39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan. Sebelum hasil penelitian dipaparkan akan diuraikan
terlebih dahulu mengenai kondisi awal pratindakan keterampilan bercerita kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta. Dengan demikian, secara urut bab ini akan
menjelaskan tentang 1 kondisi awal keterampilan bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta, 2 pelaksanaan tindakan serta hasil penelitian,
dan 3 pembahasan hasil penelitian.
1. Kondisi Awal Keterampilan Bercerita Siswa
Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa, baik proses pembelajaran maupun
hasil keterampilan bercerita siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Depok Sleman Yogyakarta. Hasil dari observasi digunakan untuk menentukan tindakan yang akan
dilaksanakan ketika penelitian. Setelah dilakukan diskusi dengan guru, maka guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP untuk kegiatan pratindakan. Kegiatan pratindakan dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Setiap
pertemuan terdiri atas 2 x 45 menit. Kegiatan pratindakan ini dilaksanakan pada
tanggal 13 februari 2014 pukul 08.30 – 09.50 WIB dan pada tanggal 16 februari 2014 pukul 10.00- 11.30 WIB.
Pelaksanaan pratindakan berjalan cukup lancar namun siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Siswa kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan
atau menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan pada saat pratindakan menghasilkan skor rata-rata sebesar 3,03.
Dalam keterampilan bercerita beberapa siswa yang duduk di kursi bagian depan terlihat memperhatikan guru namun tak sedikit siswa yang berbicara dengan temannya,
menopang dagu, dan beraktivitas sendiri. Beberapa siswa terlihat berbicara dengan teman sebangku dan siswa menghadap ke samping. Hal ini mengganggu siswa lain
yang sedang memperhatikan guru saat menyampaikan materi. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan proses pada saat pratindakan termasuk dalam kategori kurang karena skor
rata-rata yang dihasilkan 2,88. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran apalagi untuk merangkai
pokok-pokok cerita menjadi sebuah cerita karena siswa kurang mempunyai ide cerita. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan proses pada saat pratindakan termasuk dalam
kategori kurang, karena skor rata-rata yang dihasilkan 2,72. Keberanian siswa saat bercerita sangat kurang. Hal ini dapat dilihat ketika guru
menugasi kepada siswa untuk menceritakan cerita di depan kelas dan ketidakberanian siswa begitu tampak. Sebagian siswa memberikan respon tidak senang. Siswa meminta
guru agar diberi waktu untuk menghafalkan cerita sehingga suasana kelas menjadi gaduh.