Idul Fitri Makna keselamatan dalam perspektif agama-agama.

136 Makna Keselamatan dalam Perspektif Agama-Agama membangun dan memprogram langkah dakwah ke depan. Dengan demikian, Isra’ Mi’raj paling tidak dapat memberikan pesan kepada umat Islam tentang perlunya kesadaran komunal untuk lebih kreatif, dinamis dan optimis dalam membangun bangsa ke depan. Keempat , Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang terprogram dan terencana. Artinya, Allah SWT sudah mendesain perjalanan Rasulullah tersebut dengan perencanaan yang jelas dan mempunyai batas waktu. Dibuktikan terjadinya peristiwa Isra’ Mi’raj itu hanya satu malam. 4 Dengan kata lain, Isra’ Mi’raj dapat dijadikan refl eksi bagi umat Islam khususnya, dan bangsa Indonesia yang sedang dalam kondisi membangun, untuk memperhatikan dan mencermati peristiwa ini. Misalnya apa saja yang sudah dicapai bangsa Indonesia? apakah sudah mengalami kemajuan dan perubahan yang signifi kan? Dengan merenungkan kedua pernyataan tersebut, maka bangsa ini dapat kembali merencanakan program pembangunan yang jelas, terencana dan punya batas waktu di segala sektor kehidupan. Peringatan Isra’ Mi’raj juga dapat memberikan spirit yang kuat untuk dapat diaplikasikan dalam realitas kehidupan dalam membangun kepribadian masyarakat dan bangsa yang mulia.

4. Idul Fitri

Idul Fitri merupakan satu momentum yang paling berkesan bagi umat Islam di seluruh dunia. Perayaan yang dilaksanakan setiap 1 Syawal kalender Hijriyah itu digunakan sebagai ajang saling maaf- memaafkan halal bihalal, sebagai ajang mudik ke rumah orang tua dan daerah kelahiran. Pada dasarnya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam yang diwujudkan dalam shalat dua rakaat dan khutbah Ied. Menang dalam artian telah menyelesaikan kewajiban puasa selama satu bulan penuh dengan menahan makan rasa lapar dan minum rasa haus serta berbagai bentuk keinginan nafsu yang lain. Momen ini menjadi lebih spesial di Indonesia, karena momen ini menjadi ajang silaturrahmi keluarga. Biasanya mereka mudik ke 4 Watni Marmapaung, “Memetik mutiara hikmah Isra’ Mi’raj,” dalam http:.waspada. co.id:memetik-mutiara-hikmah-isra-miraj. Diunduh pada 10 Mei 2013. 137 Memaknai Hari Besar dalam Agama Islam kampung kelahiran dan bertemu dengan keluarga besar. Perkantoran biasanya libur 5-7 hari. Bahkan cuti bersama yang diberikan oleh pemerintah untuk hari raya ini berlangsung antara dua hingga tiga hari sebelum atau sesudah hari raya. Bagaimana awalnya Idul Fitri ini dirayakan? Rasulullah melaksanakan shalat Idul Fitri untuk pertama kalinya pada tahun kedua Hijriyah di masjid al-Ghamamah, masjid yang berdampingan dengan masjid Nabawi di Madinah, di sebelah barat, 5 tepatnya pada 624 M. 6 Adapun petunjuk mengenai perayaan Idul Fitri ini berdasarkan pada sabda Rasulullah. Menurut Hadis riwayat Anas ra: Rasulullah SAW datang ke Madinah, sedangkan mereka sedang sibuk bergembira selama dua hari. Maka Rasulullah SAW bertanya: “Hari apakah yang dua hari ini?” Mereka menjawab: “Kami biasa bergembira selama dua hari pada zaman Jahiliyah.” Kemudian Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT telah menggantikannya dengan hari yang lebih baik dari pada dua hari itu bagi kamu yakni Idul Fitri dan Idul Adha.” HR. Imam Abu Daud dan an-Nasai. Abu Hurairah berkata: “Bahwasanya Nabi Muhammad telah bersabda: ‘Puasa itu adalah hari di mana kalian berpuasa, dan ’idul Fitri adalah hari di mana kamu sekalian berbuka…” HR. Tirmidzi dan Abu Dawud. Idul Fitri bermakna cukup besar bagi seluruh umat Islam, karena mereka merayakan kemenangan dalam melawan dan memerangi hawa nufsu selama sebulan penuh. Melawan atau memerangi hawa nafsu dalam Islam merupakan jihad yang paling besar, di antara jihad-jihad yang lain. 7 Idul Fitri memiliki makna berdimensi sosial. Sebelum umat Islam menjalankan sholat Ied, sebagai tanda dimulainya perayaan, umat Islam yang mampu diwajibkan mengeluarkan sebagian harta 5 Muslim H. Nasution, Tapak Sejarah Seputar Makkah Madinah Jakarta: Gema Insani Press, 1999, hlm. 110. 6 Florian Pohl, Islamic Belief, Practices, and Cultures Selangor: Marshall Cavendis Coorporation, 2010, hlm. 170. 7 St. Sularto, ed., Haji Agus Salim 1884–1954 Tentang Perang, Jihad dan Pluralisme Jakarta: Gramedia, 2004, hlm. 55. 138 Makna Keselamatan dalam Perspektif Agama-Agama bendanya zakat Fitra dan memberikannya kepada orang-orang yang tidak mampu. 8

5. Idul Adha