Hasil Tes Menulis Karangan Aspek Kelengkapan Isi Hasil Tes Menulis Karangan Aspek Kerapian Tulisan

109 menulis karangan aspek kohesi dan koherensi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 21. Hasil Tes Aspek Kohesi dan Koherensi No. Skor Nilai Kategori F Jumlah Rata-rata Nilai 1. 4 8 Sangat Baik 9 23,68 72 = 186 × 100 2. 3 6 Baik 14 36,84 56 38 × 8 3. 2 4 Cukup 14 36,84 56 = 61,18 4. 1 2 Kurang 1 2,63 2 Kategori Baik Jumlah 38 100 186 Pada siklus I ini, aspek kohesi dan koherensi cerita memperoleh nilai rata- rata, yaitu sebesar 61,18 dalam kategori cukup. Sebanyak 9 siswa atau 23,63 memperoleh nilai 8 dalam kategori sangat baik. Sebanyak 14 siswa atau 36,84 memperoleh nilai 6 dengan kategori baik. Sebanyak 14 siswa atau 36,84 memperoleh nilai 4 dalam kategori cukup. Sisanya, sebanyak 1 siswa atau 2,63 yang mendapatkan nilai 2 dengan kategori kurang. Aspek kohesi dan koherensi ini, siswa masih sedikit yang mencapai nilai dalam kategori sangat baik. Jumlah atau frekuensi siswa yang terbanyak, yaitu memperoleh nilai dalam kategori baik dan cukup sebanyak 14 siswa.

4.1.2.1.7 Hasil Tes Menulis Karangan Aspek Kelengkapan Isi

Aspek kelengkapan isi cerita difokuskan pada unsur-unsur cerita, yaitu adanya penokohan, latar, dan setting. Bobot penilaian pada aspek ini sebesar 2 110 poin. Hasil tes keterampilan menulis karangan aspek kelengkapan isi cerita dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 22. Hasil Tes Aspek Kelengkapan Isi No. Skor Nilai Kategori F Jumlah Rata-rata Nilai 1. 4 8 Sangat Baik 2 5,26 16 = 208 × 100 2. 3 6 Baik 27 71,05 162 38 × 8 3. 2 4 Cukup 6 15,05 24 = 68,42 4. 1 2 Kurang 3 7,89 6 Kategori Cukup Jumlah 38 100 208 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aspek kelengkapan isi cerita memperoleh nilai rata-rata, yaitu sebesar 68,42 dalam kategori cukup. Sebanyak 2 siswa atau 5,26 memperoleh nilai 8 dalam kategori sangat baik. Sebanyak 27 siswa atau 71,05 memperoleh nilai 6 dengan kategori baik. Sisanya, sebanyak 6 siswa atau 15,05 memperoleh nilai 4 dalam kategori cukup. Adapun 3 atau 7,89 siswa yang mendapatkan nilai 2 dengan kategori kurang. Aspek kelengkapan isi cerita ini, siswa masih sedikit yang mencapai nilai dalam kategori sangat baik. Jumlah atau frekuensi siswa yang terbanyak, yaitu memperoleh nilai dalam kategori baik sebanyak 27 siswa. Dengan demikian, siswa masih kurang lengkap dalam menceritakan tulisannya dengan menuangkan unsur-unsur ceritanya secara lengkap. 111

4.1.2.1.8 Hasil Tes Menulis Karangan Aspek Kerapian Tulisan

Aspek terakhir adalah aspek kerapian tulisan. Aspek ini difokuskan pada tulisan yang rapi, bersih, dapat terbaca, dan tidak ada coretan. Bobot penilaian aspek ini sebesar 2 poin. Hasil tes menulis karangan aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 23. Hasil Tes Aspek Kerapian Tulisan No. Skor Nilai Kategori F Jumlah Rata-rata Nilai 1. 4 8 Sangat Baik 6 15,78 48 = 232 × 100 2. 3 6 Baik 29 76,31 174 38 × 8 3. 2 4 Cukup 2 5,26 8 = 76,31 4. 1 2 Kurang 1 2,63 2 Kategori Baik Jumlah 38 100 232 Pada siklus I ini, aspek kerapian tulisan memperoleh nilai rata-rata, yaitu sebesar 76,31 dalam kategori baik. Sebanyak 6 siswa atau 15,78 memperoleh nilai 8 dalam kategori sangat baik. Adapun 29 siswa atau 76,31 memperoleh nilai 6 dengan kategori baik. Sebanyak 2 siswa atau 5,26 memperoleh nilai 4 dalam kategori cukup. Sebanyak 1 siswa atau 2,63 yang memperoleh nilai 2 dengan kategori kurang. Pada aspek kerapian tulisan frekuensi yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik masih sedikit sebanyak 6 siswa. Hal ini berarti bahwa sudah lebih banyak siswa yang tulisannya bagus dan mudah terbaca. Meskipun demikian, masih ada beberapa siswa yang melakukan kesalahan dengan 112 memperbanyak coretan. Namun, jumlah siswa yang melakukan kesalahan lebih sedikit dibandingkan dengan prasiklus.

4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 2 Peningkatan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Media Gambar Ilustrasi Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Saren 2.

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 0 244

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 1 164

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi Melalui Media Objek Langsung pada Siswa Kelas V SD Negeri Kaliboyo II Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

0 0 270

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LIMBANGAN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA LAGU.

0 0 130