Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan teknologi dan internet, pergaulan dan komunikasi sosial saat ini memiliki bentuk baru. Dengan memanfaatkan media internet cyber media manusia bergaul dan bersosialisasi tanpa mengenal batas, ruang, dan waktu. Berbagai perangkat komunikasi seperti komputer, laptop dan telepon gengam menambah kemudahan akses internet di manapun kapanpun. Survei yang dilakuakn oleh APJII Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia menemukan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 yang mencapai 63 juta orang atau 24,23 dari total populasi penduduknya Olik, dikutip dari kompas.com 2013. Media sosial yang paling populer di masyarakat khususnya remaja adalah situs jejaring sosial dan chatting. Situs jejaring sosial adalah suatu media atau sarana untuk berbagi data atau informasi personal, di mana dalam beberapa situs jejaring sosial terbuka untuk semua orang, dan ada pula yang dibatasi oleh rentang umur tertentu. Dari riset yang dilakukan oleh Michael, dari 230 juta jiwa masyarakat indonesia, 80 juta pengguna diantaranya sudah memanfaatkan teknologi internet dan 70 juta diantaranya merupakan pelanggan internet mobile. Menurutnya, pengguna internet mobile tersebut hanya menggunakan fungsi internet untuk chatting dan mengakses jejaring sosial, bukan mengakses data baik mengunduh atau mengunggah informasi penting di internet Didik Purwanto, dikutip dari tekno.kompas.com, 20 November 2013. Jejaring sosial yang paling banyak diakses masyarakat abad ini adalah Facebook. Berdasarkan situs www.alexa.com, Facebook berada dirangking pertama situs di dunia setelah google.com. Pengguna Facebook terbesar berasal 2 dari Amerika Serikat, sedangkan Indonesia berada diperingkat empat setelah Brazil dan India. Berikut adalah tabel peringkat pengguna Facebook di dunia cyber pada bulan Mei 2013: Tabel 1. Peringkat 10 Negara Terbesar Pengguna Situs Facebook No Negara Jumlah Pengguna 1 Amerika Serikat 158.922.860 2 Brazil 71.864.840 3 India 63.793.540 4 Indonesia 47.971.420 5 Meksiko 42.571.380 6 Turki 32.775.220 7 Inggris 31.130.240 8 Filipina 30.284.800 9 Peranacis 25.392.180 10 Jerman 24.970.100 Sumber: http:www.checkfacebook.com, diolah kembali oleh peneliti Tingginya akses situs jejaring sosial yang dilakukan oleh remaja dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi penggunanya. Kurangnya pengawasan pola penggunaan internet pada remaja oleh orang tua dapat menyebabkan anak menjadi korban kejahatan dalam internet cybercrime. Salah satu jenis kejahatan yang marak terjadi saat ini adalah cyberbullying. Survei yang dilakukan oleh lembaga Ditch the Label yang fokus pada anti-bullying ini melibatkan 10.008 anak muda di Amerika Serikat dengan usia rata-rata antara 13 hingga 22 tahun. Menemukan bahwa 69 responden yang diwawancarainya pernah mengalami pelecehan di dunia maya. Dalam survei itu juga terungkap bahwa sebanyak 89 korban pernah kena cyberbullying di situs jejaring social MySpace, kemudian 54 lainnya juga menjadi korban di Facebook. Sementara di Twitter, sebanyak 43 koresponden muda itu juga pernah mengalami bullying. Susetyo Dwi Prihadi, dikutip dari inet.detik.com tanggal 23 November 2013. Kurangnya pengawasan pendidik dalam pola 3 penggunaan internet siswa juga menambah kemungkinan anak menjadi korban cyberbullying. Cyberbullying biasa terjadi di sejumlah media sosial terkemuka seperti Facebook, perangkat telekomunikasi bergerak mobile device dan percakapan di internet online chat room di peringkat ketiga. Di Jl. Pirngadi, Surabaya, Jumat 11122009, gara-gara salik ajek di jejaring social Facebook, dua kelompok terlibat tawuran Abi, dikutip dari bola.kompas.com tanggal 23 November 2013. Dari contoh kasus diatas terjadinya perkelahian antar remaja menunjukan bahwa remaja tidak memiliki konsep diri yang baik dan tidak meimiliki prinsip dalam dirinya sehingga mudah terprovokasi dengan aksi-aksi bullying di media internet. Bully dan cyberbulying biasanya tejadi karena adanya konflik, kesalah pahaman dan sebab lain dalam berinteraksi. Kualitas interaksi yang kurang baik menyebabkan kemungkinan timbulnya konflik semakin besar. Dan menyebabkan bullying terjadi. Contoh kasus, pada 27 Agustus 2012 lalu, LA 17 siswi SMU Evata di kawasan, Vila Melati Mas, Serpong, Tanggerang Selatan, melaporkan tindak kekerasan terhadap dirinya ke Komisi Perlindungan Anak. Kakak kelas dan adik kelas ini terlibat aksi saling ejek di dunia maya, yang berujung pemukulan oleh ibu dan anak Laurel Benny Saron Silalahi, dikutip dari m.merdeka.com tanggal 23 November 2013. Mann B.L 2008 menyebutkan, dalam beberapa kasus cyberbulying yang terjadi di Facebook, pengguna Facebook sendiri tidak membaca peraturan Policies dan syarat penggunaan situs Therm of Use yang ada disitus Facebook. Melihat masih kurangnya pengetahuan internet pada para remaja, tingkat kerentanan mengalami bullying menjadi besar. Banyak remaja yang belum mampu bertanggung jawab mengenai perilaku mereka, karena tidak tahu mengenai dasar pengetahuan teknis 4 komputer dan internet. Seperti kasus Carolina Piccho, gadis asal Italia yang memutuskan mengakhiri hidupnya, setelah video yang menampilkan dirinya sedang mabuk beredar luas di Facebook. Remaja berusia 14 tahun tersebut berusaha melaporkannya ke Facebook agar menghapus video itu, namun gagal. Bersama teman-teman Carolina, Talita, kakak korban melaporkan pesan dan komentar mengganggu ini kepada Facebook. Karena tak kunjung mendapatkan balasan dari Facebook, tanpa berpikir panjang Picchio langsung mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri Susetyo Dwi Prihadi, dikutip dari inet.detik.com tanggal 23 November 2013.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

2 11 24

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DANKONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15

PENGARUH BERPIKIR KRITIS, KECAKAPAN SOSIAL, DAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF TERHADAP MOTIVASI BERTECHNOPRENEURSHIP SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

12 78 180

PENGARUH PERILAKU AGRESIF, IKLIM SEKOLAH DAN KEMATANGAN EMOSIONAL TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI 3 WONOSARI PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI.

1 2 197

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN CYBERBULLYING REMAJA - Unika Repository

0 0 43