Validitas Instrumen Reliabilitas Instrumen

36

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Validitas Instrumen

Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dalam penelitian ini terdiri atas tiga bentuk yaitu validitas isi, validitas konstruk dan validitas tampak. Validitas isi meliputi validitas kelogisan dan expert judgement pertimbangan ahli. Validitas tampak terdiri dari keterbacaan dan layout instrumen. Validitas konstruk sendiri terdiri atas uji statistikaempirik, analisis butir dan analisis faktor. Adapun rumus analisis menggunakan korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut. = ∑ − ∑ ∑ { ∑ − ∑ } { ∑ − ∑ } Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. N = Jumlah responden ∑ XY = Jumlah produk dari X dan Y. ∑ X = Jumlah nilai X ∑ Y = Jumlah nilai Y ∑ X = Jumlah X kuadrat ∑ Y = Jumlah Y kuadrat Suharsimi Arikunto, 2004: 170 Tahap selanjutnya adalah untuk mengetahui valid atau tidaknya butir instrumen. Setelah didapatkan nilai r hitung , kemudian dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 N=301. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar sama dengan r tabel r hitung ≥ r tabel , sedangkan apabila nilai r hitung lebih kecil dari r tabel r hitung r tabel , maka butir tersebut dinyatakan tidak valid. 37

b. Reliabilitas Instrumen

Uji Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus cronbach alpha dengan α0,6, agar dapat dikatakan reliabel Malhotra Birks dalam Shiu, 2010. rumus alpha dapat dilihat sebagai berikut: r 11 = 1 − ∑ Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen cronbach alpha a k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Ʃ σ b 2 = jumlah varian butir σ b 2 = varians total Suharsimi Arikunto, 2004:186 Hasil perhitungan dengan rumus di atas diinterpretasikan dengan tingkat reliabilitas koefisien korelasi sebagai berikut. Tabel 11. Interpretasi Hasil Uji Reliabilitas Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sugiyono, 2009: 231

c. Hasil Uji Instrumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

2 11 24

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DANKONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15

PENGARUH BERPIKIR KRITIS, KECAKAPAN SOSIAL, DAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF TERHADAP MOTIVASI BERTECHNOPRENEURSHIP SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

12 78 180

PENGARUH PERILAKU AGRESIF, IKLIM SEKOLAH DAN KEMATANGAN EMOSIONAL TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI 3 WONOSARI PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI.

1 2 197

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN CYBERBULLYING REMAJA - Unika Repository

0 0 43