Perencanaan Sarana dan Prasarana

80

B. Hasil Penelitian

1. Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 1 Ngadirejo

Data mengenai pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan baik meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan atau penggunaan, dan pengawasan diperoleh dari wawancara, pengamatan dan didukung dengan dokumentasi.

a. Perencanaan Sarana dan Prasarana

Perencanaan merupakan perhitungan dan penentuan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang. Perencanaan sarana dan prasarana akan sangat penting adanya sebagai dasar dalam melaksanakan pengadaan barang. Berdasar hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan bahwa setiap akan melakukan pengadaan barang, sekolah ini akan selalu mengadakan rapat perencanaan terlebih dahulu. Informan 2 dalam penelitian ini mengatakan, “...rencana disini sangat penting artinya supaya sarana prasarana tersebut tidak salah sasaran dan tidak terjadi pemborosan. Kan mungkin saja, tanpa rencana mungkin saja pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. ” BS- 11752014. Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dan harus benar- benar dilaksanakan secara matang dan terkoordinasi agar pengadaan barang bisa efektif dan efisien sehingga bisa menghindari adanya pengadaan barang yang kurang bermanfaat. Perencanaan sarana dan prasarana sekolah SMP N 1 Ngadirejo diawali dengan membuat perencanaan yang dicantumkan dalam RKAS sekolah dalam satu tahun ajaran dan dilaksanakan pada awal tahun ajaran yaitu bulan Juli. Untuk 81 pengadaan sarana dan prasarana sekolah mengambil berbagai dasar pertimbangan yaitu dengan melihat perbandingan anggaran tahun itu dengan barang yang dibutuhkan serta melihat kondisi stok barang apakah harus membeli yang baru untuk mengganti yang lama atau mengadakan perbaikan jika ada kerusakan. Adapun prosedur pengadaan barang yaitu pertama, Kepala Sekolah membentuk tim pengadaan barang yang dikepalai oleh kepala sekolah dan beranggotakan wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana, guru-guru serta komite sekolah. Selanjutnya tim ini akan mencermati dan mengkaji bagian mana yang akan dilakukan pengadaan barang. Informan 1 mengemukakan, “Tim pengadaan barang dalam konteks pelaksanaan terdiri dari tiga komponen yaitu: pertama pengadaan barang, yang kedua pemeriksa barang, dan ketiga yaitu penerima barang dan penginventarisir barang.” PS1952014. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pengadaan barang setelah dibeli barang akan dicek terlebih dahulu sesuai dengan kriteria atau tidak, jika sesuai maka bisa langsung dicatat untuk kemudian diserahkan kepada yang bertugas mengelola barang tersebut. Akan tetapi jika barang yang telah dibeli tidak sesuai dengan permintaan maka dapat dilakukan komplain untuk diganti dengan yang baru. Selanjutnya, barang akan dicatatat diinventarisasikan dan kemudian diserahkan kepada masing-masing bidangnya untuk selanjutnya dapat didistribusikan dan digunakan sebagaimana mestinya. Pengadaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ditentukan oleh skala prioritas kebutuhan dibandingkan dengan ketersediaan dana. Hal ini didukung dengan pernyataan Informan 3, 82 “...karena dalam melaksanakan pengadaan barang tentunya berdasarkan kebutuhan sekolah. Sekolah akan terus berusaha untuk melengkapi semua fasilitas yang dibutuhkan sekolah, akan tetapi sering terdapat banyak kendalanya, kendalanya misalnya dana. Jika kebutuhan yang dibutuhkan sekolah banyak, akan tetapi dananya terbatas maka akan dilakukan seleksi dulu mana yang lebih urgent dan harus segera diadakan. Untuk fasilitas yang lain dapat dilakukan penundaan terlebih dahulu.” SY362014. Jadi, apabila dana yang dimiliki terbatas sementara kegiatan yang diagendakan untuk pengadaan sarana dan prasarana banyak, maka dapat didahulukan mana yang lebih penting terlebih dahulu sementara kebutuhan lain yang dapat ditunda pengadaannya dapat dilakukan penundaan pengadaan sarana dan prasarana. Selanjutnya akan dievaluasi mengapa tertunda dan akan dimasukkan ke dalam RKAS selanjutnya. Berdasarkan kondisi sekolah pada saat dilakukan penelitian, sekolah ini sedang melakukan renovasi gedung sekolah bagian depan untuk meningkatkan tampilan sekolah secara representatif. Sumber dana untuk pengadaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah tentunya berasal dari berbagai sumber, baik itu dari bantuan Pemerintah maupun iuran komite sekolah. Kepala sekolah mengatakan bahwa untuk sumber dana pengadaan sarana dan prasarana sekolah itu yang pertama dari dana BOS serta ada investasi dari masyarakat sebagai stakeholder sekolah yang tentunya tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis dokumen di SMP N 1 Ngadirejo dapat diperoleh informasi bahwa pendataan sarana dan prasarana sekolah dilaksanakan beberapa hari sebelum dilaksanakan rapat awal tahun ajaran baru. 83

b. Pengorganisasian Sarana dan Prasarana