Kerangka Konseptual Hipotesis Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

48

2.3. Kerangka Konseptual

Success Brand Extention Y Brand Equity Z Perceived Quality X 1 Brand Consistency X 2 49

2.4. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1: Diduga Perceived Quality memiliki pengaruh positif terhadap Success Brand Extension. H 2: Diduga Brand Consistence memiliki pengaruh positif terhadap Success Brand Extension. H 3: Diduga Success Brand Extention memiliki pengaruh positif terhadap Brand Equity. 50 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel penelitian adalah untuk memberikan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel-variabel penelitian diukur. Variabel beserta definisi operasional yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Perceived Quality X

1 Adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Untuk mengukur perceived quality dalam penelitian ini maka digunakan beberapa indikator yang sesuai dengan objek penelitian. Berdasarkan David A. Gravin yang dikutip oleh Durianto dkk 2001:98 diantaranya sebagai berikut: X 1-1 = Kinerja produk Performance. X 1-2 = Daya tahan produk Durability. X 1-3 = Kehandalan produk Reliability. X 1-4 = Fitur Features. X 1-5 = Kesesuian dengan spesifikasi Conformance with Specification. X 1-6 = Kepuasan terhadap produk keseluruhan Fit and Fitness. 51

B. Brand Consistency X

2 Adalah tingkatan dimana konsumen menganggap bahwa produk hasil perluasan memiliki persamaan dengan merek asalnya. Menurut Edelman, 2003:2 kesesuaian merek mengacu pada bagaimana kesamaan yang sekarang dan kelas produk baru dalam kaitan dengan ciri features, atribut, dan manfaat. Berdasarkan Edelman 2003:2 untuk mengukur brand consistency dalam penelitian ini digunakan beberapa indikator sebagai berikut: X 2-1 = Kesesuaian merek induk dengan merek perluasannya Relevance. X 2-2 = PemahamanPengenalan konsumen terhadap perluasan merek. Recognition. X 2-3 = Kepercayaan terhadap perluasan merek Credibility.

C. Success Brand Extension Y

Brand extention adalah sebagai strategi pengembangan merek yang mana menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk yang baru. Penelitian perluasan merek kebanyakan difokuskan pada perspektif dan evaluasi konsumen sikap terhadap perluasan dari merek asal. Salah satu alasannya adalah bahwa evaluasi konsumen penting, dipercaya sebagai elemen kunci dalam mengindikasi keberhasilan merek inti dan perluasannya Grime et al.,2002:416. Untuk mengukur success brand 52 extension dalam penelitian ini digunakan beberapa indikator sebagai berikut Setiadi, 2003:214; Simamora, 2004:155: Y 1 = Pengetahuan tentang produk. Y 2 = Keyakinan terhadap merek. Y 3 = Penilaian terhadap merek. Y 4 = Kecenderungan konsumen melakukan tindakan.

E. Brand Equity Z

Keller 1993 menyatakan brand equity adalah keinginan seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Pengukuran dari brand equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan dan bagian pengukuran dari pengguna baru menjadi pengguna yang setia. Dan berdasarkan penelitian para ahli sebelumnya seperti Aaker 1995;1996 dan Keller, 2003, elemen – elemen yang digunakan sebagai indikator pengukuran ekuitas merek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Z 1 = Kesadaran Merek Brand Awareness Adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Z 2 = Persepsi Kualitas Perceived Quality Adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan. 53 Z 3 = Asosiasi Merek Brand Association Adalah suatu yang berkaitan mengenai ingatan sebuah produk. Z 4 = Loyalitas Merek Brand Loyalty Merupakan ukuran kesetiaan se-orang pelanggan pada sebuah merek. Z 5 = Citra Merek Brand Image Adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap merek. 54

3.1.2. Pengukuran Variabel

Untuk dapat menghasilkan data interval maka penulis menggunakan skala likert Sekaran, 2003, sebagaimana menurut Sharma 1996 pengukuran dengan menggunakan skala likert akan dapat menghasilkan skala interval interval scale jika the differences between the successive categories are equal. Contoh: Pertanyaan Jawaban Anda percaya Paramex memiliki kinerja yang sesuai. ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ SS S B TS STS Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju = 1 score TS = Tidak Setuju = 2 score B = Biasa = 3 score S = Setuju = 4 score SS = Sangat Setuju = 5 score 55

3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang akaningin diteliti. Populasi ini sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat- sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut “Population infinit” atau tak terbatas, dan populasi yang diketahui jumlahnya dengan pasti disebut “Population finit”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga yang bertempat tinggal di Surabaya mancangkup Surabaya bagian timur dan Surabaya bagian selatan yang mana dapat dikategorikan Population infinit. b. Sampel Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan prosedur Non probability sampling dengan teknik Accidental sampling. Non probability artinya pemilihan sampel tidak secara acak, sedangkan teknik Accidental sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok Journal: Materi Statistik Dasar, Pertemuan 3-Pengumpulan dan Penyajian Data. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah warga masyarakat Surabaya yang berada dibagian timur dan bagian selatan yang kebetulan bertemu dengan peneliti serta pernah membeli dan menggunakan merek Paramex dengan usia minimal 19 tahun keatas. Pedoman pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini Menurut Ferdinand 2002:48 sebagai berikut : 56 a. Sebanyak 100 – 200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood Estimation. b. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5 – 10 kali jumlah parameter yang diestimasi. c. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel latent, jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah 100 – 200. d. Karena terdapat 18 indikator, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 x 6 = 108 sampel.

3.3. Teknik Pengumpulan