usia ibu dan status kelengkapan imunisasi tidak bermakna p-value=0,16. Lienda 2009 dalam penelitiannya hasil uji statistik p-value=0,109 bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar. Waldoeher 1997 dalam Reza 2006, mengatakan bahwa status imunisasi
semakin baik seiring dengan peningkatan usia ibu. Penelitian Rahma Dewi 1994, memperoleh hasil bahwa 58,3 kelengkapan status imunisasi anak terdapat pada ibu
yang berusia 20-29 tahun. Sedangkan proporsi yang hampir sama pada usia ibu 15-19 tahun sebesar 48,4 dan usia ibu 30 tahun lebih sebesar 48,5. Reza 2006, ada
hubungan bermakna secara statistik yang ditunjukkan oleh nilai p-value=0,000. Ibu yang berusia
≥30 tahun 2,78 kali lebih besar st atus imunisasi dasar anaknya untuk tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang berusia 30 tahun.
Dombkowski 2004, menyebutkan ketepatan usia pemberian imunisasi dipengaruhi oleh pengasuhan oleh orang tua tunggal, jumlah anggota keluarga,
pendidikan orang tua, tidak adanya asuransi kesehatan dan kepemilikan telepon. Besarnya anggota keluarga diukur dengan jumlah anak dalam keluarga. Makin
banyak jumlah anak makin besar kemungkinan ketidaktepatan pemberian imunisasi pada anak. Keluarga yang mempunyai banyak anak menyebabkan perhatian ibu akan
terpecah, sementara sumber daya dan waktu ibu terbatas sehingga perawatan untuk setiap anak tidak dapat maksimal.
2.2.2 Pendidikan
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan pada orang tua khususnya
Universitas Sumatera Utara
ibu. Oleh karena itu, pendidikan seorang ibu sangatlah penting dalam mendidik seorang anak. Karena tingkat pendidikan ibu sangat menentukan kemudahan dalam
menerima setiap pembaharuan. Makin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka akan semakin cepat tanggap dengan perubahan kondisi lingkungan, dengan demikian lebih
cepat menyesuaikan diri dan selanjutnya akan mengikuti perubahan itu Notoatmodjo, 2003.
Dengan pendidikan yang tinggi seseorang cenderung akan banyak pula mendapatkan informasi, baik dari orang lain, media massa, dan semakin banyak
informasi yang didapatkannya maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperolehnya.
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah
yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat, yang berarti bahwa pendidikan adalah proses membuat seseorang,
kelompok atau masyarakat meningkatkan kualitas sumber dayanya.
2.2.3 Pekerjaan
Status pekerjaan ibu berkaitan dengan kesempatan dalam mengimunisasai
anaknya. Seorang ibu yang tidak bekerja akan mempunyai kesempatan untuk mengimunisasikan anaknya dibanding dengan ibu yang bekerja. Pada ibu-ibu yang
bekerja diluar rumah sering kali tidak mempunyai kesempatan untuk datang ke pelayanan imunisasi karena mungkin saat dilakukan pelayanan imunisasi ibu masih
Universitas Sumatera Utara
bekerja ditempat kerjanya. Sering juga ibu yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya lupa akan jadwal imunisasi anaknya Notoatmodjo, 2003.
Menurut Ibrahim 1994, tidak terdapat hubungan antara status kerja ibu dengan status imunisasi campak. Begitupun dengan yang dikemukakan oleh Agus
2000, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara status pekerjaan dengan perilaku ibu dalam mengimunisasikan campak anaknya. Tetapi jenis pekerjaan justru
lebih berperan dibandingkan dengan status kerja ibu. Menurut Streatfield 1990 dalam Ibrahim 1994, dimana pegawai negeri sebagai tenaga profesional, status
imunisasi anaknya lebih tinggi bila dibandingkan jenis pekerjaan lain.
2.2.4 Pengetahuan