Tes Akhir post-test Kompetensi Dasar dan Indikator Instrumen

1. Penggunaan Tes

Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Instrumen yang berupa tes dapat mengukur kemampuan dasar dan pencapaian pemahaman.

2. Metode Observasi

Metode observasi dilakukan dengan mengamati langsung keaktifan siswa dan bagaimana suasana selama proses belajar fisika. Terdapat pengamat yang mengamati di dalam kelas. Aspek-aspek yang diamati yaitu banyaknya pertanyaan siswa, jumlah siswa yang bertanya dan siswa yang menjawab pertanyaan. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi.

3. Metode Pengumpulan dan Pemeriksaan Dokumen

Metode pengumpulan dan pemeriksaan dokumen yang berupa dokumen tertulis yaitu LKS dan dokumen visual yaitu video selama pembelajaran berlangsung. Pemeriksaan dokumen tertulis bertujuan untuk mengetahui apakah siswa melakukan proses belajar, seperti membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan merumuskan kesimpulan. Pemeriksaan video saat pembelajaran bertujuan untuk melihat kembali proses belajar mengajar yang terjadi.

4. Metode wawancara

Metode wawancara dilakukan setelah siswa mengerjakan tes akhir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk memperoleh informasi tentang keadaan siswa yang sebenarnya. Pertanyaan-pertanyaan meliputi, apakah dengan metode pembelajaran ini memudahkan siswa dalam memahami materi Hukum Ohm, siswa diminta memberikan contoh-contoh dan penjelasan. Setiap kelompok diambil 3 siswa untuk diwawancarai. Dengan kriteria yaitu siswa yang memperoleh skor post-test tertinggi, skor post-test 10 atau mendekati 10 dan skor post-test terendah.

G. Metode Analisis Data 1. Analisis Bentuk Tes

Langkah-langkah dalam melakukan analisis data bentuk tes, sebagai berikut: a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa pada kelompok Kelas Simulasi dan kelompok Kelas Laboratorium, pasangan data hasil tes awal dan tes akhir masing- masing kelompok diuji dengan statistik Paired T-Test menggunakan program SPSS 16.

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran fisika pada materi suhu dan kalor terhadap motivasi dan prestasi siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 287

Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Hubungan presepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa di kelas dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 177

Pengaruh kemampuan berbahasa, kemampuan matematis dan penguasaan konsep fisika terhadap kemampuan mengerjakan soal fisika pada bahasan kinematika di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dan kelas XI IPA 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 153

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

dari sma pangudi luhur sedayu paket 1

0 0 5

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136

EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

0 1 152

PENGARUH METODE INQUIRY BERBASIS MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI PhET (CIRCUIT CONSTRUCTION KIT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X SKRIPSI

0 1 139

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151