24
2.2.3 Unsur-unsur Karangan
Unsur-unsur pokok menulis karangan untuk membantu tercapainya tujuan. Unsur-unsur tersebut adalah penemuan, penataan, dan gaya. Penemuan
adalah proses didapatkannya ide yang akan dituangkan sebagai topik pada tulisan. Penataan berarti proses penemuan dasar-dasar pengaturan yang memungkinkan
diorganisasikannya gagasan-gagasan tersebut, sehingga dipahami oleh pembaca. Gaya adalah proses penentuan mengenai struktur kalimat dan diksi yang dipakai
dalam tulisan yang akan disusun Enre 1988: 8. Widyamartaya 1990: 9-10 mengungkapkan bahwa unsur-unsur penting
dalam sebuah karangan adalah gagasan, penuturan, tatanan, dan bahasa. Gagasan adalah pesan dalam dunia batin seseorang yang hendak
disampaikan kepada orang lain. Gagasan tersebut dapat berupa pengetahuan, pengamatan, pengalaman, pendapat, renungan, pendirian, keinginan, perasaan
emosi, dan sebagainya. Penuturan atau penyampaian gagasan akan mengambil suatu bentuk khusus, seperti penceritaan, pelukisan, pemaparan, dan pembahasan.
Tatanan penyampaian gagasan bertujuan agar gagasan pengarang dapat terungkap dan diterima secara sistematis dan komunikatif. Penataan gagasan menyangkut
beberapa segi, seperti asas, aturan, teknik, kerangka, pola, dan langkah. Bahasa merupakan wahana yang dipakai untuk mengungkapkan gagasan menjadi
karangan. Bahasa meliputi kosakata, tata bahasa, dan seni bahasa. Bahasa tulis merupakan bahasa yang dipakai secara sengaja dan sadar daya gunanya. Dalam
situasi resmi, bahasa tulis merupakan bahasa yang baku dalam ejaan, tata bentuk, tata kalimat, dan kosakata.
25
Tidak jauh berbeda yang dikemukakan oleh Gie 2002: 4-5 yang mengatakan bahwa:
Mengarang atau menulis sebagai kegiatan mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis meliputi, gagasan, tuturan, tatanan,
dan wahana. Gagasan berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang. Tuturan adalah
bentuk pengungkapan gagasan, sehingga dapat dipahami pembaca. Teknik mengarang meliputi penceritaan, pelukisan,
pemaparan, dan perbincangan. Tatanan merupakan aturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas,
aturan, dan teknik sampai merencanakan rangka dan langkah. Wahana, yaitu sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis
khususnya menyangkut kosakata, gramatikal, dan retorika. Bahasa tulis merupakan kendaraan angkut untuk menyampaikan
gagasan secara lincah dan kuat, seseorang perlu memiliki perbendaharaan kata yang memadai, terampil menyusun kata-
kata itu menjadi aneka kalimat yang jelas dan mahir memakai bahsa secara efektif. Untuk itu, memiliki berbagai kemampuan
tersebut perlu dipelajari pilihan kata, tata bahasa, dan retorika.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur pokok dalam menulis karangan meliputi empat unsur, yaitu 1 penemuan atau
gagasan, 2 tuturan atau penuturan, 3 tatanan, dan 4 wahana, bahasa, dan gaya. Keempat aspek tersebut sebagai dasar sebuah karangan. Oleh karena itu,
agar seseorang mampu menyampaikan gagasan secara baik melalui bahasa tulis kepada pembaca, maka perlu memiliki keterampilan-keterampilan dalam
menyusun kata menjadi kalimat, memiliki perbendaharaan kata yang memadai, dan mahir menggunakan bahasa secara efektif. Jadi, perlu budaya membaca buku
26
sebanyak-banyaknya, sehingga mampu memperkaya perbendaharaan kosakata dan berpengaruh terhadap pengembangan ide dalam menulis karangan. Selain itu,
dengan kegiatan berlatih secara terus-menerus atau kontinu agar terasah kemampuan dan bakat seseorang akan tergali dengan baik.
2.2.4 Jenis-jenis Karangan