4. Mungkin masyarakat tidak memakai sistem pengobatan moderen karena tidak cocok dengan norma masyarakat asli.
Kondisi daerah sangat berpengaruh terhadap keteguhan untuk memelihara norma dan nilai, suatu daerah yang tidak banyak mendapatkan sentuhan pola hidup modern
yang dapat merubah pola dan pandangan hidup masyarakat senantiasa terpelihara dengan baik. Sebaliknya daerah yang banyak menerima perubahan yang dibawa oleh
pendatang dapat menyebabkan perubahan norma dalam masyarakat. Perubahan pandangan tentang norma dapat mencakup berbagai aspek
kehidupan. Termasuk perubahan pandangan tentang tenaga penolong persalinan, yang selama ini sebagian besar masih ditolong oleh dukun bayi, akan mengalami
perubahan dengan ditempatkannya bidan sebagai tenaga kesehatan di daerah pedesaan.
Menurut Sumaryoto 2003, faktor non medis terbukti merupakan faktor dominan yang memberikan konstribusi terhadap kematian ibu karena hamil,
melahirkan dan nifas. Apalagi saat ini belum semua masyarakat siap melaksanakan perubahan perilaku, pengaruh sosial budaya yang bias gender dan masih kurangnya
informasi serta kemampuan menerima dan menyerap informasi.
2.2.7 Penolong Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari ibu. Pertolongan persalinan merupakan salah satu bagian dari pelayanan antenatal care. Manuaba 2001, peningkatan pelayanan antenatal,
Universitas Sumatera Utara
penerimaan gerakan keluarga berencana, melaksanakan persalinan bersih dan aman dan meningkatkan pelayanan obstetri essensial dan darurat yang merupakan
pelayanan kesehatan primer. Darwizar 2002, tidak jarang ibu hamil yang kritis meninggal sesampai di
rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya, dan tidak jarang juga sering terjadi kematian akibat pertolongan persalinan yang tidak ditangani oleh tenaga yang
ahli dan berlatar belakang kesehatan seperti dukun bayi.
2.2.8 Tempat Persalinan
Menurut Notoatmodjo 2007, sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdiri dari rumah sakit, puskesmas, pustu, poliklinik, posyandu, polindes, praktek
dokterbidan swasta, dan sebagainya. Untuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung, misalnya perilaku pemberian imunisasi
pada bayi. Ibu yang mau memberikan imunisasi pada bayi tidak hanya karena ia tahu dan sadar manfaat pemberian imunisasi melainkan ibu tersebut dengan mudah dapat
memperoleh tempat pemberian imunisasi pada bayinya. Jarak adalah seberapa jauh lintasan yang di tempuh responden menuju tempat
pelayanan kesehatan yang meliputi rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan lainnya. Seseorang yang tidak mau mengimunisasi anaknya di tempat pelayanan kesehatan
dapat disebabkan karena orang tersebut tidak tahu atau belum tahu manfaat imunisasi bagi anak, tetapi barang kali juga karena rumahnya terlalu jauh dengan pelayanan
kesehatan tempat mengimunisasi anaknya Notoatmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Endang 1999, terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan sarana dengan perilaku pemberian imunisasi. Hal ini sejalan dengan
Anderson dalam Ridwan 1994, yang menyatakan bahwa makin banyak sarana kesehatan dan tenaga kesehatan di suatu daerah makin kecil jarak jarak jangkauan
masyarakat terhadap suatu pelayanan kesehatan, makin sedikit pula ongkos dan waktu yang diperlukan sehingga pemanfaatan pelayanan kesehatan dapat meningkat.
2.2.9 Pelayanan Petugas Kesehatan