19
3. Aspek-aspek Perkembangan Bahasa
Aspek perkembangan bahasa anak menurut Seefeld Wasik 2008: 353-
355 meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang dijelaskan
lebih rinci sebagai berikut:
a. Mendengarkan
Mendengarkan merupakan kemampuan awal anak yang sangat penting dalam kehidupan sebelum berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan
mendengarkan bagi anak digunakan untuk memahami lingkungan sekitar. Mengajarkan anak untuk mendengarkan akan memperbesar peluang untuk belajar
bahasa dan ide baru. b.
Berbicara Berbicara merupakan salah satu cara untuk belajar bahasa. Anak harus
berbicara dengan cara-cara yang dapat dimengerti dan didengar oleh orang lain jika ingin menyampaikan ide maupun perasaan.
c. Membaca
Membaca merupakan kemampuan mendasar yang harus dimiliki anak untuk memasuki sekolah dasar. Pembelajaran di TK hanya mengajarkan tentang
keterampilan pada anak sebagai persiapan untuk belajar membaca. d.
Menulis Menulis merupakan cara yang semakin rumit bagi anak untuk
menyampaikan ide, meminta sesuatu, mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan, serta memberi kesenangan. Anak mulai menulis dengan membut
20 coretan, membuat gambar, dan akan berkembang seiring dengan berkembangnya
pengetahuan anak tentang tulisan. Tadkiroatun Musfiroh 2005: 8 menyebutkan aspek perkembangan bahasa
anak meliputi perkembangan fonologis yakni mengenal dan memproduksi suara, perkembangan kosakata, perkembangan semantik atau makna kata, perkembangan
sintaksis atau penyusunan kalimat, dan perkembangan pragmatik atau penggunaan bahasa untuk keperluan komunikasi. Sementara itu, Enny Zubaidah 2003: 34-35
menyatakan bahwa aspek perkembangan bahasa tersebut disebut sebagai komponen bahasa. Penjelasan lebih rinci terkait komponen bahasa tersebut antara
lain sebagai berikut:
a. Perkembangan Fonologi
Perkembangan fonologi berkenanaan dengan adanya pertumbuhan dan produksi sistem bunyi dalam bahasa. Bagian terkecil dari sistem bunyi tersebut
dikenal dengan istilah fonem yang dihasilkan sejak bayi lahir hingga usia satu tahun. Fonem vokal diekspresikan lebih dahulu oleh anak usia 4-6 bulan daripada
fonem konsonan. Fonem seperti m dan a dikombinasikan oleh anak sehingga menjadi ma-ma-ma.
b. Perkembangan Morfologi
Perkembangan morfologi berkenaan dengan pertumbuhan dan produksi arti bahasa. Bagian terkecil dari arti bahasa tersebut dikenal dengan istilah morfem.
Sebagai contoh, anak mengucapkan “mam” yang dapat berarti makan. Ketika
anak dapat mengucapkan satu kata seperti “bola”, mungkin berarti “saya ingin main bola”.
21 c.
Perkembangan Sintaksis Sintaksis berkaitan dengan aturan bahasa yang meliputi keteraturan dan
fungsi kata. Perkembangan sintaksis merupakan produksi kata-kata yang bermakna dan sesuai dengan aturan yang menghasilkan pemikiran dan kalimat
yang utuh. Anak bereksperimen dengan sintaksis sejak usia 6 tahun pertama perkembangannya. Pada dua tahun pertama, anak tidak melibatkan kata sandang,
kata sifat, maupun kata keterangan dalam mengomunikasikan maksud dan perasaannya. Seiring perkembangan berbahasa, anak mulai melibatkan komponen
fonologi dan morfologi lebih banyak dalam mengucapkan kalimat. Selanjutnya ketika anak mulai menggunakan kalimat yang lebih panjang, anak juga
menggunakan intonasi dalam menanyakan suatu informasi dengan memberikan penekanan pada kalimatnya.
d. Perkembangan Semantik
Semantik berkaitan dengan kemampuan anak membedakan berbagai arti kata. Perkembangan semantik terjadi dengan kecepatan yang lebih lambat dan
lama dibandingkan perkembangan anak dalam memahami fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Perkembangan semantik yang dinamis tidak terlepas dari
adanya berbagai cara baru dan berbeda yang dipelajari dan digunakan oleh anak maupun orang dewasa. Perkembangan semantik bermula saat anak berusia 9-12
bulan, yaitu ketika anak menggunakan kata benda, kata kerja, dan seiring perkembangannya anak menggunakan kata sifat maupun kata keterangan.
22 e.
Perkembangan Pragmatik Pragmatik berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam mengekspresikan
minat dan maksud seseorang dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Sejak anak masih berusia dini, anak sudah melibatkan komponen pragmatik agar
keinginannya tercapai. Ada beragam aturan dalam menggunakan bahasa yang tepat pada situasi sosial yang berbeda. Seseorang dikatakan memiliki kompetensi
berkomunikasi ketika memahami penggunaan bahasa tersebut sesuai aturan yang berlaku.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek perkembangan bahasa meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada
anak usia dini, kemampuan yang pertama kali berkembang adalah mendengarkan. Kemudian diikuti dengan kemampuan berbicara, membaca, dan menulis. Di
dalam aspek-aspek perkembangan bahasa tersebut terdapat komponen-komponen bahasa meliputi fonologis yakni mengenal dan memproduksi suara, kosakata,
semantik atau makna kata, sintaksis atau penyusunan kalimat, dan pragmatik.
4. Karakteristik Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun