Autokorelasi Serial Correlation Uji Asumsi Klasik

Dari hasil analisis regresi diperoleh R 2 sebesar 0.398859. Artinya variable suku bunga deposito X 1 dan kurs X 2 mampu memberi penjelasan sebesar 39 terhadap nilai aktiva bersih reksa dana. R 2 Y, X 1, X 2, X 3 R 2 X 1, X 2 0.804069 0.398859. Dengan demikian tidak terdapat gejala multikolinearity karena R-Square persamaan 4 lebih kecil dari pada R-Square persamaan 1 .

4.5.3.2 Autokorelasi Serial Correlation

Autokorelasi atau serial korelasi terjadi bila term of error μ dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa term of error berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila variabel ei.ej ≠ 0 untuk I ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah autokorelasi. Autokorelasi dapat dideteksi dengan cara sebagai berikut a. Uji autokorelasi dengan menggunakan Uji DW – Test dan Meplot grafik. 1. Hipotesa : Ho : ρ = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : ρ ≠ 0, artinya ada autokorelasi 2. Kriteria pengujian pada tingkat kepercayaan 95 adalah sebagai berikut : Ho : Tidak ada autokorelasi Dw dl : Tolak Ho ada korelasi positif Dw 4 dl : Tolak Ho ada korelasi negatif Du dw 4 – du : Terima Ho tidak ada autokorelasi Dl ≤ dw ≤ du : Tidak bisa disimpulkan inconclusive 4 - du ≤ dw ≤ 4 - dl : Tidak bisa disimpulkan inconclusive 3. Berdasarkan hasil output program E-Views 5,1 diperoleh nilai DW hitung sebesar 0.579345. Sementara nilai nilai table yang diperoleh adalah : k = 3 dan n = 36 α = 5 dl = 1,2953 du = 1,6539 4-dl = 2,7047 4-du = 2,3461 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa DW hitung = 0.579345 berada pada posisi DWdl 0.579345 1,2953 . Ini berarti tolak H ada korelasi positif pada tingkat kepercayaan 99 . Gambar 4.5 Uji DW – Statistik

b. Uji autokorelasi dengan menggunakan LM – Test

Untuk medeteksi adanya autokorelasi dalam model penelitian ini, dilakukan uji Lagrange Multiplier LM – Test , yaitu dengan membandingkan antara nilai X 2 hitung X 2 tabel, dengan kriteria sebagai berikut : 3. Jika nilai X 2 hitung X 2 tabel dan Probabilitas 0,05 , maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model yang digunakan, ditolak. 4. Jika nilai X 2 hitung X 2 tabel dan Probabilitas 0,05, maka hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model yang digunakan, diterima. Berdasarkan program E-Views 5,1 uji LM – Test dengan penambahan AR 1 sebagai variable bebas sebagai berikut : Obs R-squared = 2.576974 1,29 1,65 2 2.34 2,70 H 0 : accept No Serial Autokorelasi + Inconclusive Inconclusive Autokorelasi - 4 0.57