Air Asam Sitrat Bahan Tambahan

commit to user 13 bakteri membutuhkan tempat hidup dengan Aw tinggi. Kandungan air pada bahan yang akan diawetkan akan ditarik dari sel buah sehingga mikroba menjadi tidak cocok lagi tumbuh disana. Gula banyak digunakan untuk pengawetan bahan makanan yang berasal dari buah-buahan. Untuk produk olahan yang menggunakan gula sebagai pengawet antara lain sari buah, buah kaleng, jam, jelly, manisan basah, manisan kering, marmalade dan lain sebagainya Fatah dan Bachtiar, 2004. Gula mampu memberi stabilitas mikroorganisme pada suatu produk makanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup di atas 70 padatan terlarut biasanya dibutuhkan. Hal ini umum bagi gula untuk dipakai sebagai salah satu kombinasi dari teknik pengawetan bahan pangan. Kadar gula yang yang tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi pH rendah, perlakuan dengan pasteurisasi dengan pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan bahan-bahan pengawet kimia seperti belerang dioksida, asam benzoat merupakan teknik-teknik pengawetan yang penting Buckle, 1985.

b. Air

Air merupakan salah satu bahan yang penting dalam industri pangan dan dipergunakan dalam berbagai kegiatan antara lain sanitasi, boiler, dan medium penghantar panas maupun proses pengolahannya sendiri. Pada umumnya, air yang memenuhi persyaratan air minum, cukup baik untuk memenuhi persyaratan industri dan didukung dengan suatu analisis yang memadai serta mekanisme pengendalian mutu air yang baik. Standar umum mutu air untuk industri makanan dapat dilihat pada Tabel 2.3. commit to user 14 Tabel 2.3 Standar Umum Mutu Air untuk Industri Makanan Sifat Air Toleransi ppm Kekeruhan 1-10 Warna 5-10 Rasa dan Bau Noticeable Keberadaan FeMn 0.2-0.3 Alkalinitas 30-250 Kesadahan 10-250 Jumlah padatan terlarut 850 Flour 1.7 Sumber: Purnama, 1986 SNI 01-0220-1985; Keterangan: = tidak terdeteksi Air yang digunakan dalam proses pembuatan manisan baik yang ditambahkan dalam produk sebagai salah satu komponen penyusun produk maupun hanya digunakan sebagai pencuci, perendam, dan perebus hendaknya memenuhi standar kualitas air minum. Beberapa syarat di antaranya tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, bersih, jernih, tidak mengandung logam atau bahan kimia berbahaya, derajat kesadahan nol, serta tidak mengandung mikroorganisme berbahaya Bachtiar dkk, 2004.

c. Asam Sitrat

Asam sitrat merupakan suatu asidulan yaitu senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan makanan dengan berbagai tujuan. Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi after taste yang tidak disukai. Asam sitrat mudah larut dalam air, spiritus, dan etanol, tidak berbau, rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang selanjutnya terbakar sampai menjadi arang. Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah-buahan seperti nanas, jeruk, lemon, markisa. Asam Sitrat dipakai dalam meningkatkan rasa asam mengatur keasaman pada berbagai pengolahan minuman, produk air susu, selai, jelly dan lain-lain. Pemberian asam sitrat pada minuman commit to user 15 bertujuan untuk memberikan rasa asam, memodifikasi manisnya gula, berlaku sebagai pengawet. Penggunaan maksimal asam sitrat dalam minuman adalah sebesar 3 gramL dan dalam manisan sampai pH 2,9 Muchtadi,1997.

G. Tahapan Proses Pengolahan Manisan