1.6.5 Penilaian dalam bahan ajar menggunakan penilaian otentik.
1.6.6 Bahan ajar disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
8
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab 2 akan disajikan acuan dasar yang digunakan pada penelitian ini. acuan tersebut akan diuraikan secara berurutan yaitu kajian teori mengenai
kurikulum SD 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013, pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, penilaian otentik,
pendidikan karakter berbasis budaya lokal dan model pengembangan bahan ajar; penelitian yang relevan; kerangka berpikir; serta pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kurikulum SD 2013
2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013
Hidayat 2013: 2 menyatakan bahwa kurikulum merupakan salah satu instrumental input dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Semua kurikulum nasional yang dikembangkan harus
mengacu pada landasan yuridis Pancasila dan UUD 45. Kurikulum yang bersifat dinamis tidak serta merta asal berubah. Perubahan dan pengembangannya harus
dilakukan secara sistematis, memiliki visi dan arah yang jelas Mulyasa, 2013: 59.
Perubahan kurikulum yang sedang dilaksanakan di Indonesia saat ini adalah perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Mulyasa 2013: 60
menyatakan bahwa perlunya perubahan kurikulum karena berdasarkan beberapa hasil studi internasional tentang kemampuan peserta didik Indonesia dalam
kancah internasional. Menurut hasil survey oleh Global Institute, peserta didik di Indonesia sebanyak 78 persen hanya mampu mengerjakan soal hapalan tingkat
rendah. Sedangkan berdasarkan data Programme for International Student Assesment
, peserta didik Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level tiga saja, sementara banyak peserta didik negara lain mampu menguasai sampai level
empat, lima, bahkan level enam. Dari hasil kedua survey tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang.
Perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya kelemahan kurikulum KTSP. Adapun kelemahan kurikulum sebelumnya, antara lain:
1 Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat
2 Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan
visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional 3
Kompetensi yang dikembangkan didominasi oleh aspek pengetahuan. 4
Kompetensi yang sesuai dengan perkembangan masyarakat seperti karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode pembelajaran konstruktivistik,
keseimbangan antara soft dan hard skill jiwa wirausaha belum terakomodasi. 5
Kurikulum belum peka terhadap berbagai perubahan sosial 6
Proses pendidikan belum menggambarkan urutan pembelajaran yang terperinci
7 Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi.
Selain kelemahan yang dikemukakan, perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena adanya kesenjangan kurikulum yang berlaku
sekarang yaitu kurikulum KTSP. Beberapa kesenjangan kurikulum yang telah
diidentifikasi menurut modul pelatihan implementasi kurikulum 2013 sebagai berikut.
Tabel 2.1 Kesenjangan kurikulum
No Kondisi saat ini
Konsep ideal
A. Kompetensi Lulusan
1 Belum
sepenuhnya nenekankan pendidikan
karakter Berkarakter mulia
2 Belum
menghasilkan keterampilan
sesuai kebutuhan
Keterampilan yang
relevan 3
Pengetahuan- pengetahuan lepas
Pengetahuan- pengetahuan terkait
B. Materi Pembelajaran
1 Belum relevan dengan
kompetensi yang
dibutuhkan Relevan dengan materi
yang dibutuhkan
2 Beban belajar terlalu
berat Materi esensial
3 Terlalu
luas, kurang
mendalam Sesuai dengan tingkat
perkembangan anak C.
Proses Pembelajaran 1
Berpusat pada guru Berpusat pada peserta
didik 2
Berorientasi pada buku teks
Bersifat konstektual 3
Buku hanya memuat materi bahasan
Buku memuat materi, proses
pembelajaran dan penilaian
D. Penilaian
1 Menekankan
aspek kognitif
Menekankan aspek
kognitif, keterampilan, dan afektif
2 Tes menjadi penilaian
yang dominan Penilaian
tes dilengkapai
dengan portofolio
E. Pendidik dan tenaga kependidikan
1 Memenuhi kompetensi
profesi saja Memenuhi kompetensi
profesi, pendagogi,
sosial dan personal 2
Focus pada
ukuran kinerja PTK
Motivasi mengajar F.
Pengelolaan kurikulum 1
Satuan pendidikan Pemerintah pusat dan