115
terhadap pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman. Pada siklus I ini, siswa masih malu dan takut bertanya mengemukakan pendapat atau
kesulitannya kepada guru. Karena kesulitan siswa masih dipendam dalam diri individu setiap siswa.
Aspek observasi yang terakhir adalah siswa mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkan hasil karya mereka dengan tepat waktu. Pemerolehan
hasil data observasi pada aspek ini menunjukkan bahwa sebanyak 25 siswa atau 65,78 , sedangkan sisanya 13 siswa atau 34,21 masih terlambat dalam
mengumpulkan tugasnya. Mereka sudah bersikap cukup baik dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh serta berkonsentrasi dalam tugas menulis
karangan, sehingga mereka terpusat dengan tugas individunya. Siklus I ini, siswa sudah cukup baik mengikuti proses pembelajaran dengan media lukisan dan
teknik kumon, meskipun baru pertama kali mengikutinya. Berdasarkan hasil data observasi tersebut dapat diketahui bahwa selama
proses pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media lukisan dan teknik kumon pada siklus I masih ada beberapa siswa yang bertindak negatif dan
perlu adanya perbaikan untuk langkah selanjutnya, maka perlu adanya tindakan siklus II. Dengan tujuan agar memperoleh hasil yang maksimal dan tercapai target
ketuntasan belajar siswa.
4.1.2.2.2 Jurnal Guru
Jurnal guru berisi tentang hasil pengamatan oleh guru atau peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Jurnal guru yang digunakan dalam penelitian
116
ini terdiri atas lima aspek amatan, yaitu 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan
media lukisan dan teknik kumon, 2 keaktifan siswa selama proses pengajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan media lukisan dan teknik
kumon, 3 respon siswa terhadap media lukisan dan teknik kumon, 4 tanggapan siswa terhadap tugas pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman
dengan media lukisan dan teknik kumon, dan 5 kejadian-kejadian yang muncul selama proses pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan
media lukisan dan teknik kumon. Berdasarkan pengamatan guru, minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan teknik kumon dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat pada kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran menulis berlangsung. Suasana kelas yang tadinya gaduh menjadi cukup tenang, ketika guru masuk kelas dan menjelaskan tujuan
pembelajaran pada saat itu. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media lukisan dan teknik
kumon cukup baik. Keaktifan siswa pada kelas ini sudah dapat dikatakan cukup baik dalam
mengikuti pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan teknik kumon. Walaupun yang aktif hanya siswa yang sama dan
masih banyak siswa yang pasif. Mereka masih merasa takut untuk mengemukakan kesulitannya kepada guru.
117
Respon siswa terhadap teknik kumon dan media lukisan yang digunakan oleh guru sudah cukup baik. Hal ini dapat terlihat dengan adanya kesungguhan
siswa dalam mengerjakan tugas dan mencatat materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu, dengan adanya lukisan mereka terangsang atau temotivasi
karena dapat dengan mudah menuangkan ide atau gagasannya dalam hasil karangannya berdasarkan pengalaman siswa.
Tanggapan siswa terhadap tugas pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan media lukisan dan teknik kumon adalah
menyenangkan. Para siswa merasa senang dan tertarik dengan media dan teknik yang digunakan oleh guru. Mereka juga tidak hanya berlatih menulis karangan
sekali saja. Sehingga siswa mengetahui kesalahan dalam aspek penilaian menulis karangan. Dan pada saat itu pula, kesalahan tersebut langsung diperbaiki.
Kejadian-kejadian yang muncul selama proses pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan media lukisan dann teknik kumon
ketika menentukan topik dan judul dalam menulis karangan. Kegaduhan itu juga terjadi ketika mengumpulkan hasil kerja untuk dijadikan satu di depan kelas.
Namun situasi kembali tenang ketika siswa mulai menulis karangan. Selain itu, ketika satu persatu siswa dipanggil di depan meja guru untuk dibimbing dan
memperbaiki hasil kerjanya, kemudian siswa lainnya yang menunggu giliran menyempatkan diri untuk berbuat gaduh di kelas.
118
4.1.2.2.3 Hasil Wawancara Siklus I