3.2 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan bahan ajar yang digunakan peneliti adalah prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp yang direvisi dan prosedur
penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Borg and Gall dalam Sugiyono 2011: 298 Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi
dengan kebutuhan peneliti sebagai landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi menjadi 7 langkah
yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk prototipe, 4 validasi ahli, 5 revisi desain, 6 uji coba desain, dan 7 revisi desain. Prosedur
pengembangan tersebut dilakukan untuk menghasilkan prototipe berupa bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk
kelas IV Sekolah Dasar. Prosedur pengembangan tersebut dapat dijelaskan dalam bagan di bawah ini.
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar RD
Langkah pertama adalah mengkaji potensi dan masalah. Peneliti mengetahui adanya potensi dan masalah dengan melakukan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dilakukan melalui wawancara terhadap guru kelas IV SD Gombang II Ponjong. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui
pandangan guru mengenai sejauh mana pemahaman tentang kurikulum 2013 di SD, pemahaman pendekatan sains, pemahaman penilaian otentik, pemahaman
pendidikan karakter, hambatan implementasi kurikulum SD 2013, pengembangan serta kelemahan bahan ajar kurikulum SD 2013 sekaligus dapat memperoleh
gambaran mengenai karakteristik siswa. Langkah kedua adalah pengumpulan data. Data diperoleh dari hasil
wawancara dengan guru kelas IV SD Gombang Ponjong dan kajian dokumen dari beberapa sumber yang mendukung. Hasil dari pengumpulan data digunakan
sebagai pertimbangan perencanaan produk yang berupa bahan ajar yang mengacu kurikulum sekolah dasar subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk Kelas IV Sekolah
Dasar. Langkah ketiga adalah mendesain sebuah produk yang berupa bahan ajar
yang mengacu kurikulum sekolah dasar subtema ayo cintai lingkungan untuk kelas IV sekolah dasar. Langkah ini dimulai dengan menentukan tema, mengkaji
KI dan KD dalam kurikulum 2013, menentukan subtema, menentukan indikator, menentukan tujuan pembelajaran, membuat silabus dan RPP, menentukan isi
bahan ajar, menentukan strategi pembelajaran, menyusun kegiatan belajar, menentukan sumber belajar, dan menyusun evaluasi yang dapat mengukur
ketercapaian kompetensi inti.
Langkah keempat adalah validasi desain. Peneliti menggunakan validasi pakar sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk. Produk yang telah
dikembangkan akan divalidasi oleh pakar lima mata pelajaran pokok sekolah dasar, dan dua guru kelas IV yang telah melaksanakan kurikulum 2013. Validasi
desain ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian dari para pakar terhadap produk yang dikembangkan. Berdasarkan kritik dan saran tersebut
akan diketahui kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan serta perbaikan yang harus dilakukan.
Langkah kelima adalah revisi desain. Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil validasi para pakar. Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki kekurangan
dari produk yang sudah divalidasi oleh pakar. Langkah keenam adalah uji coba desain. Uji coba desain dilakukan kepada
10 siswa kelas IV SD K Kenteng. Uji coba desain dilakukan sesuai dengan revisi desain dari ahli. Uji coba desain dilakukan untuk mengetahui apakah produk
mudah dipahami oleh siswa atau belum. Pada akhir pelaksanaan uji coba lapangan, siswa diminta mengisi lembar kuesioner mengenai produk.
Langkah ketujuh adalah revisi desain. Revisi desain dilakukan setelah uji coba desain. Produk akan direvisi berdasarkan masukan dari siswa yang
mengikuti uji coba produk. Hasil dari revisi produk ini akan menjadi desain produk uji coba terbatas yaitu bahan ajar yang yang mengacu kurikulum sekolah
dasar subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk Kelas IV Sekolah Dasar.