Jenis-Jenis Manisan Persyaratan Mutu Manisan

commit to user 6 pengawet kimia, selanjutnya adalah dengan membunuh mikroorganisme, misalnya dengan sterilisasi atau radiasi. Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi autolisis bahan pangan dapat dilakukan dengan cara destruksi atau inaktivasi enzim pangan, misalnya dengan proses blansir dan memperlambat reaksi kimia, misalnya mencegah reaksi oksidasi dengan penambahan antioksidan. Pada pembuatan manisan, gula berperan dalam membentuk tekstur yang kuat dan warna yang mengkilap serta memberikan rasa manis. Pada pembuatan manisan perendaman air gula menjadikan rasa manis pada buah yang diolah karena penyerapan air gula pada bahan. Selain itu, manisan ini dapat diberi bahan tambahan untuk memperbaiki kenampakan, serta teksturnya dengan penambahan pemutih, pengenyal, pengering atau gula buatan Fatah dan Bachtiar, 2004.

B. Jenis-Jenis Manisan

Pada umumnya pengawetan buah-buahan terdiri dari dua macam yaitu pengawetan dengan dibuat manisan dan dibuat acar, pada pembuatan manisan yang ditambahkan adalah larutan gula, sedangkan pada pembuatan acar yang ditambahkan adalah garam dan cuka. Manisan ini sendiri terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu manisan basah dan manisan kering Sutanto, 1998. a Manisan Basah Manisan basah adalah manisan yang diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula. Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya. Kadar air manisan basah ±45 dan kadar gula minimal 25 dengan masa simpan biasanya dua minggu sampai satu bulan. Manisan basah biasanya dibuat dari buah yang keras. Contoh buah untuk manisan basah adalah mangga, kedondong, salak, pepaya, commit to user 7 ceremai, belimbing, dan jambu biji. Aktivitas air Aw untuk manisan basah ini berkisar antara 0,81-0,91. b Manisan Kering Manisan kering adalah manisan yang diperoleh setelah buah ditiriskan kemudian dijemur sampai kering. Manisan kering memiliki daya simpan yang lebih lama, kadar air yang lebih rendah, dan kadar gula yang lebih tinggi. Kadar air pada manisan kering maksimal 25 dan kadar gula kurang lebih minimal 40 dengan umur simpan manisan kering biasanya mencapai beberapa bulan. Manisan kering biasanya dibuat dari buah yang teksturnya lunak. Contohnya buah untuk manisan kering adalah buah kundur, asam jawa, bengkuang, pala, jambu mete, dan terung. Aktivitas air untuk manisan kering ini berkisar antara 0,65-0,85.

C. Persyaratan Mutu Manisan

Manisan basah pare menggunakan SNI manisan pala.Untuk standar mutu dari manisan pala menurut SNI 01-4443-1998 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Mutu Manisan Pala No. Jenis uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan - Bau - Khas - Rasa - Khas - Warna - Normal 2 Benda-benda asing - Tidak boleh ada 3 Air, bb Maks. 44 4 Gula dihitung sebagai Sukrosa, bb Min. 25 5 Bahan Tambahan Makanan - Pemanis buatan - Tidak boleh ada - Pengawet - Sesuai SNI 01-0222-1995 - Pewarna tambahan - Sesuai SNI 01-0222-1995 6 Cemaran Logam : commit to user 8 No Jenis uji Satuan Persyaratan - Timbal Pb mgkg Maks. 1,0 - Tembaga Cu mgkg Maks. 10,0 - Seng Zn mgkg Maks. 40,0 - Raksa Hg mgkg Maks. 0,05 7 Arsen As Maks. 0,5 8 Cemaran Mikroba - Angka lempeng total Kolonig Maks. 1,0 x 10 2 - Coliform APMg Maks. 20 - E. Coli APMg 3 9 Kapang Kolonig Maks. 50

D. Deskripsi dan Kandungan Gizi Buah Pare