Peningkatan dan Pengembangan Tenaga Kesehatan

2.2.5. Peningkatan dan Pengembangan Tenaga Kesehatan

Peningkatan dan pengembangan SDM Kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan untuk penanggulangan bencana. SDM kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya secara professional melalui pembinaan yang dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan. Diharapkan kinerja SDM kesehatan dapat meningkat lebih baik. Pembinaan dilaksanakan dengan cara sebagai berikut : 1. Supervisi dan bimbingan teknis secara terpadu untuk menyelesaikan masalah. 2. Pendidikan formal dalam bidang penanggulangan bencana 3. Pelatihankursus mengenai teknis medis dan penanggulangan bencana 4. Melakukan gladi posko secara terstruktur, terprogram, terarah dan terkendali serta berkala 5. Pertemuan ilmiah seminar, workshop, dll 6. Pembahasan masalah pada rapat intern dalam lingkup kesehatan ataupun secara terpadu lintas sector di berbagai tingkat administrative Dalam upaya peningkatan kompetensi SDM kesehatan dalam penanggulangan krisis akibat bencana dibutuhkan pelatihan-pelatihan sbb: 1. Pelatihan untuk perawat lapangan puskesmas dilokasi pengungsian dan daerah potensial terjadi bencana : a. Keperawatan kesmas CHN khusus untuk masalah kesehatan pengungsi b. Keperwatan gawat darurat dasar emergency Nurcing c. PONED pelayanan Obtetridan Neonatal Emergency Dasar Universitas Sumatera Utara d. Penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak e. Manajemen penanggulangan krisis akibat bencana PK-AB 2. Pelatihan untuk perwat di fasilitas rujukanRS a. Keperawatan gawat darurat dasar dan lanjutan PPGD dan BTLS b. Keperawatan ICU c. Keperawatan jiwa d. Keperawatan OK e. Manajemen keperawatan di RS f. Standar precaution g. Mahir anastesi h. PONEK 3. Kesehatan reproduksi a. PONED untuk dokter, bidan dan perawat b. Pelatihan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk dokter, perawat dan bidan 4. Gizi a. Penanggulangan masalah gizi dalam keadaan darurat untuk petugas gizi b. Surveilen gizi untuk petugas gizi c. Konselor gizi untuk petugas gizi d. Tatalaksana gizi buruk 5. Pelayanan medik a. GELS untuk dokter, PTC untuk dokter Universitas Sumatera Utara b. APRC untuk dokter c. Dental Forensik untuk dokter gigi d. DVI untuk dokter dan dokter gigi e. PONEK untuk dokter spesialis Obgyn RS f. ATLS untuk dokter g. ACLS untuk dokter h. BLS untuk SDM Kesehatan 6. Pelayanan penunjang medic : a. pelatihan fisiotrapi b. Pelatihan labkes untuk pranata labkes c. Pelatihan untuk radiographer. 7. Pelayanan kefarmasian : a. perencanaan dan pengelolaan obat terpadu b. pengelolaan obat kabupatenKota c. pengelolaan obat puskesmas d. pemanfaatan data Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat LPLPO e. Pelatihan system informasi dan inventarisasi obat bantuan. 8. Manajemen penanggulangan krisis : a. pelatihan manajemen penanggulangan krisis akibat bencana b. Pelatihan manajemen penanggulangan krisis pada kedaruratan komplek, c. Public Health In Complek Emergency Course d. Health Emergencies Large Population HELP Course Universitas Sumatera Utara e. Pelatihan radio komunikasi. 9. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan : a. pelatihankursus dalam dan luar negeri Public Health On Disaster Manajement b. Pelatihan surveilans epidemiologi dalam keaadaan bencana c. Pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Regional center, d. Pelatihan RHA dan Rapid Respon sanitasi darurat e. Pelatihan asisten dan k o-asisten entomologi f. Pelatihan Ahli Epidemiologi Lapangan PAEL

2.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan