38
6. Penilaian Ketrampilan Berbicara
Dhieni Nurbiana 2005: 35 memaparkan beberapa faktor yang dapat dijadikan ukuran keterampilan berbicara seseorang yang terdiri dari aspek
kebahasaan dan nonkebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi: a ketepatan ucapan; b penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesua; c pilihan
kata; dan d ketepatan sasaran pembicaraan. Aspek nonkebahasaan meliputi: a sikap tubuh, pandangan, bahasa tubuh, dan mimik yang tepat; b kesediaan
menghargai pembicaraan maupun gagasan orang lain; c kenyaringan suara dan kelancaran dalam berbicara; d relevansi, penalaran dan penguasaan terhadap
topik tertentu. Henry Guntur Tarigan 2008: 28 menyatakan teori yang diungkapkan oleh
Brooks bahwa dalam mengevaluasi keterampilan berbicara seseorang pada prinsipnya harus memperhatikan lima faktor berikut:
a. Apakah bunyi vokal dan konsonan diucapkan dengan baik?
Kata-kata yang diucapkan anak dalam berbicara harus sesuai dengan bunyi yang sebenarnya, misalnya anak tidak cedal dan jelas dalam melafalkan huruf-
huruf dalam pengucapannya. b.
Apakah pola-pola intonasi, naik turunnya suara tekanan suku kata memuaskan?
Pola intonasi yang dimaksud adalah dalam penekanan atau pengucapan pada akhir kata atau kalimat. Apakah anak sudah bisa memberi penekanan pada kata-
kata tertentu atau hanya datar dalam pengucapan kata.
39 c.
Apakah ketetapan dan ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang pembicara tanpa referensi internal memahami bahasa yang dipergunakan?
Hal ini bisa dipahami ketika anak mengerti dengan apa yang mereka ucapkan atau hanya asal mengucapkan saja. Anak-anak kadang hanya meniru
orang lain tanpa memahami arti kata yang diucapkan. d.
Apakah kata-kata yang diucapkan itu dalam bentuk dan urutan yang tepat? Dalam pengucapan kalimat apakah anak sudah dapat mengucapkan sesuai
dengan pola subjek predikat objek atau terbalik-balik bahkan diulang-ulang. e.
Sejauh manakah kelancaran yang tercermin bila seseorang berbicara? Kelancaran yang dimaksud untuk anak adalah ketika dalam berbicara anak
tidak tersendat-sendat, tidak terbata-bata dan tidak banyak diam. Faktor-faktor dalam mengevaluasi keterampilan berbicara tersebut sesuai
dengan aspek keterampilan berbicara nonkebahasaan dan kebahasaan yang telah dijelaskan oleh Soenardi Djiwandono 1996: 68 dan Hurlock 2000: 185-189.
Aspek nonkebahasaan terdiri dari keberanian, kelancaran, dan ekspresi atau gerak- gerik tubuh sedangkan aspek kebahasaan terdiri dari pengucapan, pengembangan
kosakata, dan pembentukan kalimat. Jadi, penilaian keterampilan berbicara anak yang digunakan dalam penelitian ini mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a. keberanian;
b. kelancaran;
c. ekspresi atau gerak-gerik tubuh;
d. pengucapan;
e. pengembangan kosakata;
40 f.
pembentukan kalimat.
C. Metode Show and Tell 1.