Aspek-aspek Ekspresi Emosi Marah Konstruktif
20
merasa ditolak oleh figur lekatnya sehingga individu cenderung tidak memiliki kepercayaan diri.
c. Gaya Kelekatan Cemas-Ambivalen Gaya kelekatan cemas-ambivalen terbentuk ketika individu
merasa tidak yakin bahwa figur lekatnya akan selalu ada dan membantu dirinya ketika dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan
individu cenderung mudah mengalami kecemasan bila berpisah dengan figur lekatnya, cenderung bergantung pada orang lain,
mencari perhatian, dan merasa cemas ketika bereksplorasi dalam lingkungan.
Di sisi lain, Bartholomew dan Horowitz 1991, menyebutkan bahwa terdapat empat gaya kelekatan. Bartholomew dan Horowitz
menekankan kelekatan terhadap sikap dasar, yaitu diri sendiri dan orang lain, yang dapat bersifat positif dan negatif. Menurut teori
tersebut, gaya kelekatan dipengaruhi oleh sejauh mana individu menilai dirinya positif atau negatif dan sejauh mana individu menilai
orang lain positif dapat dipercaya atau negatif tidak dapat dipercaya. Keempat gaya kelekatan menurut Bartholomew dan
Horowitz 1991 adalah : a. Gaya Kelekatan Aman Secure Attachment Style
Individu dengan gaya kelekatan aman memiliki harga diri dan kepercayaan interpersonal yang tinggi, memiliki pandangan yang
21
positif tentang dirinya dan orang lain, serta mampu menjalin hubungan interpersonal berdasarkan rasa percaya. Mereka yang
memiliki gaya kelekatan ini merasa nyaman bergantung pada orang lain maupun orang lain bergantung padanya, sehingga mereka tidak
merasa cemas ketika memiliki hubungan dekat dengan orang lain Hazan Shaver, 1987. Orang-orang dengan gaya kelekatan
aman lebih tidak mudah marah, tidak menunjukkan sikap bermusuhan pada orang lain, dan memiliki harapan yang positif
serta konstruktif dalam menghadapi konflik Mikulincer, 1998. Selain itu, individu dengan gaya kelekatan aman memiliki
hubungan yang hangat dengan orang tua mereka Bringle Bagby, 1992 dalam Baron Byrne 2005.
b. Gaya Kelekatan Takut-Menghindar Fearfull-Avoidant Attachment Style
Individu dengan gaya kelekatan ini memiliki pandangan yang negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. Mereka cenderung
menghindari berhubungan dekat dengan orang lain karena mereka takut akan penolakan. Orang-orang dengan gaya kelekatan ini
cenderung memendam perasaan marah dan permusuhan tanpa menyadarinya Mikulincer, 1998. Selain itu, individu dengan gaya
kelekatan takut-menghindar cenderung menggambarkan orang tua mereka secara negatif Levy, dkk dalam Baron Byrne, 2005.