10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
Kajian teori ini merupakan penjelasan mengenai teori yang relevan dengan ukuran penelitian yang nantinya dapat menjadi acuan atau sumber bahan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun kajian teori yang akan dipaparkan dalam penelitian ini di antaranya adalah keterampilan berbicara,
keterampilan bercerita sebagai salah satu ragam kegiatan berbicara, dan teknik Partners A and B.
1. Keterampilan Berbicara
Berbicara pada hakikatnya adalah sebuah proses komunikasi secara lisan antara pembicara dan lawan bicara. Tarigan 2008: 16 menyatakan secara
lengkap, bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan. Mulgrave via Tarigan,2008:16 menyatakan bahwa berbicara itu lebih dari pada sekedar pengucapan bunyi atau kata-kata .
Berdasarkan bunyi-bunyi bahasa yang didengarnya itulah kemudian manusia belajar mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara dalam suatu
bahasa yang baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur, dan kosa kata bahasa yang bersangkutan. Di samping itu, diperlukan juga penguasaan masalah dan atau
gagasan yang akan disampaikan, serta kemampuan memahami bahasa lawan bicara Nurgiyantoro, 1995 : 274.
Berbicara adalah suatu alat untuk berkomunikasi mengenai gagasan- gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar
atau penyimak. Berdasarkan beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah suatu perbuatan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau kata-kata
dengan teknik berbicara untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran,gagasan, dan perasaan dalam kegiatan berkomunikasi dengan orang lain.
Tarigan 2008: 16 mengungkapkan bahwa tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi, agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif,
seyogianyalah pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Pembicara harus mampu mengevaluasi efek komunikasinya
terhadap pendengarnya dan pembicara harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.
Och dan Winker Via Tarigan, 2008:16-17 berpendapat bahwa pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu: 1 memberikan dan
melaporkan to inform; 2 menjamu dan menghibur to entertain; 3 membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan to persuade. Gabungan atau
campuran dari maksud-maksud itu pun mungkin saja terjadi. Suatu pembicaraan misalnya mungkin saja merupakan gabungan dari melaporkan dan menjamu
begitu pula mungkin sekaligus menghibur dan meyakinkan. Pakar lain, Keraf 1984: 320 mengungkapkan bahwa tujuan berbicara
adalah sebagai berikut: 1 mendorong, maksudnya adalah pembicara berusaha memberi semangat, membangkitkan gairah, serta menunjukan rasa hormat dan
pengabdian; 2 meyakinkan, maksudnya pembicaraan akan meyakinkan sikap,