Pengertian Regulasi Emosi Proses Regulasi Emosi

4. Marah Terjadi saat suatu rencana yang berjalan menjadi kacau dan menunjukkan kemauan untuk mencoba lebih keras atau agresif. 5. Muak disgust Terdapat dalam kekacauan yang berkaitan dengan suatu tujuan dan menunjukkan penolakan atau penarikan diri.

3. Regulasi Emosi

3.1 Pengertian Regulasi Emosi

Emosi yang muncul pada setiap situasi dipengaruhi oleh hubungan seseorang dengan lingkungan internal ataupun lingkungan eksternal di sekitar orang tersebut Campos dalam Strongman, 2003. Emosi-emosi negatif yang muncul biasanya akan diatasi dengan regulasi emosi Buckner dalam Baumgardner Crothers, 2009; Greeson, 2009. Regulasi emosi sebenarnya merupakan aktivitas memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi kondisi emosi dan respon emosi yang akan dilakukan Hoeksema, 2012. Sedangkan menurut Gross dan Thompson 2006, regulasi emosi adalah proses yang mungkin otomatis atau terkendali, menggunakan kesadaran atau tidak menggunakan kesadaran. Gross juga menyatakan bahwa regulasi emosi mempunyai efek terhadap proses emosi secara umum. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa regulasi emosi merupakan aktivitas kognitif yang memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi kondisi emosi dan respon emosi.

3.2 Proses Regulasi Emosi

Telah diketahui bahwa regulasi emosi merupakan suatu proses guna menghadapi berbagai hal yang mengganggu kondisi emosi Hoeksema, 2012. Tahapan-tahapan dari regulasi emosi dijelaskan dengan begitu baik oleh Gross dalam Strongman, 2003; Gross, Richards, John dalam Synder, Simpson, Hughes, 2006. Ia menjelaskan bahwa terdapat 5 tahapan dalam proses terjadinya regulasi emosi. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dibuat oleh Gross : 1. Situation selection Tahap dimana seseorang memilih untuk memperhatikan atau menghiraukan sebuah situasi, yang dapat berupa orang, tempat, atau objek-objek yang ada dihadapannya. 2. Situation modification Dalam sebuah situasi yang dipilih oleh seseorang, situasi tersebut biasanya memiliki nilai emosi. Pada tahap kedua ini seseorang akan memodifikasi situasi yang ada menjadi berbeda agar dampak emosi yang ditimbulkan berubah. 3. Attentional deployment Pada tahap ketiga ini seseorang akan menaruh atensi atau perhatian terhadap sebuah aspek pokok dari beberapa aspek yang ada pada sebuah situasi yang telah dipilih. Di tahap ini melibatkan beberapa hal, seperti : distraksi, konsentrasi, dan atau ruminasi. 4. Cognitive change Di tahap keempat ini, seseorang akan berpikir suatu hal yang memungkinkan atas aspek yang telah dipilih. Secara umum, ini merupakan perubahan kognitif untuk mengatasi dampak emosi dari sebuah situasi. Tahapan ini melibatkan hasil evaluasi yang dibuat dan memasukkan psychological defences. 5. Response modification Tahapan ini merupakan tahapan yang terjadi di akhir, dimana seseorang akan menentukan respon emosi yang akan dikeluarkan. Biasanya bentuk-bentuk regulasi emosi yang terpikir oleh banyak orang di dunia adalah dengan melibatkan obat-obatan, alkohol, usaha, terapi, makanan atau memberontak di dalam kehidupan seseorang.

3.3 Bentuk-bentuk Regulasi Emosi