Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifikyang
akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, seehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat
merespons. Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya.
1 Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa polisakarida, toksoid
atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan. 2 Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
3 Preservatif, stabiliser, antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
4 Adjuvan yang terdiri dari garam alumanium yang berfungsi untuk meningkatkan imonugenitas antigen.
b. Imunisasi Pasif Merupakan pemberian zat imunoglobulin yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat bersal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk ke dalam
tubuh yang sudah terinfeksi Hidayat, 2005.
2.4.3 Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat 8
Universitas Sumatera Utara
populasi atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini lebih mungkin terjadi pada jenis
penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui manusia, seperti penyakit difteria Matondang, C.S, Siregar, S.P, 2008.
Tujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seeorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat atau populasi atau
bahkan menghilngkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir lebih mungkin terjadi pada jenis penyakit yang hanya
dapat ditularkan melalui manusia, seperti misalnya penyakit difteria. Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit- penyakit tersebut adalah difteri, tetanus, batuk rejan pertusis, campak measles,
polio, dan tuberculosis. Notoatmodjo, 2007.
2.4.4 Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, tetapi juga dirasakan oleh : 1.
Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga sejahtera apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. Hal ini mendorong penyiapan keluarga yang terencana, agar sehat dan berkualitas.
3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara. Proverati 2010.
2.4.5 Hepatitis B
Hepatitis B didefinisikan sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B VHB dan ditandai dengan suatu peradangan yang terjadi pada organ
tubuh seperti hati Liver. Penyakit ini banyak dikenal sebagai penyakit kuning, padahal penguningan kuku, mata, kulit hanya salah satu gejala dari penyakit
Hepatitis itu Misnadiarly, 2007.
2.4.6 Cara Penularan
Ada dua macam cara penularan Hepatitis B, yaitu transmisi vertikal dan transmisi horisontal.
a. Transmisi vertikal Penularan terjadi pada masa persalinan Perinatal. VHB ditularkan dari
ibu kepada bayinya yang disebut juga penularan Maternal Neonatal. Penularan cara ini terjadi akibat ibu yang sedang hamil terserang penyakit Hepatitis B akut
atau ibu memang pengidap kronis Hepatitis B Dalimartha, 2004.
Universitas Sumatera Utara
b. Transmisi horisontal Adalah penularan atau penyebaran VHB dalam masyarakat. Penularan
terjadi akibat kontak erat dengan pengidap Hepatitis B atau penderita Hepatitis B akut. Misalnya pada orang yang tinggal serumah atau melakukan hubungan
seksual dengan penderita Hepatitis B Dalimartha, 2004. Semua orang yang HbsAgnya positif potensial infeksius. Penularan terjadi
melalui kontak perkutaneus atau parenteral dan melalui hubungan seksual. Penularan antar anak sering terjadi di negara endemis virus hepatitis B. Virus
Hepatitis B dapat melekat dan bertahan dipermukaan suatu benda selama kurang lebih 1 minggu tanpa kehilangan daya tular. Daya tular pasien Virus Hepatitis B
kronis sangat bervariasi, sangat infeksius bila HbsAg positif IDAI, 2005. Cara penularan paling utama di dunia ialah dari ibu kepada bayinya saat
proses melahirkan. Kalau bayinya tidak divaksinasi saat lahir bayi akan menjadi carrier seumur hidup bahkan nantinya bisa menderita gagal hati dan kanker hati.
Selain itu penularan juga dapat terjadi lewat darah ketika terjadi kontak dengan darah yang terinfeksi virus Hepatitis B Misnadiarly, 2007.
2.4.7 Pencegahan Hepatitis B