Metode Pengumpulan Data Variabel dan Definisi Operasional Tabel 3.2 Variabel dan Definisi Operasional Pengolahan Data

Tabel 3.1 Lanjutan No Tempat Informan Informasi 3 Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi PVMBG - Staf ahli Pemantau Gunung Api Sinabung - Perkembangan aktivitas erupsi sinabung - Dampak erupsi terhadap pemukiman dan penduduk - Pemetaan zona rawan erupsi sinabung 4 BPBD Kabupaten Karo - Kepala BPBD Kabupaten Karo - Ketersediaan SDM kesehatan dan koordinasi dalam penanganan pengungsi 5 PMI - Kordinator PMI di Posko Utama - Ketersediaan SDM kes. dan pelayanan di pos pengunsian

3.4 Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara semi terstruktur dan indepth interview wawancara mendalam dengan 3 orang informan yang telah ditentukan. 2. Data Sekunder Data sekunder berasal dari hasil telaah dokumen SK Bupati Kab. Karo, SK. Ka. Dinkes Kab. Karo Tentang Satuan Tugas Tim Kesehatan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Gunung Sinabung, Profil Dinkes Kab. Karo Tahun 2012, Laporan Dinkes Kab. Karo pada masa tanggap darurat, dokumen BPBD tentang Peta Wilayah terdampak Erupsi Gunung Sinabung dan Rencana Kontingensi. Data perkembangan aktifitas gunung sinabung PVMBG. Universitas Sumatera Utara

3.5 Variabel dan Definisi Operasional Tabel 3.2 Variabel dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur I Sumber Daya Manusia Kesehatan Setiap orang yang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan secara formal yang berkativitas dalam penanganan bencana Data SDM Telaah dokumen Dokter, Perawat, Bidan, asisten apoteker, ahli gizi, sanitarian II Peta Terdampak Erupsi Gunung Sinabung Radius 5 KM radius 5 km dari pusat erupsi gunung sinabung 4 kecamatan Data PVMBG, BPBD Data Pengungsi, Telaah dokumen Desa Terdampak dan jumlah pengungsi III Peta Terdampak Erupsi Gunung Sinabung Radius 10 KM Radius 10 km dari pusat erupsi gunung sinabung 7 kecamatan Data PVMBG, BPBD data jumlah penduduk Telaah dokumen Desa Terdampak dan jumlah penduduk terdampak

3.6 Pengolahan Data

Setelah peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen, proses berikutnya yang harus dilakukan adalah mengolah data yang telah terkumpul. Tahap pertama untuk memperoleh hasil dari wawancara mendalam, peneliti harus mendengarkan hasil wawancara mendalam dengan informan lalu memindahkan kedalam bentuk transkip wawancara mendalam. Lalu tahap kedua, peneliti harus memisahkan informasi yang telah diperoleh berdasarkan variabel-variabel yang ada di kerangka konsep mulai dari variabel yang Universitas Sumatera Utara ada pada Input, proses dan output, kemudian setelah itu dilakukan pemisahan informasi. Peneliti membuat matrix wawancara mendalam. Matrix wawancara mendalam ini berisi tentang rangkuman inti dri hasil wawancara mendalam yang berpedoman pada pertanyaan penelitian. Pada hasil observasi pengolahan data dilakukan dengan penyuntingan data, pengelompokan data, memasukkan data dan membersihkan data. Penyuntingan data dilakukan setiap selesai pengamatan untuk memeriksa kesalahan, kekuranglengkapan dan ketidakkonsistenan data pengamatan. 3.7 Metode Analisis Data Untuk menjaga validitas data yang telah dikumpulkan selama penelitian peneliti melakukan upaya dengan cara Trianggulasi data. Trianggulasi data yang dilakukan antara lain adalah : 1 Trianggulasi Metode Trianggulasi metode dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh dalam tabel proses, data hasil wawancara semi terstruktur dan data telaah dokumen. 2 Trianggulasi Sumber Trianggulasi sumber dilakukan dengan pemeriksaan terhadap hasil wawancara terstruktur yang diperoleh dari informan yang berbeda. Analisa data kuantitatif diperoleh dengan melakukan perkiraan kebutuhan SDM Kesehatan menggunakan pendekatan menurut pedoman KMK 066 Tahun 2006 Tentang Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia SDM Kesehatan Dalam Penanggulangan Bencana. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Karo