83
b. Pengorganisasian Sarana dan Prasarana
Kegiatan pengorganisasian merupakan proses yang tidak kalah pentingnya dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Pengorganisasian menentukan
bagaimana keberhasilan penggunaan sarana prasarana agar dapat difungsikan secara efektif dan efisien. Demi tercapainya tujuan tersebut, maka sekolah
mengkaji kembali mengenai penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan belajar mengajar, seperti yang dikemukakan oleh Informan 1, “...dalam sekolah
ini kan rohnya di pembelajaran. Jadi pendidikan apapun pasti pemerannya adalah keberhasilan program pembelajaran dan arahnya pasti akan menuju kesana.”
PS1952014. Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya pendidikan
adalah demi mencapai keberhasilan progam pembelajaran. Keberhasilan program pembelajaran ditunjang oleh berbagai faktor, salah satunya adalah ketersediaan
sarana dan prasarana. Selain tersedia sarana dan prasarana juga harus dimanfaatkan dengan baik. Penggunaan sarana dan prasarana di sekolah berkaitan
dengan fungsi dan kontribusinya demi tercapainya tujuan pembelajaran. Guna melancarkan penggunaan atau pemanfaatan sarana dan prasarana yang
dimiliki dengan optimal, maka diperlukan adanya pemberian informasi yang baik mengenai penggunaan sarana dan prasarana. Seperti yang Informan 1 sebutkan,
“Setiap sarana prasarana yang ada kan pasti ada pengelola barang misalnya lab ya. Lab itu kan pasti ada kepala unit lab nya atau laborannya. Ada ketua
lab, ada laboran, ada guru mapel IPA. Guru mata pelajaran IPA itu biasanya sangat dibantu oleh laborannya. Dalam konteks penggunaan barang di lab
yang paling tahu ya hanya laborannya. Kalau untuk perpustakaan kan ada
84 Kepala Unit Perpustakaan dan ada pustakawannya. Ka perpus kan tidak
harus pustakawan. Kepala perpus itu kan hanya sertifikasi sebagai Kepala Perpustakaan tapi ya dibantu oleh seorang pustakawan yang mengelola dan
betul-betul mngerti mengenai semua hal dalam perpustakaan sehingga
semua menjadi terstruktur.” PS1952014.
Sekolah juga turut aktif memberikan informasi mengenai penggunaan sarana dan prasarana pendidikan kepada warga sekolah karena supaya semua warga
sekolah bisa menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, maka perlu diadakannya suatu penggiliran atau penjadwalan khususnya untuk sarana
dan prasarana yang jumlahnya terbatas. Pernyataan tersebut didukung oleh Informan 2,
“Disamping sudah ada penjadwalan dalam menggunakan sarana prasarana yang dimiliki sekolah, guru
juga turut berperan aktif melaporkan serta memberi masukan apabila ada kerusakan atau kekurangan sarana dan prasarana. Disamping itu juga ada tata
tertib dalam penggunaan sarana dan prasarana.” BS1752014. Pernyataan Informan 1 dan Informan 2 tersebut menunjukkan bahwa
pengorganisasian di SMP Negeri 1 Ngadirejo telah dilaksanakan dengan efektif, karena guru secara tidak langsung telah ikut andil dalam menjaga dan merawat
sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah melalui informasi yang diberikan mengenai laporan kekurangan atau kerusakan sarana dan prasarana sekolah.
85
c. Penggunaan Sarana dan Prasarana