Upacara Cahaya Liturgi Sabda

125 Makna Keselamatan dalam Perayaan Iman dan Kehidupan Umat Katolik

1. Upacara Cahaya

Upacara cahaya dimulai dengan pemberkatan api baru, pemberkatan dan penyalaan serta perarakan lilin paskah, penyalaan lilin umat dan madah pujian paskah. Dalam pemberkatan lilin paskah imam menorehkan lambang salib, alfa, omega serta penancapan biji dupa. Dalam perarakan lilin paskah umat bersujud menyembah Yesus. Simbol cahaya melambangkan Yesus yang dengan kebangkitan- Nya menerangi misteri kematian yang gelap. Tindakan imam “memberkati lilin paskah” melambangkan bahwa Yesus telah ada sejak sebelum dunia dijadikan, sekarang ini, dan tetap ada meskipun zaman telah berakhir. Yesus sang awal dan sang akhir. Yesus yang menguasai waktu. Segala kemuliaan dan kekuasaan adalah milik Yesus sepanjang segala abad. Yesus adalah Tuhan yang pantas disembah. Upacara cahaya ini diakhiri dengan madah pujian Paskah. Madah pujian ini menyatakan pujian dan mewartakan keseluruhan misteri Paskah yaitu kisah keselamatan umat manusia karena dosa- dosanya telah ditebus oleh Yesus. 18

2. Liturgi Sabda

Bagian kedua dari perayaan malam Paskah adalah Liturgi Sabda. Pada bagian ini disediakan sembilan bacaan Kitab Suci tujuh dari Kitab Perjanjian Lama, dan dua dari Kitab Perjanjian Baru yang diselingi dengan Mazmur oleh petugas dan doa oleh imam. Keseluruhan bacaan tersebut hendak menggambarkan rencana karya keselamatan Allah dari sejak manusia pertama diciptakan, hingga terpenuhi secara paripurna dalam Pengorbanan dan Kebangkitan Yesus Kristus. Dengan itu Gereja menegaskan imannya bahwa Gereja: Meyakini Allah sebagai Pencipta Kej. 1:1-2:2 dan Pelindung kehidupan manusia. Sepanjang sejarahnya Israel mengalami Allah sebagai kekuatan yang anti kejahatan serta kebinasaan 18 Indonesian Papist, Puncak Liturgi Gereja Katolik - Tiga Hari Suci Paskah Triduum Paskah. www. Indonesian Papist.com, diakses pada 12 Mei 2013. 126 Makna Keselamatan dalam Perspektif Agama-Agama dan pro kehidupan manusia. Allah membebaskan Israel dari penindasan di Mesir Kel. 14:15-15:1. Allah menjemput dan mengumpulkan kembali rakyat Israel yang tercerai berai dan memberikan hati baru Yeh. 36:16-17a, 18-28. Figur Allah sebagai pelindung kehidupan ini menimbulkan harapan bahwa Ia pun akan meluputkan manusia dari genggaman maut. Meyakini kesetiaan Allah. Allah tidak pernah membatalkan janji-Nya untuk menyelamatkan atau membebaskan manusia dari dosa. Meyakini bahwa kebangkitan Yesus mengungkapkan identitas terdalam dari Allah. Sepanjang hidup-Nya Yesus meyakini Allah sebagai cintakasih. Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa cintakasih Allah itu lebih kuat dari pada maut. Itu sebabnya kita patut “bersyukur kepada Allah sebab Ia baik, kekal abadilah kasih setia-Nya” Mzm. 118:29.

3. Liturgi Baptis