Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

13 Penelitian ini berfokus pada emosi marah karena emosi marah disebut sebagai emosi yang menonjol pada masa remaja Hurlock, 1973. Emosi marah atau kata “kemarahan” mencakup banyak pengalaman berbeda dan saling berkaitan, berkisar antara rasa marah karena gangguan halus hingga amukan. Selain itu, salah satu karakteristik emosi marah adalah dapat membangkitkan kemarahan lain dengan siklus yang dapat bereskalasi dengan cepat Ekman, 2003. Hal tersebut menyebabkan seseorang menjadi lebih rentan menyakiti diri sendiri maupun orang lain, serta memicu agresivitas yang dapat mengarah pada tindak kriminal Batson, 1992. Dengan demikian, emosi marah rentan menimbulkan konflik jika diekspresikan dengan cara yang kasar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan atau memperlihatkan gagasan, maksud, dan perasaan kbbi.web.id. Selain itu, ekspresi merupakan pernyataan batin seseorang dengan cara berkata, bernyanyi, atau bergerak, yang tumbuh karena dorongan akan mengungkapkan perasaan atau pikiran Wullur, dalam Sobur, 2003. Jadi, ekspresi emosi adalah suatu proses menyatakan atau pengungkapan suatu perasaan yang muncul sebagai respon terhadap stimulus-stimulus yang kita rasakan. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa ekspresi emosi marah adalah suatu proses menyatakan atau 14 mengungkapkan perasaan tidak senang yang muncul akibat perilaku atau situasi yang tidak sesuai harapan.

2. Faktor-faktor Penyebab Emosi Marah

Menurut, Robert Nay 2007, berikut ini faktor-faktor yang dapat memicu munculnya emosi marah, yaitu : a. Ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri. Performa diri individu terbentuk dari kombinasi antara gen dan pengalaman- pengalaman atau hal-hal yang telah dipelajari. Ketika individu berekspektasi melakukan sesuatu yang melampaui batas kewajaran atau melampaui kemampuannya, maka kemungkinan munculnya kemarahan akan lebih besar. b. Ketika orang lain gagal memenuhi ekspektasi atau sikap seseorang berbeda dari harapan, maka kemungkinan juga akan muncul kemarahan dalam diri individu. c. Ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan. Selain itu, menurut Robins 1986, kondisi yang dapat menyebabkan individu mengalami emosi marah adalah situasi psikologis dimana individu merasa bahwa hasil dari sesuatu tidak sesuai dengan harapannya. Selain itu, kekecewaan juga dapat menyebabkan individu merasa marah. Kekecewaan terjadi ketika suatu situasi tidak sesuai dengan harapan atau ketika perilaku seseorang