maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. SDM Kesehatan dalam penanganan pengungsi akibat bencana alam
perlu dilakukan serangkaian kegiatan perencanaan dan pendayagunaan sehingga mampu bekerja secara aktif di bidang kesehatan dalam melakukan upaya kesehatan
pada situasi bencana, serta dibekali minimal pengetahuan umum terkait bencana yang sesuai dengan bidang kerja masing-masing Depkes RI, 2006.
2.2.1. Masalah SDM Kesehatan yang Dihadapi dalam Penanggulangan Bencana
Masalah SDM Kesehatan yang dihadapi dalam penanggulangan krisis akibat bencana di Indonesia Kemenkes nomor 066, 2006 antara lain:
1. Kurangnya informasi mengenai peta kekuatan SDM Kesehatan di daerah yang
terkait dengan bencana. 2.
Belum semua tenaga setempat termasuk Puskesmas mampu laksana dalam penanggulangan bencana.
3. Masih sedikit peraturan yang mengatur penempatan SDM Kesehatan di daerah
rawan bencana. 4.
Distribusi SDM Kesehatan masih belum mengacu pada kerawanan suatu wilayah terhadap bencana.
5. Kurangnya minat SDM Kesehatan untuk bertugas di daerah bencana atau konflik
karena tidak adanya jaminan keselamatan dan keamanan. 6.
Tidak semua daerah memiliki Tim Reaksi Cepat penanggulangan krisis akibat bencana.
Universitas Sumatera Utara
7. Masih ada daerah yang belum pernah menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
dalam penanggulangan krisis akibat bencana. 8.
Masih ada daerah yang belum pernah menyelenggarakan gladi penanggulangan krisis akibat bencana.
9. Pelayanan kesehatan pada saat kejadian bencana seringkali terhambat karena
masalah kekurangan SDM Kesehatan. 10.
Butuh waktu lama bagi SDM Kesehatan yang menjadi korban bencana sehingga mengganggu kelancaran pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah bencana.
Sesuai dengan siklus penanggulangan bencana, Kementrian Kesehatan RI Tahun 2006 membagi upaya dalam manajemen SDM kesehatan yang terkait dengan
penanggulangan krisis akibat bencana dalam tiga tahap yaitu : 1.
Prabencana pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan Penyusunan peta rawan bencana dan peta geomedik sangat penting artinya
dalam memperkirakan kemungkinan terjadi bencana, kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan dan ketersediaan SDM kesehatan serta kompetensinya ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu : 1
Ancaman hazard, jenis bahaya bencana apa yang mungkin terjadi. Informasi ini dapat diperoleh dengan melihat keadaan geografis wilayah setempat.
2 Kerentanan vulnerability, sejauhmana dampak dari bencana terhadap
kehidupan masyarakat khususnya kesehatan. Informasi yang dibutuhkan dalam menilai kerentanan dikaitkan dengan data ketersediaan SDM Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
yang dimiliki, contohnya : dokter ahli, dokter umum, perawat, bidan, sanitarian, ahli gizi, dll.
Dalam penyusunan peta rawan bencana sebaiknya dilakukan secara lintas program melibatkan unit-unit program yang ada di Dinas Kesehatan dan lintas
sektor melibatkan instansi terkait seperti Pemda, RSU, TNI, POLRI dan Dinas Kesos, PMI, Ormas, LSM, dll. Peta rawan bencana secara berkala dievaluasi
kembali dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. 1
Penyusunan peraturan dan pedoman dalam penanggulangan krisis akibat bencana yang salah satunya terkait dengan penempatan dan
2 Mobilisasi SDM kesehatan.
3 Pemberdayaan tenaga kesehatan disarana kesehatan khususnya Puskesmas dan
RS,terutama di daerah rawan bencana. 4
Penyusunan standar ketenagaan, sarana dan pembiayaan. 5
Penempatan tenaga kesehatan disesuaikan dengan situasi wilayah setempat kerawanan terhadap bencana
6 Pembentukan Tim Reaksi Cepat BSB Brigade Siaga Bencana
7 Sosialisasi SDM Kesehatan tentang penanggulangan krisis akibat bencana.
8 Pelatihan-pelatihan dan gladi.
9 Pembentukan pusat pelayanan kesehatan terpadu atau PSC Public Safety
Center di kabupatenKota. 2.
Saat bencana Tanggap Darurat a.
Mobilisasi SDM kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengorganisasian SDM kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
3. Pasca Bencana pemulihanrehabilitasi dan rekonstruksi
a. Mobilisasi SDM kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
b. Pengorganisasian SDM kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
c. Upaya pemulihan SDM kesehatan yang menjadi korban agar dapat
menjalankan fungsinya kembali. d.
Rekrutmen SDM kesehatan untuk peningkatan upaya penanggulangan krisis akibat bencana pada masa yang akan datang.
e. Program pendampingan bagi petugas kesehatan didaerah bencana
2.2.2. Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Bencana