hipotesis, apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Kemudian LKS dikumpulkan dan guru menutup proses belajar mengajar.
2. Treatment pada Kelompok Kelas Simulasi
Kelompok Kelas Simulasi diberi treatment yaitu dengan mengajar siswa tentang materi Hukum Ohm menggunakan metode inquiry berbasis
media pembelajaran simulasi PhET. Guru mengajar siswa tentang Hukum Ohm dengan menggunakan simulasi komputer PhET dibantu dengan LKS
dapat dilihat pada lampiran 5. Penggunaan LKS dimaksudkan agar dapat membantu mempermudah siswa dalam melakukan percobaan dan
menganalisis data.
Sebelum melakukan
praktikum Hukum
Ohm menggunakan simulasi komputer PhET, siswa diberi pelatihan terlebih
dahulu. Pelatihan tentang penggunaan simulasi diberikan oleh peneliti. Hal ini dilakukan agar siswa memahami berbagai ikon dalam tampilan simulasi pada
layar monitor dan fungsinya dalam simulasi. Siswa diberi pedoman penggunaan berbagai ikon simulasi dan fungsinya pada saat pelatihan dapat
dilihat pada lampiran 21. Tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya, seperti pada Gambar 3 berikut:
Gambar 3. Tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa melakukan praktikum secara
mandiri dengan pendampingan guru. Guru bertindak sebagai pengajar saat melakukan praktikum menggunakan simulasi. Setiap siswa memakai satu
komputer dan menjalankan simulasi PhET Circuit Construction Kit sendiri. Siswa dibantu dengan LKS saat melakukan praktikum. Sebelum memulai
simulasi, siswa mengidentifikasi masalah dan diminta untuk mengajukan hipotesis tentang persoalan itu. Kemudian siswa mencari dan mengumpulkan
data untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Data selanjutnya dikelompokkan dan dianalisis untuk dirumuskan kesimpulan.
Kesimpulan hasil analisis dicocokan dengan hipotesis, apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Kemudian LKS dikumpulkan dan guru menutup proses
belajar mengajar.
Tempat siswa membuat
rangkaian
Beberapa ikon alat
praktikum