Pengertian Kompetensi Indikator Kompetensi Sumber Daya Manusia

e. Pelatihan radio komunikasi. 9. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan : a. pelatihankursus dalam dan luar negeri Public Health On Disaster Manajement b. Pelatihan surveilans epidemiologi dalam keaadaan bencana c. Pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Regional center, d. Pelatihan RHA dan Rapid Respon sanitasi darurat e. Pelatihan asisten dan k o-asisten entomologi f. Pelatihan Ahli Epidemiologi Lapangan PAEL

2.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan

2.3.1 Pengertian Kompetensi

Menurut Sutrisno 2009 kompetensi merupakan gabungan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki individu dan tertuang dalam kebiasaan berpikir serta bertindak dan sudah menjadi bagian dari dirinya sehingga mampu melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seseorang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatan, sehingga tugas dan jabatan dilakukan secara profesional, efektif dan efisien Departemen Kesehatan, 2008. Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari individu dalam melaksanakan tindakan cerdas dan efektif, penuh tanggung jawab sebagai syarat untuk dianggap mampu dan memiliki hubungan kausal atau Universitas Sumatera Utara sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan pedoman atau kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan pegetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang mesti dimiliki oleh seorang bidan dalam praktek kebidanan di berbagai pelayanan kesehatan secara aman dan bertanggung jawab sesuai dengan standar sebagai syrarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat Elfindri, 2011. Menurut Saifuddin 2004 mendefinisikan bahwa seorang dikatakan berkompeten apabila orang tersebut yang dengan keterampilannya mampu mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Dapat dikatakkan bahwa kompetensi adalah keahlian dan karakteristik dasar seseorang yang merupakan kompilasi dari pengetahuan, keterampilan serta sikap yang tertuang dalam bentuk tindakan kinerja optimal dalam melkukan pekerjaanya.

2.3.2 Indikator Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Hutapea dan Nurianna 2008, indikator kompetensi yaitu : a pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan pada bidangnya masing-masing yang menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja, berkaitan dengan peraturan, prosedur, teknik yang baru dalam oragisasi, mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan, dan taknik yang tepat dan benar. b keterampilan dan c sikap kerja yaitu berkreativitas dalam bekerja. Dalam konsep kompetensi harus ada “Kriteria Pembanding” Criterion Reference sebagai pembuktian bahwa elemen kompetensi mempengaruhi baik atau Universitas Sumatera Utara buruknya prestasi kerja seseorang. Kompetensi adalah karateristik dasar seseorang yang ada hubungan sebab-akibatnya dengan kinerja optimal yang telah dilakukannya. Ulrich mengemukakan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan atau kemampuan individu yang diperagakan Hutapea, 2008. Dari uraian di atas dapat dijelaskan teori tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai berikut: 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses belajar baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi pada seseorang didalam penyelesaian masalah, daya cipta, termasuk dalam penyelesaian pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi seorang akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan produktif Sedarmayanti, 2009 dan Yuniarsih, 2008. Menurut Tjakraatmadja 2006, pengetahuan adalah informasi yang terstruktur dan terpakai secara merata dan digunakan untuk memberikan arahan agar terjadi proses transformasi proses kerja yang efisien dan efektif, sekaligus informasi itu dibutuhkan untuk pengendalian output. Pengetahuan memiliki karakteristik yaitu : 1 Pengetahuan tersimpan dalam otak manusia, yang tersusun dari pengamatan dan pengalaman masa lalunya, yang direkam dan disimpan dalam neuron-neuron di otaknya, 2 Orang yang memiliki banyak pengetahuan adalah orang yang memiliki neuron aktif dalam jumlah banyak, 3 Pengetahuan manusia akan terbentuk jika struktur informasi yang dimiliki dalam neuron-neuronnya cukup untuk memahami Universitas Sumatera Utara makna akan sebuah masalah yang dihadapi, 4 Berpikir adalah suatu proses dalam membentuk pengetahuan yang ditentukan oleh struktur informasi yang dimilikinya. Menurut Prihadi 2004 pengetahuan adalah infomasi yang didapat manusia dari media mana saja yang secara khusus disimpan di otak. Pengetahuan itu sendiri dapat dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu informasi faktual dan informasi konseptual. Pengetahuan faktual terdiri dari dua bagian yaitu 1 mengetahui fakta, obyek, peristiwa dan nama, serta 2 mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu mengetahui prosedur. Demikian pula pengetahuan konseptual juga terdiri atas dua bagian, 1 Konsep, yakni mengerti tentang konsep konkrit utama yaitu kata yang mendefenisikan kelas khusus dari obyek yang nyata atau dapat secara langsung ditunjukkan keberadaannya, mengerti tentang konsep yang didefinisikan dan mengerti tentang konsep sistemskema, 2 Prinsip, yakni mengerti tentang prinsip alam, mengerti tentang prinsip aksitindakan dan mengerti tentang sistem aturan. Dalam proses pengambilan keputusan, pengetahuan berfungsi untuk menentukan konsekuensi-konsekuensi yang melekat pada altenatif-alternatif yang ada. Pengetahuan menjadi alat untuk mengelaborasi permasalahaan yang ada, alternatif-alternatif penyelesaian dan konsekuensi-konsekuensi yang melekat pada masing-masing alternatif. Begitu pentingnya pengetahuan bagi organisasi sehingga memunculkan konsep manajemen pengetahuan. Menurut Sangkala 2007 kesadaran untuk menerapkan pendekatan manajemen pengetahuan ke dalam strategi sangat Universitas Sumatera Utara diperlukan karena terbukti organisasi yang menjadikan sumber daya pengetahuan sebagai aset utamanya senantiasa mampu mendorong organisasi untuk lebih inovatif. Davenport dan Prusak dalam Munir 2008 menyebutkan beberapa komponen kunci dari pengetahuan yaitu : 1 Experience, pengalaman merujuk pada apa yang pernah dilakukan dan dialami di masa lalu, 2 Ground Truth, merujuk pada pengetahuan mengenai apa yang terjadi dan apa yang tidak terjadi, 3 Judgement, kemampuan untuk menalar suatu situasi dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru, 4 Rule of thumb and intuition, dan 5 Values and beliefs. Dari beberapa teori yang telah dikemukakan di atas, maka pengertian pengetahuan adalah segala informasi yang tersimpan dalam ingatan pikiran atau otak manusia, yang memungkinkan dapat mengeluarkan infomasi itu serta bermanfaat untuk menyelesaikan masalah atau memberi jawaban atas pertanyaan yang muncul dalam kehidupan manusia. Pengetahuan bisa didapat dari pengalaman pribadi maupun orang lain. Misalnya seorang tenaga kesehatan akan selalu menggunakan sarana radio komunikasi, sejak dia tau bahwa sarana komunikasi seluler selalu sulit digunakan pada awal terjadinya bencana. 2. Sikap Istilah sikap attitude pertama kali diungkapkan oleh Herbert Spencer pada tahun 1862 yang diartikan sebagai status mental seseorang Azwar, 2004. Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku secara terus menerus Universitas Sumatera Utara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek tertentu Schiffman, 2004. Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Kecenderungan bersifat mendekati atau menjauhi suatu obyek orang, benda, ide, lingkungan, dan lain-lain, yang didasari pada perasaan penilaian individu yang bersangkutan terhadap obyek tersebut. Perasaan tersebut dapat berupa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap obyek dimaksud Djaali 2008. Kecenderungan seseorang dalam bertingkahlaku yang dapat dijadikan indikator sikap kerja, yaitu : 1 hasrat ingin tahu terhadap apa saja yang ada disekitarnya, 2 respek kepada fakta dimana seseorang selalu merasa tidak puas dengan penjelasan tanpa fakta yang mendukung, 3 fleksibel dalam berpikir dan bertindak adalah sifat yang tidak kaku, moderat, kompromis, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, 4 berpikir kritis, tidak mau mengikuti sesuatu tanpa pemikiran rasional dan kritis, 5 peka terhadap kehidupanlingkungan yang berarti seorang pekerja sensitif terhadap apa saja yang terjadi disekitarnya Djaali, 2008. Menurut Robbins 2007 sikap merupakan pernyataan evaluatif baik dinginkan atau tidak diinginkan tentang suatu obyek, orang, atau peristiwa. Sikap memiliki peran penting dalam sebuah organisasi karena mempengaruhi perilaku orang ketika bekerja. Sikap yang berkaitan dengan pekerjaan membuka jalan evaluasi positif atau negatif yang dipegang oleh para karyawan terhadap aspek-aspek lingkungan kerja meraka. Penelitian organizational behavior fokus pada tiga sikap: 1 kepuasan kerja yang merujuk pada sikap umum individu terhadap pekerjaanya. Universitas Sumatera Utara 2 keterlibatan kerja, tingkat dimana seseorang mengaitkan dirinya ke pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap kinerjanya penting bagi nilai dirinya. 3 komitmen keorganisasian, keadaan dimana karyawan mengakitkan dirinya ke organisasi tertentu dan sasaraan-sasarannya, serta berharap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi itu. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan seseorang terhadap obyek tertentu, bisa berupa menyukai atau tidak menyukai obyek tersebut. Sikap dalam lingkungan kerja dapat diukur dengan indikator, yaitu : 1 tingkat kehadiran, 2 rasa ingin tahu, 3 ingin berperan dalam pekerjaan, 4 sikap terbuka, dan 5 kedisiplinan. 3. Keterampilan Keterampilan atau kemampuan dan penguasaan teknik operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknik, seperti keterampilan mengoperasikan perahu karet, keterampilan mengoperasikan rumah sakit lapangan, dan lain-lain. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang sumber daya manusia diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif Yuniarsih, 2008. Keterampilan sangat besar perannya dalam meningkatkan produktivitas, oleh sebab itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk memantapkan sikap mental serta meningkatkan keterampilan sumber daya manusia, guna mewujudkan produktivitas Universitas Sumatera Utara kerja Sedarmayanti, 2009. Pada aspek tertentu bila sumber daya manusia semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Sumber daya manusia tersebut akan menjadi lebih terampil apabila mempunyai kecakapan dan yang cukup. Menurut Chatab 2007, kemampuan setiap pekerja atau individu dapat dikategirikan dalam tiga kelompok keterampilan dasar, yaitu : 1 keterampilan teknis technical skill yang berhubungan dengan aktifitas pelaksanaan pekerjaan; 2 keterampilan konseptual conceptual skill yang dapat dibedakan atas : a kecerdasan intellegence yaitu kapasitas individu untuk menangkap permasalahan secara menyeluruh dan memahami kaitan antara variabel dan b insiatif yaitu kapasitas untuk menemukan hal-hal yang baru; 3 keterampilan perilaku individu dalam berinteraksi human skill, yaitu kemampuan untuk bekerja dalam sebuah tim. Keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan organisasi terbilang kompleks dan multi dimensi. Daft 2007 membuat tiga kategori keterampilan yang diperlukan untuk mengelola organisasi yaitu : a. Keterampilan konseptual conceptual skill, merupakan keterampilan yang melibatkan pemikiran manajer, pengolahan informasi, dan kemampuan perencanaan. Keterampilan ini membutuhkan pengetahuan yang menyeluruh tentang organisasi dan bagaimana organisasi berada dalam lingkungan masyarakat, industri, serta sosial yang lebih luas. Ini berarti kemampuan untuk berpikir strategis, pandangan yang lebih luas dan jangka panjang; Universitas Sumatera Utara b. Keterampilan manusia human skill adalah keterampilan untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta secara efektif sebagai anggota kelompok. Keterampilan ini terlihat dari cara berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk memotivasi, memfasilitasi, mengkoordinasi, memimpin, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik. c. Keterampilan Teknis technical skill adalah keterampilan dalam melaksanakan tugas tertentu. Keterampilan teknis mencakup penguasaan metode, teknik, dan peralatan yang digunakaan di dalam fungsi tertentu seperti rekayasa, manufaktur, teknologi informasi, program komputer, atau keuangan. Dalam meningkatkan kemampuankompetensi tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan bencana, diperlukan pelatihan yang bersifat teknik medis antara lain Advanced Traumatic Life Support ATLSPelatihan Penanganan Trauma Tingkat Lanjut, Advanced Cardiology Life Support ACLSPelatihan Penanganan Jantung Tingkat Lanjut, Basic Traumatic Life Support BTLSPelatihan Penanganan Trauma Tingkat Dasar, Basic Life Support BLSPelatihan Bantuan Hidup Tingkat Dasar, Pelatihan Keperawatan Gawat Darurat Dasar Emergency Nursing, PPGDGELS General Emergency Life Supportpelatihan Penanganan Gawat Darurat. Pelatihan ini umumnya diikuti oleh tenaga medis seperti dokter dan perawat agar mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi korban atau pengungsi yang diakibatkan bencana. Disamping pelatihan teknik medis ada juga pelatihan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat seperti pelatihan pelayanan gizi darurat, Universitas Sumatera Utara pelatihan surveilan epidemiologi dalam situasi bencana, pelatihan RHA dan Repid Respon sanitasi darurat, pelatihan asisten dan ko-asisten entomolog dll. Disamping itu diperlukan juga pelatihan teknik penunjang merupakan yang diharapkan dapat mendukung kelancaran operasional kegiatan menjadi lebih optimal. Pelatihan yang bersifat teknik penunjang seperti pelatihan operasional dan pemeliharaan perahu karet serta evakuasi korban di perairan, pelatihan RHA Rapid Health Assessment Penilaian Cepat Kesehatan, pelatihan operasionalisasi dan pemeliharaan rumah sakit lapangan, pelatihan operasionalisasi sarana penunjang upaya tanggap darurat, pelatihan transportasi dan evakuasi medis, pelatihan operasional water purifier, pelatihan operasionalisasi radio komunikasi dan pengelolaan data dan informasi.

2.4. Bencana