mengerjakan, dan waktu yang disediakan untuk evaluasi terlalu sedikit CL 9
139
, serta ada pula siswa yang malu ketika harus melakukan evaluasi yang
menghendaki tampil di depan kelas CL 14.
140
e. Cara Mengatasi Kendala atau Kesulitan yang Dihadapi
Berkaitan dengan cara mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi, ada siswa yang mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mencari jawaban dari
soal atau pertanyaan yang diberikan guru, baik menggunakan buku maupun sumber lainnya atau internet CL 5, CL 15, CL 19, CL 22, belajar lebih giat CL
4, CL 11, CL 17, mempelajari materi pelajaran di rumah juga menjadi cara siswa dalam mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi CL 6, CL 7, CL 8. Selain
itu, ada pula siswa yang bertanya kepada guru atau teman tentang materi dan soal
atau pertanyaan yang kurang dipahami CL 3, CL 13, CL 18, CL 20, CL 21,
belajar dengan teman yang lebih memahami materi CL 16
141
, dan membuat rangkuman materi untuk dipelajari CL 12.
142
Selanjutnya, beberapa siswa menyadari bahwa untuk mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapinya, maka
perlu untuk selalu percaya diri dan memotivasi diri agar tidak malas dalam mempelajari materi maupun malu ketika presentasi di depan kelas CL 9, CL 10,
CL 14. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan temuan-temuan
terkait persepsi siswa tentang evaluasi pembelajaran sejarah menggunakan
139
Wawancara dengan Adrian Derai Langit pada tanggal 16 Mei 2017.
140
Wawancara dengan Yulius Andika Yusdistira pada tanggal 16 Mei 2017.
141
Wawancara dengan Karina Yurika pada tanggal 16 Mei 2017.
142
Wawancara dengan Muhammad Rayhan Ramadhan pada tanggal 16 Mei 2017.
Kurikulum 2013. Dari segi persiapan yang dilakukan siswa dalam menghadapi pembelajaran sejarah menggunakan Kurikulum 2013, maka sebagian besar siswa
belajar karena menyadari Kurikulum 2013 menghendaki siswa yang lebih aktif, sedangkan sebagian kecil siswa tidak belajar karena tidak memahami Kurikulum
2013 dan merasa terbebani dengan Kurikulum 2013 yang menghendaki siswa untuk aktif. Dari segi proses pembelajarannya, maka sebagian besar siswa
menyatakan proses pembelajaran menarik karena siswa lebih mudah memahami materi pelajaran, dan bisa berdiskusi dengan teman yang lain. Sedangkan sebagian
kecil siswa menyatakan proses pembelajaran membosankan karena guru terlalu banyak menyampaikan materi, dan jadwal pelajaran sejarah pada siang hari.
Dari segi evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan Kurikulum 2013, menurut siswa, guru menggunakan evaluasi dalam bentuk tes
maupun nontes. Dalam bentuk tes, misalnya dengan pilihan ganda, uraian, portofolio, proyek dan produk, sedangkan dalam bentuk nontes, misalnya dengan
penilaian antar teman. Sebagian besar siswa menyatakan evaluasi yang dilakukan guru menarik dan membuat mereka memahami materi, sedangkan sebagian kecil
siswa menyatakan kesulitan mengerjakan evaluasi yang diberikan guru dikarenakan tingkatan soal atau pertanyaannya sulit dan membingungkan. Dalam
proses evaluasi yang dilakukan oleh siswa terdapat kendala atau kesulitan yang dihadapi oleh siswa, seperti materi pelajaran yang harus dipelajari untuk setiap
evaluasi terlalu banyak, materi di dalam buku yang krang lengkap, dan guru terkadang melakukan evaluasi mendadak. Untuk mengatasi kendala atau kesulitan
tersebut siswa menyadari harus tekun belajar, aktif dan harus selalu percaya diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pembahasan 1. Persepsi Guru Terhadap Evaluasi Pembelajaran Sejarah dalam