109
2. Keefektifan Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMP Islam Ngadirejo
Ketersediaan serta kondisi sarana prasarana perlu dikelola dengan baik supaya tercapai hasil yang maksimal. Pengelolaan atau manajemen sarana dan
prasarana dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari terjadinya suatu kesalahan yang tidak diharapkan. Perencanaan yang
matang akan membuat suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan memudahkan para pengelola
untuk mengetahui anggaran yang harus disediakan untuk pelaksanaan kegiatan. Perencanaan yang dimaksud berkaitan dengan mengadakan analisa terhadap
materi pelajaran, mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada dan mengadakan re-inventarisasi terhadap peralatan yang perlu diperbaharui
atau diubah, mengadakan seleksi terhadap alat atau media yang masih dapat dimanfaatkan, mencari dana atau menentukan sumber dana mana yang akan
digunakan, dan menunjuk seseorang yang diserahi tugas untuk mengadakan alat tersebut.
Perencanaan sarana
prasarana kemudian
ditindaklanjuti dengan
pengadaannya dengan mempertimbangkan beberapa hal yakni: ekonomis, artinya harga dari alat atau media tersebut murah, praktis dan sederhana, artinya alat atau
media tersebut mudah untuk dioperasikan, mudah diperoleh atau didapatkan, bersifat fleksibel dengan maksud mudah digunakan untuk berbagai tujuan
110 instruksional, dan komponen-komponen sesuai tujuan, yakni dapat menunjang
tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa perencanaan sarana dan prasarana yang ada di SMP Islam Ngadirejo sudah dilakukan dengan baik.
Sekolah terlebih dahulu melakukan perencanaan sebelum pengadaan sarana dan prasarana. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sekolah akan sarana dan
prasarana. Dengan adanya perencanaan tersebut, maka sarana dan prasarana akan lebih efektif baik dari sasaranya maupun kegunaan sarana dan prasarana tersebut.
Informan 5 mengemukakan bahwa perencanaan harus dilaksanakan secara matang dan terkoordinasi, yaitu dengan adanya rapat perencanaan bersama-sama dengan
tim perencanaan pengadaan barang yang telah dibentuk oleh Kepala Sekolah. Hal tersebut bertujuan supaya pihak sekolah dapat mengetahui barang apa saja yang
akan diadakan melalui keputusan bersama dengan berdasarkan analisa pendataan
dan skala prioritas disesuaikan dengan dana yang dimiliki.
Adapun waktu dalam melaksanakan pendataananalisa kebutuhan sarana dan prasarana yakni dilakukan sebelum dilakukan rapat perencanaan tahunan atau
sebelum tahun ajaran baru. Disamping itu pendataan juga bisa didapat sewaktu- waktu berdasarkan masukan dari semua warga sekolah mengenai kondisi sarana
dan prasarana sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi warga sekolah juga
turut berperan dalam mendukung keberhasilan pengelolaan sarana dan prasarana.
Setelah dilakukan pendataan, maka akan didapat daftar mengenai kebutuhan sarana prasarana yang dibutuhkan. Dari kebutuhan ini akan dilakukan analisa dan
diurutkan sesuai dengan skala prioritas kebutuhan terlebih dahulu. Menurut
111 Informan 4 dalam wawancara tanggal 8 Agustus 2014, kegiatan analisa dan
penentuan skala prioritas dilakukan setiap rapat perencanaan secara mufakat, sehingga kebutuhan yang lebih penting dan mendesak akan didahulukan. Hal ini
menunjukkan bahwa sekolah selalu berusaha untuk menentukan suatu tindakan
melalui adanya rapat yang menghasilkan mufakat terlebih dahulu.
Langkah selanjutnya dalam melakukan pengadaan yakni membentuk tim panitia pengadaan sebagai pelaksana dari program yang telah diagendakan dalam
keputusan rapat perencanan. Di SMP Islam Ngadirejo dalam melakukan pengadaan tidak selalu harus membentuk panitia pengadaan. Hal tersebut
disesuaikan dengan nilai sarana dan prasarana yang akan diadakan. Apabila pengadaan ringan maka tidak perlu dipanitiakan terlebih dahulu, sebaliknya bila
pengadaan yang akan dilaksanakan termasuk pengadaan berat maka akan dibentuk
panitia pengadaan terlebih dahulu. Setelah terbentuk panitia pengadaan sarana dan
prasarana, maka dilaksanakan pengadaan sesuai dengan agenda pengadaan dalam rapat perencanaan. Bagi barang atau peralatan yang telah diadakan harus selalu
dilakukan pengecekan terhadap setiap barang sesuai dengan prosedur yang ada supaya barang yang diadakan benar-benar sesuai dengan kriteria yang diharapkan
baik dari kondisi maupun jumlahnya.
Data hasil wawancara memperlihatkan bahwa perencanaan sarana dan prasarana di SMP Islam Ngadirejo dilaksanakan dengan baik, didukung dengan
hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ini semuanya sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal tersebut
112 artinya jenis sarana dan prasarana yang dimiliki sudah relevan dengan kebutuhan
siswa meskipun ada beberapa yang jumlahnya masih kurang.
Dari hasil penelitian tersebut maka perencanaan sarana dan prasarana dapat dikategorikan baik, karena langkah-langkahnya sudah lengkap meliputi: 1
mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat atau media dalam penyampaiannya dan kemudian dibuatkan daftar kebutuhan alat-alat
media; 2 mengadakan perhitungan perkiraan biaya; 3 menyusun prioritas kebutuhan; 4 menunda pengadaan alat untuk perencanaan tahun berikutnya; dan
5 menugaskan kepada staf untuk melaksanakan pengadaan. b.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pembagian kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya, mengalokasikan sumber daya, dan mengkoordinasikannya demi efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Pengorganisasian yang dimaksud
berkaitan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan sasaran penggunaan sarana dan prasarana pendidikan, mengkaji kembali tujuan penggunaan sarana dan
prasarana dalam kegiatan belajar mengajar, dan memberikan informasi mengenai penggunaan sarana dan prasarana pendidikan.
Secara umum melalui hasil penelitian dengan metode wawancara kepada Informan 4 dan Informan 5 ditemukan bahwa sekolah ini telah melaksanakan
pengorganisasian sarana dan prasarana dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perumusan dan perincian mengenai penggunaan sarana dan
prasarana yang dimiliki sekolah, sekolah melakukan pengkajian mengenai
113 penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu
pengorganisasian juga ditunjukkan dengan adanya pemberian informasi mengenai penggunaan sarana dan prasarana pendidikan kepada warga sekolah sehingga
untuk penggunaan sarana dan prasarana bisa tersusun dan terorganisir dengan baik.
c. Penggunaan