18
3. Teori Perkembangan Anak
Piaget dalam Janice, 2013: 269 perkembangan kognitif anak dapat
dibagi menjadi empat tahap, yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap Sensorik-Motorik usia 0-2 tahun, anak belajar mengingat ciri fisik sebuah objek dan berpikir dalam pola visual skemata
b. Tahap Praoperasional usia 2-7 tahun, anak menguasai pemikiran
simbolis yang berupa gambar dan kata-kata untuk mewakilkan tindakan dan kejadian yang tidak ada.
c. Tahap Operasional Konkret usia 7-11 tahun, dalam tahap ini anak telah
mampu mengembangkan kemampuan berpikir sistematis ketika mereka melihat objek-objek dan melakukan kegiatan nyata.
d. Tahap Operasional Formal usia lebih dari 11 tahun, pada tahap keempat
ini anak telah beranjak menuju dewasa. Anak sudah mulai berpikir abstrak tanpa membutuhkan benda konkret.
Piaget dalam Carolyn, 2013: 164 mendeskripsikan pada usia 7-11 tahun, operasi mental sebagai kemampuan untuk mengimajinasikan secara
konkret, konsekuensi yang akan terjadi. Operasi mental dalam tahapan ini disebut konkret karena didasarkan pada orang-orang, tempat dan benda-benda
aktual yang ada di lingkungan sekitar anak. Mengingat umumnya anak-anak mulai masuk sekolah dasar pada usia 6-
7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak sekolah dasar bervariasi antara 7-11 tahun dengan demikian tahap kognitif
anak meliputi tahap akhir praoperasional sampai awal operasional formal. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
usia 7 –11 tahun anak berada pada masa operasional konkret dimana anak akan
berfikir logis terhadap objek yang konkret.
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Salma 2013: 18 menyatakan media berasal dari kata medium yang
berarti perantara. Oleh karena itu secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan. Heinich dan Molenda dalam Salma, 2013:18
mengemukakan bahwa secara umum media diartikan sebagai “alat komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke penerima.” Pengertian ini lebih
mengarah pada pengertian media yang lebih khusus. Pengertian ini juga membatasi bahwa apa yang disebut media adalah alat yang bermuatan pesan,
yang memungkinkan orang atau peserta didik dapat berinteraksi dengan pesan tersebut secara langsung. Media yang dimaksud adalah media dirancang
khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, seperti : modul pembelajaran, program kaset audio, program televisivideo pembelajaran,
program komputer TIK berbasis
offline
dan
online
. Media pembelajaran tidak hanya berkutat pada objek yang mempunyai
dimensi, akan tetapi sebuah program atau kegiatan bisa menjadi sebuah media pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan pendapat Gerlach dalam Sanjaya,
2010: 204 yang menyatakan bahwa “secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang membuat kondisi peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, ketertampilan, atau sikap.” Arsyad 2007: 7
mengemukakan bahwa “media pendidikan memiliki pengertian sebagai alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
”. Dari definisi yang telah dipaparkan oleh para tokoh, maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran dan juga sebagai
alat bantu pada proses belajar yang digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
b. Tujuan Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Sanaky 2013: 5 menyebutkan tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:
1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas. 2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. 4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut senada dengan pendapat Salma 2013: 19 bahwa tujuan dari media pembelajaran adalah untuk:
1. Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat peserta didik untuk belajar. 2.
Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi. 3.
Menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan tidak mudah dilupakan oleh peserta didik.
4. Menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan bermakna.
5. Membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja.
21
6. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
7. Menjadikan belajar sebagai kebutuhan. Media pembelajaran sebagai alat
bantu dalam menyampaikan pesan adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena dengan adanya media dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didiknya. Tanpa bantuan media, maka
materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh peserta didik, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Sedangkan Rusman 2015: 60 menyatakan bahwa media memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi
antara guru dan peserta didik akan lebih baik dan efisien jika menggunakan media. Media dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting yaitu
media sebagai alat bantu mengajar dan media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri.
Dari paparan beberapa tokoh, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengguanaan media adalah 1 mempermudah proses pembelajaran di kelas.
2 meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. 3 Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. 4 membantu konsentrasi pembelajar
dalam proses pembelajaran. 5 membuka peluang belajar di mana saja dan kapan saja. 6 memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Media
memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Manfaat Media
Arsyad 2009: 26 menyatakan ada beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai
berikut : 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya. 3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu. Selaras dengan pernyataan Arsyad tentang manfaat media. Usman
2006: 32 mengemukakan dengan adanya media dapat : a.
Meletakkan dasar dasar untuk berpikir b.
Memperbesar perhatian peserta didik c.
Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan. d.
Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan peserta didik
e. Memberikan pemikiran yang teratur dan kontinu.
23
f. Membantu tumbuhya pengertian dan membantu perkembangan
bahasa. Selanjutnya Usman juga menjelaskan manfaat lain dari media yaitu :
a. Dapat menarik minat peserta didik dalam belajar
b. Mendorong peserta didik untuk bertanya dan berdiskusi.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa media dapat berfungsi memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat peserta didik untuk belajar. Mempermudah guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didiknya.
Media pembelajaran juga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
5. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi