16
C. Pembelajaran Kontekstual
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru.
Dimyati dan Mudjiono Syaiful Sagala 2003: 62 menyatakan pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Sesuai pendapat di atas, Suprihadi Saputra, dkk 2000: 57 pembelajaran
merupakan istilah lain dari kata pengajaran merujuk pada makna tentang mengajar jadi pembelajaran didefinisikan sebagai kegiatan guru yang mendorong terjadinya
aktifitas belajar. Sehubungan dengan itu untuk mendorong terjadinya proses belajar pada diri anak diperlukan penciptaan sistem lingkungan. Sistem
lingkungan yang dimaksud adalah serangkaian kondisi yang dapat menggerakan merangsang mental atau pikiran anak. Aktivitas guru yang berupa kegiatan
penciptaan sistem lingkungan yang dimaksud agar mental, pikiran, anak terdorong dan terangsang untuk melakukan aktivitas belajar.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pada suatu lingkungan belajar yang didesain oleh guru
untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.
2. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
17
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari US Departement of Education Office of Vocational and the National School to Work Office Masnur Muslich
2007: 41. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar
Nurhadi Masnur Muslich 2007: 41. Hal ini sesuai pendapat Sanjaya Udin Syaefudin Sa‟ud 2009: 162 bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk
menemukan materi, artinya proses belajar berorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks pembelajaran
kontekstual tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Pembelajaran
kontekstual mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata di masyrakat. Hal ini akan memperkuat dugaan bahwa materi yang telah
dipelajari akan tetap tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
18
Di samping itu pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya pembelajaran kontekstual tidak hanya
mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilaku dalam kehidupan sehari-
hari. Materi pelajaran di sini bukan ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengurangi bahtera kehidupan nyata.
3. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual