12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Henrik Sattler Franziska Volckner Grit Zatloukal 2002 dengan judul “Factors Affecting Consumer Evaluation Of Brand Extensions” penelitian
ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perluasan merek dengan menguji sebanyak 25 hipotesis yang diantaranya 16 variabel utama yang
mempengaruhi perluasan merek dan 19 interaksi dampak dari faktor-faktor yang di uji secara empiris menggunakan sampel konsumen skala besar.
Sampel terdiri dari 917 responden dengan 90 merupakan mahasiswa dari universitas besar di jerman. Sisanya 10 adalah non-mahasiswa ditarik
menggunakan kuota sampling Dari hasil analisis tesebut menunjukkan bahwa kesesuaian antara parent brand dan extension serta persepsi kualitas
merek induk merupakan faktor paling penting. Dimana kedua variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan brand
extension. 2. Leon Phang 2004 berjudul “Consumer Evaluations of Brand Extensions”.
Peneliti mengajukan 10 hipotesis yang diantaranya dimaksudkan untuk mengetahui apakah parent brand quality dan brand concept consistency
memiliki pengaruh terhadap brand extensions. Sampel yang digunakan sebanyak 103 responden yang terdiri dari pelajar, sebanyak 66 sampel
disebarkan melalui internet sedangakan sisanya 34 menggunakan angket yang disebarkan ke responden secara langsung. Pengujian model regresi
13
dilakukan dengan program SPSS dan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan variabel parent brand quality dan brand concept consistency
memiliki pengaruh positif terhadap brand extensions. 3. Yhudi Triambodo 2005 berjudul “Pengaruh Kesan Kualitas Pasta Gigi
Pepsodent, Kesan Kesesuaian dan Keinovatifan Konsumen Terhadap Keberhasilan Perluasan Merek” pernelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kesan kualitas pasta gigi Pepsodent, kesan kesesuaian dan keinovatifan konsumen terhadap keberhasilan perluasan merek Pepsodent
sebagai merek sikat gigi di Surabaya. Penelitian ini menggunakan 200 sampel, yaitu konsumen yang menggunakan pasta gigi Pepsodent dan yang
telah mengetahui keberadaan sikat gigi Pepsodent. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan anlisis
regresi linear berganda denga uji-t untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel bebas terhadap variabel tergantung dan uji-F untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung. Untuk uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji
multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan baik secara individu maupun secara
bersama-sama dari ketiga variabel bebas terhadap variabel tergantung. Dari hasil perhitungan statistik secara total, diperoleh formula Y=0,532+0,313
X1+0,333 X2+0,188 X3. Nilai uji-t untuk variabel X1, X2, X3 secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan perluasan
merek Pepsodent sebagai merek sikat gigi dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 5 . Untuk nilai uji –F menunjukan nilai 238,019 yang jauh lebih
14
besar dari nilai F tabel, berarti 3 variabel bebas ini secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan perluasan
merek Pepsodent sebagai merek sikat gigi. Koefisien determinasi R
2
yang dihasilkan oleh model regresi ini sebesar 0,785 atau dapat diartikan
sumbangan pengaruh ketiga variabel bebas terhadap variabel dependent sebesar 78,5, sedangkan 21,5 dijelaskan oleh faktor lain diluar model
regresi. 4. Dion Dewa Barata 2007 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi
Brand Extension pada Intensi Membeli Konsumen” dalam Jurnal Manajemen Vol. 2 No 1. Variabel yang digunakan dalam usulan penelitian
ini adalah Pengetahuan Merek Induk, Kesan Kualitas perceived quality, Innovativeness, Brand Consistence sebagai variabel bebas atau eksogen
variabel X, sedangkan variabel terikat atau endogen variabel Y terdiri dari Consumer Attitude Sikap Konsumen terhadap perluasan merek dan
Intensi Membeli. Analisis yang digunakan adalah pemodelan structural equation modeling SEM dan dari hasil penelitian uji-t menunjukkan
bahwa Pengetahuan Merek Induk memiliki nilai sebesar 1,67 dan Innovativeness sebesar -0,62 yang artinya masing-masing variabel tidak
memiliki pengaruh positif terhadap Brand Extension, sedangkan Persepsi Kualitas 2,31, Brand Consistence 4,48 dan Sikap Konsumen terhadap
Brand Extension 9,19 yang artinya masing-masing variabel memiliki pengaruh positif.
5. Hedi Cupiadi 2008 yang berjudul “Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan perluasan merek brand Extention pada merek ABC
15
berdasarkan evaluasi konsumen di kabupaten Garut” Variabel yang digunakan dalam usulan penelitian ini adalah Kesan Kualitas perceived
quality dan Periklanan advertising sebagai variabel bebas atau eksogen variabel X, sedangkan variabel terikat atau endogen variabel Y terdiri
dari Corporate Image Citra Perusahaan, Brand Consistence
KesesuaianKonsistensi Merek, dan Consumer Attitude Sikap Konsumen. Analisis yang digunakan adalah pemodelan structural equation
modeling SEM dan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor evaluasi konsumen yang diajukan dalam penelitian tersebut memiliki
pengaruh terhadap keberhasilan perluasan merek baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. Sugeng Sugiarto 2009 dengan judul “Pengaruh Persepsi Kualitas, Kesesuaian dan Tingkat Kesulitan Pada Evaluasi Perluasan Merek Eiger”
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada sikap konsumen terhadap perluasan merek. Faktor-faktor yang
berpotensi mempengaruhi sikap terhadap perluasan merek adalah 1 Persepsi kualitas merek asal, 2 Persepsi kesesuaian antara merek induk
dengan perluasannya dan 3 Persep tingkat kesulitan dalam membuat produk perluasan merek. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
konsumen yang mempunyai niat beli terhadap sandal merek EIGER. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Non Probality Sampling
dengan metode Purpovise Sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 reponden. Metode
analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan
16
hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap terhadap perluasan merek, hal ini
ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,001 p 0,05. Kesesuaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap terhadap perluasan merek,
hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 p 0,05. Kesesuaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara
presepsi kualitas dan sikap terhadap perluasan merek, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 p 0,05. Tingkat kesulitan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap sikap terhadap perluasan merek, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,029 p 0,05.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Definisi Pemasaran