Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

xiv, ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima materi dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan atau disampaikan. Oleh sebab itu, perlu perangkat atau teknik untuk dapat mengingat informasi yang baru saja diberikan. Teknik Partners A and B merupakan solusi bagi guru agar mampu mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Teknik Partners A annd B merupakan teknik atau cara yang akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan keterampilan berbicara khususnya bercerita dibandingkan dengan teknik tradisional yang masih dipakai oleh sebagian guru. Teknik Partners A and B dipilih karena memiliki dasar atau prinsip yang dapat memotivasi munculnya banyak ide atau keanekaragaman ide untuk menghasilkan satu kesatuan makna yang dapat dipahami yaitu dalam bentuk cerita. Penerapan teknik Partners A and B dapat menjadi alternatif sekaligus inovasi bagi guru dalam pembelajaran tentang bercerita agar semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan yang ada di SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan bercerita, peneliti menggunakan teknik Partners A and B sebagai teknik pembelajaran. Peneliti dan guru Bahasa Indonesia mengadakan penelitian pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta yang berbentuk Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul “Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Teknik Partners A and B pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian ini mengandung beberapa permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah: 1. Kurangnya keterampilan bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta. 2. Kurangnya minat dan keseriusan siswa dalam pembelajaran bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta. 3. Kurangnya keberanian untuk bercerita, merasa takut salah, malu, grogi, tegang, dan kurang percaya diri pada saat pembelajaran bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta. 4. Kurangnya teknik pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan bercerita di kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok SlemanYogyakarta. 5. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran bercerita di kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta.

C. Batasan Masalah

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan teknik Partners A and B pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pembelajaran keterampilan bercerita dengan teknik Partners A and B pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta? 2. Bagaimana peningkatan keterampilan bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta dengan menggunakan teknik Partners A and B?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta dengan teknik Partners A and B. 2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan bercerita yang dicapai siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta setelah menggunakan teknik Partners A and B.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut. 1. Bagi guru Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dalam menciptakan suasana belajar mengajar khususnya bercerita secara bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mempelajari keterampilan bercerita. 2. Bagi siswa Penggunaan teknik Partners A and B dapat memotivasi siswa dalam mengekspresikan dan mencurahkan segenap kemampuan dalam bercerita. 3. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan proses pembelajaran keterampilan bercerita dalam meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta.

G. Batasan Istilah

Agar diperoleh pemahaman yang sama antara penyusun dan pembaca tentang istilah judul penelitian ini, perlu adanya pembatasan istilah sebagai berikut. 1. Peningkatan diartikan sebagai suatu perubahan dari keadaan tertentu menuju keadaan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 2. Keterampilan bercerita adalah suatu kegiatan untuk menceritakan berbagai macam cerita dengan menjelaskan identitas tokoh untuk disampaikan kepada orang lain. 3. Teknik Partners A and B merupakan suatu teknik pembelajaran bahasa yang bertujuan agar siswa bisa lebih cepat mengolah suatu pembelajaran yang terjadi pada jangka waktu yang pendek sehingga dapat membantu sekaligus meningkatkan keterampilan bercerita. Teknik ini dilakukan secara berpasangan antara a dan b maju ke depan kelas secara bersamaan dengan menggunakan kalimat yang berbeda dan gaya yang berbeda dalam waktu yang ditentukan, sehingga teknik Partners A and B dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta. 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

Kajian teori ini merupakan penjelasan mengenai teori yang relevan dengan ukuran penelitian yang nantinya dapat menjadi acuan atau sumber bahan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun kajian teori yang akan dipaparkan dalam penelitian ini di antaranya adalah keterampilan berbicara, keterampilan bercerita sebagai salah satu ragam kegiatan berbicara, dan teknik Partners A and B.

1. Keterampilan Berbicara

Berbicara pada hakikatnya adalah sebuah proses komunikasi secara lisan antara pembicara dan lawan bicara. Tarigan 2008: 16 menyatakan secara lengkap, bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Mulgrave via Tarigan,2008:16 menyatakan bahwa berbicara itu lebih dari pada sekedar pengucapan bunyi atau kata-kata . Berdasarkan bunyi-bunyi bahasa yang didengarnya itulah kemudian manusia belajar mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara dalam suatu bahasa yang baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur, dan kosa kata bahasa yang bersangkutan. Di samping itu, diperlukan juga penguasaan masalah dan atau gagasan yang akan disampaikan, serta kemampuan memahami bahasa lawan bicara Nurgiyantoro, 1995 : 274.