10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun
1. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan representasi mental yang diekspresikan dalam bahasa berpikir dan ekspresi konseptual yang disebut mentalese Fodor, 1981; Noeng
Muhajir, 2007; Harun Rasyid, 2012: 109. Syamsu Yusuf 2007: 118 mengatakan bahwa bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui bahasa
orang membangun konsep secara aktif, berkelanjutan, produktif, dan sistematis. Muhammad Nur Mustakim 2005: 122 menyampaikan bahwa bahasa
berfungsi sebagai alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi di sini dimaksudkan bahwa semua pernyataan pikiran, perasaan, dan kehendak seseorang kepada orang
lain menggunakan bahasa. Bahasa juga dapat digunakan untuk mencari informasi, menyampaikan informasi, dan menyatukan ikatan bagi orang yang ingin bersatu.
Berbagai kegiatan membutuhkan serta menggunakan bahasa. Oleh karena itu, bahasa merupakan suatu perilaku nyata yang diucapkan dan dilaksanakan oleh
seseorang. Tadkiroatun Musfiroh 2005: 8 menyebutkan perkembangan bahasa anak
meliputi perkembangan fonologis yakni mengenal dan memproduksi suara, perkembangan kosakata, perkembangan semantik atau makna kata, perkembangan
sintaksis atau penyusunan kalimat, dan perkembangan pragmatik atau penggunaan bahasa untuk keperluan komunikasi. Pada anak usia dini, terdapat fase-fase
perkembangan bahasa. Fase perkembangan bahasa dimulai dari jeritan dan
11 teriakan, kemudian ocehan, hingga pada ocehan yang sistematis melalui peniruan
dan pengujaran. Setelah itu, perbendaharaan kata berangsur-angsur berkembang, susunan dan pola kalimat bertambah, dan akhirnya anak dapat mengapresiasikan
bahasa melalui pemilihan kata dan penyusunan kalimat Syakir Abdul Azhim, 2004: 3.
Perkembangan bahasa berkaitan erat dengan perkembangan berpikir anak. Perkembangan berpikir anak dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat anak
dapat menyusun kalimat dari dua atau tiga kata. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam berbahasa anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai tugas pokok
perkembangan bahasa. Tugas pokok perkembangan bahasa menurut Syamsu Yusuf 2007: 119 antara lain sebagai berikut:
a. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain;
b. Pengembangan perbendaharaan kata;
c. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat; dan
d. Ucapan
Syamsu Yusuf 2007: 121 memaparkan teori constructive dari Vygotsky dan Piaget bahwa perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi
dengan orang lain. Interaksi dengan orang lain menyebabkan pengetahuan, nilai, dan sikap anak akan berkembang. Anak memiliki perkembangan kognisi yang
terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi interaksi sosial dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak. Teori Perkembangan Vygotsky memandang bahwa
bahasa anak-anak tidak berkembang dalam situasi sosial yang hampa. Vygotsky yakin bahwa anak-anak yang mempunyai kebiasaan berbicara terhadap dirinya
12 sendiri lebih berkompeten secara sosial daripada anak-anak yang jarang berbicara
dengan dirinya sendiri, karena pembicaraan pribadi merupakan suatu transisi awal untuk lebih dapat berkomunikasi secara sosial.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan bahasa adalah proses mental seseorang yang dibentuk melalui interaksi sebagai sarana
komunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi adalah sarana untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain. Perkembangan bahasa
meliputi perkembangan fonologis, perkembangan kosakata, perkembangan semantik, perkembangan sintaksis, dan perkembangan pragmatis. Sementara itu,
tugas pokok perkembangan bahasa meliputi pemahaman, pengembangan perbendaharaan kata, penyusunan kata menjadi kalimat, dan ucapan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak