61 Keselamatan dalam Agama Kristen
Semua keturunan Adam telah mewarisi sifat dosa Adam bdk. Rom.
5:12,19. Setiap orang dilahirkan dalam dosa Adam, tetapi Yesus tidak mewarisi sifat dosa Adam, sebab Ia tidak dilahirkan dalam Adam.
Yesus dikandung dari Roh Kudus di dalam rahim dara Maria. Sebab itu Ia tidak mengenal dosa 2Kor. 5:21 dan tanpa dosa Ibr. 4:15
supaya Ia menggenapkan penebusan bagi umat manusia.
Inkarnasi Allah dalam diri Yesus Kristus memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar kelahiran seorang Juruselamat. Selama
empat ribu tahun setelah Adam diciptakan, Allah tetap Allah, dan manusia tetap manusia, keduanya terpisah. Namun, ketika
Yesus Kristus lahir sebagai manusia, terjadilah suatu kejadian yang ajaib dan menakjubkan: Allah dibawa masuk ke dalam manusia
dan dengan demikian terbentuklah perbauran antara keilahian dengan keinsanian. Yesus adalah Allah dan Ia adalah manusia; Dia
adalah seorang manusia-Allah. Bagi pikiran alamiah kita, hal ini kedengarannya mustahil bahwa pada suatu satu hari Allah yang
Mahakuasa membaurkan Diri-Nya sendiri dengan manusia. Tapi kita harus ingat tujuan kekal Allah yang ingin masuk ke dalam manusia
sehingga manusia bisa mengekspresikan Allah dengan penuh.
2. Kematian Yesus
Alkitab, khususnya ke empat Injil, dengan jelas dan tegas mengisahkan penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus.
Kematian dan kebangkitan Yesus adalah pengakuan iman Kristen disepanjang masa: “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari
ini, sampai selama-lamanya
” Ibr. 13:7-9. Bahwa kehidupan, kematian dan kebangkitan-Nya terjadi secara berurutan, menunjukkan bahwa
Kristus adalah orang yang datang kepada kita sebagai Firman yang menyelamatkan.
Yesus sebagai Firman bukan sekedar suara, melainkan suatu kekuatan, dinamika, dan daya kreatif yang sangat efektif. Dalam
Salib Kristus menjadi jelas bahwa keselamatan adalah rahmat Allah hanya melalui Iman Sola Fide. Allah menyelamatkan manusia bukan
dengan ukuran manusia. Awal baru, dasar iman ialah Yesus tersalib, Tuhan yang dibangkitkan. Dalam agama Kristen kematian dan
62 Makna Keselamatan dalam Perspektif Agama-Agama
kebangkitan Kristus adalah pusat keselamatan. Melalui pribadi Yesus dari Nazaret, keselamatan menjadi menyejarah. Karena Kristus wafat
dalam penyerahan penuh kepada Bapa, maka Bapa dapat menjawab dengan membangkitkan Dia. Sejak itu manusia dalam sejarahnya
sendiri berjumpa dengan Allah yang hidup dan yang menghidupkan, bersatu dan berjumpa dengan Yesus Kristus. Berjumpa dan bersama-
sama dengan Yesus Kristus berarti menjadi sesama manusia dengan Yesus yang berjerih payah, dan dalam sikapnya mengambil bagian
dalam keyakinan Yesus orang akan hidup. “Aku datang supaya mereka punya hidup
” Yoh.10:10. Makna Kematian Yesus adalah untuk keselamatan bagi umat
berdosa yang mau percaya kepada-Nya. Bagi Iman Kristen ada jaminan dan kepastian keselamatan yang diterima setiap orang yang percaya
kepada Yesus, serta ada kepastian akan pengampunan dosa. Ada pepatah lama yang sudah cukup terkenal: ”Kenal maka sayang, tak kenal maka tak
sayang
.” Seperti pepatah itu orang Kristen lebih perlu mengenal dan sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Yesus sesuai makna symbol
Salib yang menjadi ciri khas kekristenan. Salib terdiri dari dua buah garis +. Garis vertikal I yang menunjuk ke arah ke atas, yaitu kepada Allah;
artinya, kita harus membangun relasi atau hubungan yang baik dengan Allah. Garis mendatar –, garis horizontal berarti setiap orang Kristen
harus membangun hubungan yang baik dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia. Rasul Paulus menghimbau agar semua orang
Kristen yang percaya kepada Yesus merendahkan diri, supaya sehati sepikir, seperasaan satu dalam kasih Flp. 2:1-2.
Sebelum Tuhan Yesus menderita kesakitan, Ia sudah mengetahui Via dolorosa
jalan kesengsaraan yang harus Ia jalani dan salib yang harus Ia pikul. Yesus sudah mengetahui penderitaan yang tiada
tara yang akan diderita-Nya dan Ia bersedia menanggung semua penderitaan itu. Ia tidak menolak penderitaan itu, karena dengan
jelas Ia mengerti untuk itulah Allah mengutus-Nya memasuki dunia yaitu untuk melaksanakan pekerjaan-Nya: menyelamatkan manusia.
Kerendahan hati dan ketaatan, sikap itulah yang ditunjukkan oleh Yesus dengan kesediaan-Nya memikul salib, menghadapi penderitaan
yang tiada tara demi menebus dosa umat manusia.
63 Keselamatan dalam Agama Kristen
3. Kebangkitan Yesus