Hubungan Sikap dengan Tindakan Ibu untuk Mengimunisasikan HB0 pada Bayi

masyarakat. Penularan hepatitis dalam kategori tinggi di dalam masyarakat, lingkungan keluarga, sekolah. Menurut Kerlinger 2003 pengetahuan yang maksimal dalam waktu singkat sulit terjadi perubahan, baik peningkatan ataupun penurunan pengetahuan. Banyak faktor yang menjadi alasan diantaranya masyarakat kesulitan memperoleh informasi yang lebih banyak tentang sesuatu materi, setelah informasi utama diperolehnya Sadulloh, 2003.

5.1.5 Hubungan Sikap dengan Tindakan Ibu untuk Mengimunisasikan HB0 pada Bayi

Hubungan sikap dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi pada analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi. Demikian dengan hasil regresi logistik berganda nilai p 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi. Rasio prevalensi sebesar 8,03 dengan 95 CI 1,906-33,832, artinya kemungkinan ibu dengan sikap baik lebih efektif dalam tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi sebesar 8,03 kali dibandingkan ibu dengan sikap kurang. Hasil ini sesuai dengan penelitian Idwar 2000 di Aceh Besar yang menyimpulkan secara statistik bahwa sikap mempunyai hubungan yang bermakna terhadap status imunisasi hepatitis B, namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin 2007 di Provinsi Sulawesi Tengah. Notoatmodjo 1993 menjelaskan, dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama dari pada Universitas Sumatera Utara yang tidak didasari oleh pengetahuan. Rogers 1974 menguraikan, seseorang yang berperilaku baru melalui tahapan-tahapan kesadaran, tertarik, menilai, mencoba, dan mengadopsi perilaku tersebut sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah proses pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku tindakan individu atau masyarakat. Pengetahuan itu sendiri sebahagian besar diperoleh dari pendengaran dan penglihatan Notoatmodjo, 1993 Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap belum merupakan tindakan tetapi merupakan salah satu faktor mempermudah untuk terjadi tindakan. Sikap ibu yang baik akan menumbuhkan tindakan yang baik dalam memberikan imunisasi HB0 pada bayinya. Sikap yang terbentuk pada individu selalu didasari pengetahuannya tentang masalah yang dihadapinya di samping itu terdapat konsistensi antara pengetahuan dan sikap. Informasi yang telah diperoleh pengungsi telah membentuk sikap positif mereka dalam menghadapi masalah kesehatan. Pemilihan promotor kesehatan yang paham dengan masalahnya dan menarik Kiesler, 1969, dalam hal ini dokter puskesmas dipercaya menjadi salah satu faktor yang mendukung terjadinya peningkatan sikap ibu. Perubahan sikap ibu juga dapat didasari keinginan mereka untuk memperlihatkan identitas diri mereka, bahwa mereka memiliki sikap yang lebih baik daripada komunitas lain untuk menghadapi masalah kesehatan Azwar, 2003. Universitas Sumatera Utara Tindakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh individu-individu sebaiknya mendapatkan dukungan untuk mengidentifikasikan tingkah laku yang khusus dan positif sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk memulai tindakan dan kemudian mengevaluasikan apakah tindakan ini berhubungan dengan bagaimana mereka ingin bertingkah laku. Kepentingan tujuan mencoba untuk membedakan tujuan yang penting bagi individu dan sasaran yang penting bagi orang lain, untuk mencapai suatu tujuan dari tindakan kebiasaan yang sering dilakukan mereka juga memiliki beberapa rintangan. Rintangan yang dimaksud antara lain kurangnya pengetahuan dan dibutuhkannya informasi atau fakta-fakta yang dibutuhkan jika tujuan ingin dicapai. Rintangan yang kedua adalah kurangnya kemampuan untuk mengambil keputusan karena individu sering kali tahu apa yang seharusnya dilakukan tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya. Rintangan yang ketiga adalah kekhawatiran terhadap risiko yang mungkin ada pada tindakan yang diambil. Beberapa individu tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya tetapi takut menghadapi risikonya. Komunikasi yang lebih mudah dilakukan antara sesama ibu karena berada dalam satu kelompok yang mudah dijangkau menyebabkan intensitas interaksi dan pertukaran informasi diantara mereka lebih tinggi. Komunikasi yang mudah dipahami dan diterima menurut Azwar 2003 lebih banyak terjadi dari pertukaran informasi sesama anggota kelompok sehingga mereka cenderung memiliki sikap yang sama terhadap suatu masalah. Universitas Sumatera Utara Peningkatan pengetahuan kesehatan akan menentukan seseorang untuk berperilaku baik dalam memelihara kesehatan dan mencegah penyakit. Upaya yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan adalah promosi kesehatan berupa social suport, antara lain dengan penyebarluasan informasi kesehatan kepada ibu-ibu di Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen. Adanya pengetahuan ibu tentang konsep penyakit hepatitis B dan imunisasi sebagai upaya pencegahannya akan menumbuhkan perilaku positif dalam pelaksanaan program imunisasi HB0. Informasi kesehatan yang disampaikan pada masyarakat khususnya ibu terkait dengan konsep penyakit hepatitis B meliputi: pengertian hepatitis, penyebab hepatitis, dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit hepatitis tersebut kepada masyarakat. Untuk peningkatan pengetahuan tentang imunisasi HB0, dapat pula dilakukan penyebarluasan informasi kesehatan tentang imunisasi HB0 itu sendiri seperti: jadwal pemberian imunisasi, tempat pelayanan imunisasi didapat, dan reaksi yang muncul setelah diimunisasi HB0 itu diberikan.

5.1.6 Hubungan Norma dengan Tindakan Ibu untuk Mengimunisasikan HB0 pada Bayi

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER

1 16 67

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI DI PUSKESMAS 1 Faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi ibu dalam memijatkan bayi di Puskesmas 1 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 16

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 17

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 35

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 1 3

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 22