b. Pengorganisasian SDM kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
3. Pasca Bencana pemulihanrehabilitasi dan rekonstruksi
a. Mobilisasi SDM kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
b. Pengorganisasian SDM kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
c. Upaya pemulihan SDM kesehatan yang menjadi korban agar dapat
menjalankan fungsinya kembali. d.
Rekrutmen SDM kesehatan untuk peningkatan upaya penanggulangan krisis akibat bencana pada masa yang akan datang.
e. Program pendampingan bagi petugas kesehatan didaerah bencana
2.2.2. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Bencana
Bencana biasanya terjadi secara tidak terduga dan dapat mengakibatkan jatuhnya korban dalam jumlah besar, diikuti dengan rusaknya infrastruktur. Pada
banyak kejadian bencana diikuti dengan terjadinya pengungsian penduduk. Saat bencana terjadi diperlukan tindakan pelayanan kesehatan secara cepat dan tempat
untuk mengurangi jumlah korban. Oleh sebab itu kebutuhan SDM untuk penanggulangan masalah kesehatan di daerah bencana perlu memperhatikan hal-hal :
1. Waktu untuk bereaksi yang singkat untuk memberikan pertolongan.
2. Kecepatan dan ketepatan dalam bertindak untuk mengupayakan pertolongan
terhadap korban bencana, sehingga jumlah korban dapat diminimalkan. 3.
Kondisi penduduk didaerah bencana geografi, populasi, ekonomi, sosial budaya dan sebagainya.
4. Ketersediaan fasilitas kesehatan
Universitas Sumatera Utara
5. Kemampuan sumber daya setempat
Menurut buku Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan tahun 2006.
Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dalam penaggulangan krisis akibat bencana mengikuti siklus penanggulangan bencana mulai dari pra, saat dan pasca bencana.
Namun yang dianalisa kebutuhannya dalam penelitian ini adalah pada saat bencana Pada saat terjadi bencana perlu adanya mobilisasi SDM kesehatan yang
tergabung dalam suatu tim penanggulangan krisis yang meliputi Tim Gerak Cepat, Tim Penilaian Cepat Kesehatan Tim RHA, dan Tim Bantuan kesehatan. Sebagai
koordinator Tim adalah Kepala Dinas Kesehatan ProvinsiKabupatenKota mengacu Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 979 tahun 2001.
Kebutuhan minimal tenaga untuk masing-masing tim tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tim Gerak Cepat, merupakan tim yang diharapkan dapat segera bergerak
dalam waktu 0-24 jam setelah ada informasi kejadian bencana. Tim Gerak Cepat ini terdiri dari :
1 Pelayanan Medik
a. Dokter Umum BSB
: 1 orang b.
Dokter Spesialis Bedah : 1 orang
c. Dokter Spesialis anastesi
: 1 orang d.
Perawat Mahirperawat bedah, gawat darurat : 2 orang e.
Tenaga DVI : 1 orag
Universitas Sumatera Utara
f. Apoteker Asisten Apoteker
: 1 orang g.
Sopir Ambulance : 1 orang
2 Surveilans
Epidemiologi sanitarian : 1 orang
3 Petugas Kominikasi
: 1 orang Tenaga-tenaga diatas harus dibekali minimal pengetahuan umum
mengenai bencana yang dikaitkan dengan bidang pekerjaannya masing- masing.
b. Tim RHA, yaitu tim yang bisa diberangkatkan bersamaan dengan Tim
Gerak Cepat atau menyusul dalam waktu kurang dari 24 jam. Tim ini minimal terdiri dari
1 Dokter umum
: 1 orang 2
Epidemiolog : 1 orang
3 Sanitarian
: 1 orang c.
Tim Bantuan kesehatan, yaitu tim yang diberangkatkan berdasarkan kebutuhan setelah tim gerak cepat dan tim RHA kembali dengan laporan
hasil kegiatan mereka dilapangan. Tim bantuan kesehatan tersebut terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Tim Bantuan Kesehatan No
Jenis Tenaga Kompetensi Tenaga
1 Dokter Umun
PPGDGELSATLSACLS 2
Apoteker dan asisten apoteker Pengelolaan obat dan alkes
3 Perawat D3Sarjana Keperawatan
Emerency NurcingPPGD BTLSPONEDPONEKICU
4 Perawat mahir
Anastesiemergency nurcing 5
Bidan D3 kbidanan APN dan PONED
6 Sanitarian D3 KeslingSarjana Kesmas
Penanganan kualitas air Bersih da kesling
7 Ahli Gizi D3D4 Gizi Sarjana Kesmas
Penanganan gizi darurat 8
Tenagan Surveilans D3D4 Kesehatan sarjana kesemas
Surveilens penyakit 9
Entomolog D3D4 kesehatan Sarjana Kesmas Sarjana Biologi
Pengendalian vector
Kebutuhan Tenaga Bantuan kesehatan selain dari yang tercantum diatas perlu disesuaikan juga dengan jenis bencana dan kasus yang ada daerah bencana misalnya
sebagai berikut :
Tabel 2.2. Kebutuhan Tenaga Bantuan Kesehatan Bencana Gunung Meletus No
Jenis Tenaga Kompetensi Tenaga
Jumlah
1
2
3
Dokter Spesialis Bedah umum
Sesuai kebutuhan
rekomend asi tim
RHA
Penyakit Dalam Anastesi dan ahli Intensive Care
Bedah Plastik Forensik
Dental Forensik Kesehatan Jiwa
D3 Perawat Mahir Anastesi dan perawat mahir gawat
darurat Emergency Nurcing dasar dan lanjutan serta perawat mahir jiwa,
OKICU
Radiografer Rontgen
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Kebutuhan Jumlah Minimal SDM Kesehatan Berdasarkan Jumlah PendudukPengungsi