13
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Pustaka
Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia masih belum berimbang dan masih terdapat kelemahan, yaitu terletak pada media, metode, dan teknik pembelajaran
yang kurang tepat. Orientasi keberhasilan tercapainya pembelajaran berbahasa terdapat pada penggunaan media, metode, dan teknik yang tepat. Padahal media,
metode, dan teknik pembelajaran bahasa Indonesia sangat bervariasi. Dengan begitu, guru hendaknya mampu memilah penggunaan media, metode, dan teknik
yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, beberapa peneliti mengadakan penelitian tentang metode, teknik, dan media pembelajaran yang tepat, sehingga
dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan. Dengan adanya media, metode, dan teknik yang dianggap sesuai dan efektif untuk pembelajaran,
maka keterampilan menulis karangan siswa akan semakin meningkat. Beberapa penelitian tentang menulis, yaitu Mckenna 2005, Rizki 2007, Isnaeni 2008,
Agustina 2008, dan Kusmiyati 2009. Hasil penelitian itu antara lain: Mckenna 2005 dalam penelitiannya yang berjudul Developing Latent
Mathematics Abilities in Economically Disadvantaged Students bertujuan memperkenalkan metode kumon untuk berhitung pada matematika dan ekonomi.
Penelitian Mckenna ini menggunakan teknik kumon untuk para siswanya dalam rangka membantu mereka untuk mempermudah mempelajari perhitungan dan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
14
Hubungan antara penelitian Mckenna 2005 dengan penelitian ini, yaitu persamaan dalam penerapan metode kumon dalam upaya meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Sebaliknya dalam penelitian Mckenna, kumon digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa pada
pengajaran berhitung khususnya pembelajaran matematika dan ekonomi, sedangkan dalam penelitian ini kumon digunakan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam mempelajari pembelajaran bahasa Indonesia terutama menulis karangan berdasarkan pengalaman.
Rizki 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan secara Terbimbing melalui Media Stimulasi
Unik Bertematik pada Siswa Kelas III SD 03 Ungaran Semarang Tahun Ajaran 20062007 menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran menulis karangan
dengan media stimulasi unik bertematik yang berkonsep belajar itu menyenangkan. Hasil penelitian ini terbukti bahwa kemampuan siswa kelas III
SD Negeri Ungaran 01 Semarang menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat pada kemampuan siswa menulis karangan dari siklus I dengan nilai rata-rata sebesar
69,96 meningkat pada siklus II menjadi 76,76 perilaku siswa juga mengalami perubahan ke arah positif, yaitu siswa terlihat senang dan menikmati
pembelajaran serta lebih aktif atau bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki tidak jauh beda dengan penelitian
ini, yaitu bahwa peneliti akan melakukan penelitian menulis karangan melalui media lukisan dengan teknik kumon. Teknik tersebut digunakan untuk
15
meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis karangan pada siswa Sekolah Dasar.
Isnaeni 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi dengan Model
Pembelajaran ARIAS pada Siswa V Kelas SD Negeri 03 Bumiayu Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 20072008 mengkaji penggunaan model pembelajaran
menulis karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan
narasi. Hasil yang dicapai terbukti bahwa dari hasil siklus I dan siklus II. Hasil prasiklus dari yang semula 57,29 pada siklus I menjadi 64,81 atau meningkat
sebesar 13,13 . Kemudian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 81,41 atau meningkat sebesar 25,61 dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada
tindakan siklus I. Kelebihan media model pembelajaran ARIAS, yaitu siswa dapat menentukan nilai yang diinginkan, siswa dapat melakukan interaksi yang positif,
dan aktif ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian tersebut menggunakan model pembelajaran ARIAS yang terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa
dalam menulis karangan narasi. Tidak jauh beda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu
pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media lukisan dan teknik kumon digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran
menulis karangan pada siswa Sekolah Dasar. Agustina 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Teknik Melanjutkan Cerita
16
dengan Menghadapkan Objek secara Langsung pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tinapan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 20082009 menyimpulkan bahwa
peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui teknik melanjutkan cerita dengan menghadapkan objek secara langsung. Penelitian ini mampu
menggugah antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan. Hasil penelitian ini terbukti bahwa nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 47,7 pada
siklus I menjadi 63,7 atau meningkat sebesar 16 dari rata-rata prasiklus. Pada siklus II meningkat menjadi 71,9 atau meningkat sebesar 8,2 dari rata-rata
siklus I. Dengan mengangkat tema yang berbeda dengan peneliti, yaitu tentang keterampilan menulis karangan. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustina, yaitu sama-sama mengambil subjek penelitian siswa kelas V Sekolah Dasar, sedangkan perbedaannya terletak
pada objek penelitian, penggunaan media, dan teknik pembelajaran yang fokus pada penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Agustina difokuskan pada objek
jenis karangan deskripsi dengan menggunakan media objek langsung dan teknik melanjutkan cerita. Agak berbeda dengan penelitian ini, yaitu peneliti mengambil
objek karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan teknik kumon melalui media lukisan.
Kusmiyati 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi melalui
Media Foto dengan Model Pembelajaran ARCS pada Siswa Kelas V MI AL-Islam Mangunsari 2 Semarang penelitian tindakan kelas menjelaskan bahwa media
foto dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa dalam
17
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Dengan demikian, penelitian tersebut mengangkat tema yang sama dengan peneliti, yaitu tentang menulis
karangan berdasarkan pengalaman. Objek untuk meneliti sama, yaitu pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Hasil yang dicapai terbukti bahwa dari hasil siklus I dan
siklus II. Hasil prasiklus dari yang semula 53,80 pada siklus I menjadi 68,45 atau meningkat sebesar 14,65 . Kemudian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
sebesar 80,91 atau meningkat sebesar 12,46 dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada tindakan siklus I.
Mengingat masih rendahnya keterampilan menulis karangan jenjang pendidikan, yaitu jenjang tingkat dasar dan lebih menitikberatkan pada aspek
afektif dan psikomotorik. Sebaliknya dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media lukisan dan teknik kumon dalam pembelajaran menulis karangan
berdasarkan pengalaman. Berdasarkan penelitian-penelitian peningkatan keterampilan menulis
karangan pada siswa untuk mengembangkan kreativitas berpikir dan meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti mencoba membuat penelitian yang
menggabungkan keduanya, yaitu peningkatan keterampilan menulis karangan berdasarkan pengalaman melalui teknik kumon dengan media lukisan yang
diterapkan pada anak usia sekolah dasar. Peneliti menempatkan objek penelitian di Sekolah Dasar karena dengan menanamkan pembelajaran yang tepat sejak usia
dini dan sekolah dapat membentuk sikap atau sifat yang positif. Dengan demikian, penelitian ini diduga dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan guna
meningkatkan kreativitas berpikir dan meningkatkan hasil belajar siswa.
18
2.2 Landasan Teoretis