radikal bebas, antibakteri, dan uv protection ekstrak rimpang kunyit (curcuma longa l.).

0 11 134

Isolasi dan identifikasi senyawa aktif penangkap radikal bebas dpph, uv protection, dan antibakteri ekstrak rimpang temugiring (Curcuma heyneana Val.

1 7 118