e. Pembahasan
Kelompok yang mengalami proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET terdapat peningkatan
prestasi belajar tentang materi Hukum Ohm dari skor rerata dan signifikansi. Skor rerata tes awal adalah 11,96 dan skor rerata tes akhir
adalah 16,13. Besar probabilitas yang diperoleh adalah 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95.
Pengalaman belajar melalui penerapan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET menunjukkan hasil penelitian berupa
peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar setelah mengalami proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran
simulasi PhET dapat terjadi karena selama proses pembelajaran hampir tidak ada masalah teknis yang ditimbulkan alat dapat difungsikan dengan
baik dan simulasi memberikan
feed back yang optimal bagi siswa untuk dapat melaksanakan eksperimen secara tepat dan pengembangan konsep
dengan baik. Feed back yang optimal selama proses belajar memberikan siswa pengetahuan yang tepat hampir tidak ada miskonsepsi tentang
pemahaman konsep. Sehingga selama proses pembelajaran menggunakan simulasi banyak waktu interaksi belajar digunakan untuk membangun
pemahaman konsep yang optimal tidak
hanya untuk menyelesaikan masalah teknis bagaimana melakukan percobaan
. Selain itu proses pembelajaran menggunakan simulasi dapat juga memfasilitasi siswa untuk
mengembangun keingintahuannya melalui proses yang dapat dilakukan
secara mandiri dan
juga dapat disimulasikan
fenomena yang tidak mungkin dilihat secara langsung oleh indra manusia misalkan adanya aliran muatan
saat terjadi arus.
Dengan proses belajar seperti ini tampak jelas bahwa metode inquiry berbasis media simulasi PhET memudahkan siswa dalam
belajar memahami konsep Hukum Ohm dan bisa mengembangkan pemahaman konsep tentang kelistrikan atau bermain-main dengan
membuat rangkaian yang lain sesuai keingintahuan siswa. Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan selama
proses belajar, seperti siswa tidak memiliki skill motorik mengenai cara melakukan pengukuran menggunakan alat ukur listrik sebagaimana alat
dan rangkaian yang sesunggungnya.
C. Perbedaan antara Metode Eksperimen di Laboratorium dengan Metode Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Simulasi PhET
Penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET
Circuit Construction Kit dengan metode eksperimen di laboratorium dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika
yang memadai. Untuk itu pertama-tama, skor tes awal yang diperoleh kedua kelompok perlu diuji dengan statistik T-test independent. Hasil uji t-test untuk dua
kelompok yang independent menggunakan program SPSS 16 confidence interval 95, sebagai berikut: