commit to user
19
wadah, mengeluarkan gas-gas yang terdapat dalam ruang sel-sel, dan memantapkan warna hijau sayur-sayuran dan tekstur bahan menjadi lebih
baik. Suhu
blanching
biasanya mencapai 82 C-93C selama 3–5 menit
Hudaya dan Drajat, 1982.
Blanching
adalah proses pemanasan bahan pangan dengan uap atau air panas secara langsung pada suhu kurang dari 100
C Selama kurang dari 10 menit. Meskipun bukan untuk tujuan pengawetan, proses
thermal
ini merupakan suatu tahap proses yang sering dilakukan pada bahan pangan sebelum bahan pangan dikalengkan, dikeringkan, atau dibekukan.
Tergantung dari proses selanjutnya, tujuan
blanching
dapat berbeda-beda. Di dalam proses pengeringan dan pembekuan bertujuan untuk
menginaktifkan yang tidak diinginkan yang mungkin dapat merubah warna, tekstur, citarasa maupun nilai nutrisinya selama penyimpanan. Di
dalam pengalengan fungsi
blanching
adalah untuk melayukan jaringan tanaman supaya mudah dikemas, menghilangkan gas dari dalam jaringan,
menginaktifkan enzim dan menaikan suhu awal bahan sebelum disterilisasi Muchtadi,1997.
e. Perendaman larutan gula Potongan buah yang telah direndam dalam CaCl
2
kemudian dicuci hingga bersih untuk menghilangkan rasa kapur dan garam, juga untuk
menghilangkan getah yang masih melekat pada dinding buah dan ditiriskan. Kemudian buah direndam dalam larutan gula 50 500 g gula
dilarutkan dalam 1 liter air yang telah masak dan disaring. Lamanya proses rendaman ini tergantung jenis manisan dan buah yang digunakan
bisa 1-2 hari. Perendaman ini bertujuan supaya cairan gula dapat meresap ke dalam jaringan buah tersebut.
f. Pengemasan
Setelah proses pembuatan selesai, manisan dimasukkan kedalam wadah. Manisan dapat tahan lama dalam jangka waktu yang relatif lama
apabila dikemas dengan baik. Kemasan yang umum digunakan untuk wadah manisan adalah gelas jar dan tertutup rapat sehinnga bakteri dan
commit to user
20
jamur tidak mudah masuk, plastik polietilena PE, polipropilena PP dan Polistiren PS. Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk dan
memudahkan penanganan dalam penyimpanan transportasi dan pemasaran. Perlakuan-perlakuan ini bertujuan supaya kotoran atau
bagian yang tidak dikehendaki yang dapat menjadi sumber kontaminasi akan hilang, supaya ruang pendingin dimanfaatkan secara efisien, supaya
perlakuan dingin dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dingin dari produksinya Afrianti Dan Herliani, 2008.
Pengemasan bahan pangan harus memperlihatkan 5 fungsi –fungsi
utama; yang pertama harus dapat mempertahankan produk bersih, kedua harus memberikan perlindungan pada bahan pangan terhadap kerusakan
fisik, air, oksigen dan sinar, ketiga harus berfungsi secara benar efisien dan ekonomis, keempat harus mempunyai tingkat kemudahan untuk dibentuk
menurut rancangan dan kelima harus memberi penerangan keterangan dan daya tarik penjualan Buckle, 1985.
Pengemas disebut juga pembungkus, pewadahan atau pengepakan. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau
mengurangi, melindungi bahan pangan atau produk yang ada didalamnya, dan melindungi bahaya pencemaran serta bahaya fisik gesekan benturan,
dan getaran. Pengemasan juga berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri supaya mempunyai bentuk yang
memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Kemasan juga sebagai alat promosi dan media informasi Syarif dkk, 1993.
Jenis pengemas pada umumnya dapat dibagi menjadi dua macam, antara lain yaitu Suyitno,1990:
a Pengemas primer Pengemas primer merupakan pengemas yang paling sederhana jika
dibandingkan dengan pengemas lainya dan tidak memakan banyak biaya. Pada umumnya pengemas primer ini akan langsung berhubungan dengan
bahan atau produknya. Oleh karena itu pengemas primer haruslah terjaga kebersihanya supaya pencemaran mikroorganisme dapat dikurangi.
commit to user
21
b Pengemas sekunder Pengemas sekunder merupakan pengemasan yang terdiri dari dua
lapisan atau dua kemasan. Biasanya pengemas sekunder ini tidak langsung berhubungan dengan bahan baku atau produk, sehingga tingkat
kontaminasi yang ditimbulkan pun juga ikut berkurang. Untuk produk manisan kering biasanya menggunakan kardus yang sebelumnya telah
dibungkus plastik sebagai kemasan primer yang dapat melindungi produk dari kerusakan fisik.
H. Uji Ranking