Gambaran Umum Umat Katolik di Lingkungan Sitanala Tangerang

36

2. Tujuan Penelitian

a. Mendapatkan gambaran partisipasi mantan penderita kusta dalam pembinaan iman di lingkungan Sitanala Tangerang. b. Mendapatkan gambaran pengaruh pembinaan iman bagi mantan penderita kusta di lingkungan Sitanala Tangerang.

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Meleong, 2007:4. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya: perilaku, motivasi, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti Meleong, 2007:6.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data. Pada penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan adalah wawancara. Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan wawancara terstruktur yang berupa rancangan pertanyaan. Sebelum melakukan wawancara penulis sudah melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data secara sistematik terhadap gejala yang tampak dari objek penelitian. Penulis melakukan 37 pengamatan langsung dalam arti bahwa observer berada bersama objek yang diselidiki di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa Nawawi, 1985:100 Dalam proses wawancara, pertanyaan digolongkan dalam 4 empat kategori. Pertama, gambaran mengenai pelaksanaan pembinaan iman yang dapat membantu mantan penderita kusta di lingkungan Sitanala Tangerang agar memiliki sikap yang percaya diri, tidak malu, tidak putus asa, dll. Kedua, gambaran tentang partisipasi mantan penderita kusta dalam pelaksanaan pembinaan iman di lingkungan Sitanala Tangerang. Ketiga, gambaran mengenai pengaruh pelaksanaan pembinaan iman bagi mantan penderita kusta. Keempat, faktor pendukung dan penghambat pembinaan iman bagi mantan penderita kusta. Dalam wawancara, pertanyaan-pertanyaan yang disusun hanya sebagai acuan untuk mencapai tujuan penelitian sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Subjek penelitian dalam wawancara ini adalah para mantan penderita kusta di lingkungan Sitanala Tangerang Keuskupan Agung Jakarta.

5. Responden Penelitian

Responden penelitian adalah para mantan penderita kusta di lingkungan Sitanala Tangerang, Keuskupan Agung Jakarta. Untuk menentukan responden penelitian perlu diketahui terlebih dahulu perbedaan populasi dan sampel. Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. 38 Populasi pada prinsipnya adalah anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian sedangkan sampel sering kali terjadi bahwa penelitian tidak dapat melakukan studi terhadap semua anggota kelompok yang menjadi interes penelitian. Dan hanya mampu mengambil sebagian dari jumlah populasi yang ada. Sebagian dari jumlah populasi yang ada diambil datanya. Data yang terkumpul tersebut kemudian dianalisis. Hasil akhir penelitian yang didapat, kemudian digunakan merefleksikan keadaan populasi yang ada Jumlah populasi mantan penderita kusta yang ada di lingkungan Sitanala ± 700 orang. Responden yang dipilih berdasarkan keseluruhan jumlah mantan penderita kusta beragama Katolik yakni 16 responden mantan penderita kusta yang ada di lingkungan Sitanala.

6. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 01 sd 14 Maret 2015 dengan metode wawancara. Penelitian diadakan di lingkungan Sitanala Tangerang, Keuskupan Agung Jakarta.

7. Variabel Penelitian

Dalam penelitian tentang “Usaha Meningkatkan Pelaksanaan Pembinaan Iman Mantan Penderita Kusta di Lingkungan Sitanala Tangerang, Keuskupan 39 Agung Jakarta” ini, variabel yang akan diteliti diuraikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1: Variabel Penelitan Pembinaan Iman Mantan Penderita Kusta Variabel Sub Variabel No. Item Jumlah Soal 1 2 3 4 1. Partisipasi mantan penderita kusta dalam pembinaan iman a. Mengetahui kehadiran peserta dalam pembinaan iman b. Mengetahui relevansi tujuan dari pelaksanaan pembinaan iman c. Mengetahui relevansi dengan kehidupan sehari- hari d. Mengetahui proses pelaksanaan pembinaan iman e. Mengetahui sarana dalam pembinaan iman f. Mengetahui metode dalam pembinaan iman g. Mengetahui keterlibatan peserta 1 2 3 4 5 6 7 7 2. Pengaruh pembinaan iman bagi mantan penderita kusta Mengetahui manfaat pembinaan iman 8 1 3. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pembinaan iman mantan penderita kusta. a. Faktor-faktor pendukung pelaksanaan pembinaan iman b. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan pembinaan iman 9 10 2 40

C. Laporan Hasil Penelitian Pembinaan Iman Mantan Penderita Kusta di

Lingkungan Sitanala di Tangerang Keuskupan Agung Jakarta Pada bagian ini akan dilaporkan hasil penelitian dan pembahasannya yang akan disajikan secara berurutan bertitik tolak pada tabel variabel penelitian yang diungkap seperti tercantum pada tabel 1. Jumlah responden yang penulis wawancarai sebanyak 14 orang. Sebelumnya penulis merencanakan mewawancarai 16 orang responden. Dengan demikian, ada pengurangan 2 orang dari yang direncanakan sebelumnya. Adapun perincian identitas responden tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2 Identitas Responden N = 14 Keterangan Jumlah Prosentase Jenis Kelamin Laki-laki RL = 1-7 Perempuan RP = 1-7 7 7 50 50 Jumlah 14 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah total responden yang diwawancarai berjumlah 14 orang. Mereka merupakan umat mantan penderita kusta yang berdomisili di lingkungan Sitanala di Tangerang. Responden laki-laki RL berjumlah 7 orang 50. Responden perempuan RP berjumlah 7 orang 50 setengah dari jumlah total responden.

Dokumen yang terkait

Belajar dari novel The Devil and Miss Prym: Memaknai Pengorbanan Yesus dan Aplikasinya melalui katekese model Shared Christian Praxis (SCP).

1 15 149

Upaya peningkatan pendampingan iman remaja putri di Asrama Dharmawati Sintang Kalimantan Barat dengan katekese model Shared Christian Praxis.

3 22 162

Belajar dari Kitab Ayub: menemukan makna dibalik penderitaan manusia dan aplikasinya melalui katekese pembebasan model Shared Christian Praxis (SCP).

0 4 185

Belajar dari Kitab Ayub menemukan makna dibalik penderitaan manusia dan aplikasinya melalui katekese pembebasan model Shared Christian Praxis (SCP)

0 29 183

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

SKRIPSI BELAJAR DARI MAZMUR 13: MEMAKNAI PENDERITAAN ORANG BENAR DAN APLIKASINYA MELALUI KATEKESE MODEL SCP (SHARED CHRISTIAN PRAXIS)

0 1 125

Usaha meningkatkan efektivitas pelayanan para suster Puteri Kasih Indonesia terhadap orang miskin melalui katekese model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 0 170

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Katekese model SCP (Shared Christian Praxis) dalam pembinaan iman remaja Katolik di Paroki St. Maria Assumpta Tanjung, Ketapang Kalimantan Barat - USD Repository

0 2 161

Pembinaan iman mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral , Institut Pastoral Indonesia Malang Kelas Jauh di Nyarumkop Kalimantan Barat, melalui katekese umat model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 0 152