Pendekatan Saintifik Kajian Pustaka
pendekatan keterampilan proses dapat membekali siswa dengan 13 keterampilan atau kemampuan dasar. keterampilan-keterampilan dasar tersebut, yaitu:
1. Keterampilan mengobservasi atau mengamati
Observasi merupakan salah satu keterampilan yang mendasar dengan menggunakan seluruh panca indera untuk memperhatikan hal yang diamati.
Mengamati artinya memilah-milah bagian yang penting berdasarkan kriteria tertentu.
2. Keterampilan menghitung
Keterampilan berhitung merupakan keterampilan yang penting karena dalam kehidupan sehari-hari selalu berhubungan dengan berhitung. Keterampilan
menghitung anak dapat dilatih dan dibina melalui pembelajaran matematika, namun dalam pembelajaran ilmu alam, sosial, dan bahasa Indonesia
keterampilan ini juga bisa dikembangkan. 3.
Keterampilan mengukur Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Dasar pengukuran
adalah pembanding. Siswa dapat dilatih dengan membandingkan satu benda dengan benda yang lainnya, kemuadian dikenalkan dengan satuan ukur, dan
semakin tinggi tingkat sekolah maka semakin rumit tugas pengukurannya. 4.
Keterampilan mengklasifikasi Keterampilan mengklasifikasi merupakan kemampuan menggolongkan
sesuatu dengan memperhatikan klasifikasi, misalnya menurut suatu ciri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu.
5. Keterampilan mencari hubungan ruangwaktu
Keterampilan ini berhubungan dengan fakta, informasi, gagasan, pendapat, ruang, dan waktu. Kesemuanya merupakan variabel untuk menentukan
hubungan antara sikap dan tindakan yang sesuai. 6.
Keterampilan membuat hipotesis Keterampilan merupakan hal yang penting dalam kerja ilmiah. Hipotesis
adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Ilmuan membuat hipotesis kemudian dibuktikan melalui
eksperimen dalam kerja ilmiah. 7.
Keterampilan merencanakan penelitianeksperimen Kegiatan eksperimen merupakan kegiatan menguji gagasan-gagasan dalam
kegiatan mencoba. Guru dapat melatih siswa bereksperimen sederhana menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar sekolah atau siswa.
8. Keterampilan mengendalikan variabel
Para ilmuan mengendalikan variabel eksperimen atau penelitian. Variabel merupakan vaktor yang berpengaruh. Guru dapat melatih anak-anak dalam
mengendalikan variabel dengan melakukan percobaan sederhana. Sebagai contoh siswa membuktikan bahwa ada perbedaan tanaman yang diberi pupuk
dengan tanaman yang tidak diberi pupuk. Anak akan mencoba dan menemukan sendiri jawaban dari percobaan yang telah dilakukan.
9. Keterampilan menginterpretasi atau menafsirkan data
Kemampuan menginterpretasi data adalah salah satu keterampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para peneliti. Data-data yang diperoleh melalui
observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, atau diagram.
10. Keterampilan menyusun kesimpulan sementara inferensi
Guru dapat melatih siswa membuat kesimpulan melalui eksperimen terlebih dahulu, kemudian membuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi
yang diketahui sampai waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan merupakan kesimpulan akhir, hanya kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai
saat itu. 11.
Keterampilan meramalkan memprediksi Keterampilan
meramal merupakan
keterampilan memprediksi
yang berdasarkan pengalaman sebelumnya. Guru juga dapat melatih siswa dalam
membuat peramalan kejadian-kejadian yang akan datang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau data yang dikumpulkan.
12. Keterampilan menerapkan mengaplikasi
Guru dapat melatih siswa untuk menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu, atau menjelaskan suatu peristiwa baru dengan
konsep yang telah dimiliki. Sebagai contoh, setelah siswa mengetahui bahwa udara mempunyai tekanan, siswa disuruh untuk memompa ban untuk memuat
beban yang berat. 13.
Keterampilan mengkomunikasikan Setiap ahli dituntut untuk mampu mengkomunikasikan hasil dari
penemuannya yang telah dilakuan kepada orang lain. Guru juga dapat melatih siswa dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen dengan membuat gambar,
tabel, diagram, grafik, membuat karangan, menceritakan pengalamanya dalam kegiatan observasi, dan sebagainya.
Berdasarkan pemaparan teori menurut ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan
pemahaman terhadap peserta didik untuk lebih mengenal, memahami materi menggunakan pendekatan ilmiah.