4.3.1 Hubungan Faktor Predisposisi umur, pendidikan, pekerjaan,
pengetahuan, sikap, dan norma dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi
Tabel 4.16 Hubungan Faktor Predisposisi dengan Tindakan Ibu untuk Mengimunisasikan HB0 pada Bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Kuala Tahun 2014 Faktor
Predisposisi Tindakan Ibu
Jumlah RP
95 CI P
value Kurang
Efektif Efektif
f f
f Umur
1,782 0,991-3,205
0,023 Tua
35 64.8 19 35.2 54 100 Muda
8 36.4 14 63.6 22 100
Pendidikan
1.964 1.041-3.704
0,012 Rendah
36 65.5 19 34.5 55 100 Tinggi
7 33.4 14 66.6 21 100
Pekerjaan
1.227 0.829-1.817
0,308 Tidak bekerja
22 62.8 13 37.2 35 100 Bekerja
21 51.2 20 48.8 41 100
Pengetahuan
1.768 1.126-2.776
0,007 Kurang
29 70.3 12 29.3 41 100 Baik
14 40
21 60
35 100
Sikap
1.795 1.083-2.974
0,010 Kurang
32 68
15 32
47 100 Baik
11 38
18 62
29 100
Norma
0,938 0,628-1,402
0,754 Melarang
32 68
15 32
47 100 Menganjurkan 11
38 18
62 29 100
Berdasarkan Tabel 4.16 hasil penelitian menunujukkan bahwa dari 54 orang
responden berumur tua ada sebanyak 19 orang 35,2 diantaranya dengan kategori tindakan ibu yang efektif, sedangkan dari 22 orang responden berumur muda
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 14 orang 63,6 kategori tindakan ibu yang efektif. Hasil analisa dengan uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05, artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara umur dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi.
Besar hubungan variabel tersebut dapat dilihat dari rasio prevalensi sebesar 1,78 dengan 95 CI 0,991-3,205, artinya ibu dengan umur muda kemungkinan 1,78
lebih efektif dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayinya dibandingkan ibu dengan umur tua.
Berdasarkan pendidikan hasil penelitian menunujukkan bahwa dari 55 orang responden berpendidikan rendah sebanyak 19 orang 34,5 diantaranya dengan
kategori tindakan ibu yang efektif, sedangkan dari 21 responden berpendidikan tinggi sebanyak 14 orang 66,6 kategori tindakan ibu yang kurang efektif. Hasil analisa
dengan uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05 artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara pendidikan dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0
pada bayi. Besar hubungan variabel tersebut dapat dilihat dari rasio prevalensi sebesar 1,96 dengan 95 CI 1,041-3,704, artinya ibu dengan pendidikan tinggi
kemungkinan 1,96 lebih efektif dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayinya dibandingkan ibu dengan pendidikan rendah.
Berdasarkan pekerjaan hasil penelitian menunujukkan bahwa dari 35 orang responden yang tidak bekerja sebanyak 13 orang 37,2 diantaranya dengan
kategori tindakan ibu yang efektif, sedangkan dari 41 responden yang bekerja sebanyak 20 orang 48,8 kategori tindakan ibu yang efektif. Hasil analisa dengan
Universitas Sumatera Utara
uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05 artinya tidak terdapat hubungan
antara pendidikan dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi.
Berdasarkan pengetahuan hasil penelitian menunujukkan bahwa dari 41 orang responden berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang 29,3 diantaranya dengan
kategori tindakan ibu yang efektif, sedangkan dari 35 responden berpengetahuan baik sebanyak 21 orang 60 kategori tindakan ibu yang efektif. Hasil analisa
dengan uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05 artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan
HB0 pada bayi. Besar hubungan variabel tersebut dapat dilihat dari rasio prevalensi sebesar 1,76 dengan 95 CI 1,126-2,776, artinya ibu dengan pengetahuan baik
kemungkinan 1,76 lebih efektif dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayinya dibandingkan ibu dengan pengetahuan kurang.
Berdasarkan sikap hasil penelitian menunujukkan bahwa dari 47 orang responden
dengan sikap paling banyak yaitu sikap kurang yaitu 15 orang 32
diantaranya dengan kategori tindakan ibu yang efektif, sedangkan dari 29 responden sikap baik sebanyak 18 orang 62 kategori tindakan ibu yang kurang efektif. Hasil
analisa dengan uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05 artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan
HB0 pada bayi. Besar hubungan variabel tersebut dapat dilihat dari rasio prevalensi sebesar 1,79 dengan 95 CI 1,083-2,974, artinya ibu dengan sikap baik
kemungkinan 1,79 lebih efektif dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayinya dibandingkan ibu dengan sikap kurang.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan norma hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 47 orang responden yang bernorma melarang sebanyak 15 orang 32 diantaranya dengan
kategori tindakan ibu yang efektif, sedangkan dari 29 responden dengan yang bernorma menganjurkan sebanyak 18 orang 62 diantaranya dengan kategori
tindakan ibu yang efektif. Hasil analisa dengan uji chi-square diperoleh nilai
probalitas p 0,05 artinya tidak terdapat hubungan antara norma dengan tindakan
ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi.
Tabel 4.17 Hubungan Faktor Pendukung dengan Tindakan Ibu untuk Mengimunisasikan HB0 pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Kuala Tahun 2014 Faktor Pendukung
Tindakan Ibu Jumlah
RP 95 CI
P value
Kurang Efektif
Efektif f
f f
Penolong Persalinan
1.856 1,060-3,234
0,022 Bukan petugas
Kesehatan Dukun beranak
34 66.7 17 33.3 51 100 Petugas kesehatan
9 36
16 64
25 100
Tempat Persalinan
1,164 0,785-1,725
0,600 Di rumah
22 61.1 14 38.9 36 100 Tempat pelayanan
kesehatan RS, PKM, RB, Praktek,Polindes
21 52.5 19 47.5 40 100 Berdasarkan Tabel 4.17 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 51 orang
responden yang menyatakan persalinannya ditolong oleh bukan petugas kesehatan dukun beranak yaitu sebanyak 17 orang 33,3 diantaranya dengan tindakan ibu
yang efektif, sedangkan dari 36 responden yang persalinannya ditolong oleh petugas kesehatan yaitu sebanyak 16 orang 64 diantaranya dengan tindakan ibu yang
Universitas Sumatera Utara
efektif. Hasil analisa dengan uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penolong persalinan dengan
tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi. Besar hubungan variabel tersebut dapat dilihat dari rasio prevalensi sebesar 1,85 dengan 95 CI 1,060-3,234,
artinya ibu yang ditolong persalinannya oleh petugas kesehatan kemungkinan 1,85 lebih efektif dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayinya
dibandingkan ibu yang ditolong persalinannya oleh bukan petugas kesehatan dukun beranak.
Berdasarkan tempat persalinan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 36 responden yang menyatakan tempat persalinannya di rumah sebanyak 14 orang
38,9 dengan tindakan ibu efektif, sedangkan dari 40 responden yang menyatakan tempat persalinannya di tempat pelayanan kesehatan sebanyak 19 orang 47,5
dengan tindakan ibu efektif. Hasil analisa dengan uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tempat
persalinan dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Hubungan Faktor Pendorong Pelayanan Petugas Kesehatan dan Dukungan Keluarga dengan Tindakan Ibu untuk Mengimunisasikan HB0 pada
Bayi Tabel 4.18 Hubungan Faktor Pendorong dengan Tindakan Ibu untuk
Mengimunisasikan HB0 pada Bayi diWilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kuala Tahun 2014
Faktor Pendorong Tindakan Ibu
Jumlah RP
95 CI P
value Kurang
Efektif Efektif
f f
f Pelayanan Petugas
Kesehatan 1,685
1,040-2,729 0,014
Kurang 31 67.4 15 36.6 46 100
Baik 12
40 18
60 30 100
Dukungan Keluarga
1,333 0,766-1,676
0,535 Kurang Mendukung
20 60.6 13 39.4 33 100 Mendukung
23 53.4 20 46.5 43 100 Berdasarkan Tabel 4.18 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 46 orang
responden yang menyatakan pelayanan petugas kesehatan yang berpelayanan kategori kurang sebanyak 15 orang 36,6 dengan tindakan ibu efektif, sedangkan
dari 30 responden yang menyatakan pelayanan petugas kesehatan yang berpelayanan kategori kurang sebanyak 18 orang 60 dengan tindakan ibu efektif. Hasil analisa
dengan uji chi-square diperoleh nilai probalitas p 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan petugas kesehatan dengan tindakan ibu untuk
mengimunisasikan HB0 pada bayi. Besar hubungan variabel tersebut dapat dilihat dari rasio prevalensi sebesar 1,68 dengan 95 CI 1,040-2,729, artinya ibu yang
mendapatkan pelayanan petugas kesehatan yang baik kemungkinan 1,68 lebih efektif
Universitas Sumatera Utara
dengan tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayinya dibandingkan ibu
yang mendapatkan pelayanan petugas kesehatan yang kurang baik.
Berdasarkan dukungan keluarga, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 orang responden dengan dukungan keluarga yang kurang mendukung yaitu 13 orang
39,4 dengan tindakan ibu efektif, sedangkan dari 43 responden dengan dukungan keluarga yang mendukung sebanyak 20 46,5 diantaranya dengan tindakan ibu
efektif. Hasil analisa dengan uji chi-square diperoleh
nilai probalitas p 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan tokoh masyarakat dengan
tindakan ibu untuk mengimunisasikan HB0 pada bayi.
4.4. Analisis Multivariat