4.5.3 Uji Asumsi Klasik
4.5.3.1 Uji Multikolinearity
Multikolinearity adalah alat untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat kombinasi linier diantara variabel independen. Beberapa gejala
Multikolinearitas antara lain : a.
Tanda berubah – ubah b.
Standard error setiap koefisien menjadi tak terhingga c.
Koefisien variabel tidak terhingga d.
R
2
relatif tinggi Dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas di antara variabel
variabel independennya. Hal ini dapat terlihat dari setiap koefisien masing masing variabel sesuai dengan hipotesa yang sudah ditentukan.
Dari model analisis : Log Y =
α + βLogX
1
+ β2LogX2
+ β3LogX3+
µ ………….. 1 NAB reksa dana = f suku bunga deposito, kurs, PDB
Kemudian dilakukan pengujian di antara masing masing variabel independen, hal ini untuk melihat apakah ada hubungan antara masing masing variabel
independen. Sehingga diperoleh hasil analisis regresi variabel independennya sebagai berikut.
1. Suku bunga deposito = f kurs, PDB
Suku bunga deposito = α
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ …..................................... 2
Dari hasil analisis regresi diperoleh R
2
sebesar 0.425156. Artinya variable kurs X
2
dan PDB X
3
mampu memberi penjelasan sebesar 42 terhadap nilai aktiva bersih reksa dana. R
2
Y, X
1,
X
2,
X
3
R
2
X
2,
X
3
0.804069 0.425156 . Dengan
demikian tidak terdapat gejala multikolinearity karena R-Square persamaan 2 lebih kecil dari pada R-Square persamaan 1 .
2. Kurs = f suku bunga deposito, PDB
Kurs = α + βX
1
+ β
3
X
3
+ µ ……………………………...............… 3
Dari hasil analisis regresi diperoleh R
2
sebesar 0.210677. Artinya variable suku bungadeposito X
1
dan PDB X
3
mampu memberi penjelasan sebesar 21 terhadap nilai aktiva bersih reksa dana. R
2
Y, X
1,
X
2,
X
3
R
2
X
1,
X
3
0.804069 0.210677 . Dengan demikian tidak terdapat gejala multikolinearity karena R-Square
persamaan 3 lebih kecil dari pada R-Square persamaan 1 . 3.
PDB = f suku bunga deposito, kurs PDB =
α + βX
1
+ β
2
X+ µ ………………………….................…… 4
Dari hasil analisis regresi diperoleh R
2
sebesar 0.398859. Artinya variable suku bunga deposito X
1
dan kurs X
2
mampu memberi penjelasan sebesar 39 terhadap nilai aktiva bersih reksa dana. R
2
Y, X
1,
X
2,
X
3
R
2
X
1,
X
2
0.804069 0.398859. Dengan demikian tidak terdapat gejala multikolinearity karena R-Square
persamaan 4 lebih kecil dari pada R-Square persamaan 1 .
4.5.3.2 Autokorelasi Serial Correlation